Thursday, October 28, 2021

HUJAN HARI INI

Hi Dear,

Hari ini ternyata berat sekali untuk dilalui, entah mengapa karena cuaca yang memang sendu atau memang pikiranku yang tidak pada tempat nya. Bukan berarti aku melupakan kewajiban yang aku kerjakan hari ini, dari pagi hari sampai sore aku memutuskan untuk kerja di Starbucks terdekat karena mengejar absen di pagi hari. Waktu training pun dimulai masih dengan semangat pagi yang kubangun dari segelas coklat hangat, mata yang masih sayup karena kurang tidur semalam rasanya masih berat untuk menatap layer laptop tapi untuk menyelesaikan deadline yang beruntun datang aku harus melakukan semua nya sekaligus secara bersamaan. Berat rasanya, dikala orang-orang berbicara melakukan itu hal mudah dan hanya butuh waktu sekejap rasanya sesak sekali di dada. Aku pikir perasaan ini tidak akan kembali muncul tapi sudah beberapa minggu ini semua nya terasa beradu dan tidak bisa membuatku berpikir dengan jelas. Aku sering menyalahkan diri sendiri ku karena tidak kemampuan ini, tapi hati kecilku pun berkata semua ada batas kemampuannya. 

Menjelang makan siang dengan to do list yang masih belum selesai bukan membuat aku lapar tetapi bahkan tidak nafsu makan, ketika mengingat ini itu belum selesai di kerjakan, belum di follow up, belum di revisi bahkan belum diselesaikan. Ingin mengeluh tapi aku pun tahu itu tidak ada gunanya, karena aku pun tidak ingin menerima keluhan dari orang lain. Jika ada suatu alat yang bisa menggambarkan apa yang aku rasakan tanpa harus aku katakana semua itu bisa terucapkan sungguh aku bersyukur setidaknya tidak menumpuk menjadi penyakit hati. Siang itu aku memutuskan untuk melahap cake yang sudah hampir lumer karena tidak aku sentuh, sejenak aku melihat pesan pribadi yang belum aku balas dari semalam diluar kerjaan.. terkadang miris hal yang diutamakan kerjaan dibandingkan pesan ibu atau sahabat yang hanya sekedar mengingatkan makan. Sebuah pesan yang membuatku sangat terkejut dari seorang teman yang membuat aku meneteskan air mata tak tertahankan, rasanya seperti saat itu juga hati dan pikiranku beradu dengan semua perasaan takut, khawatir yang entah muncul dari mana. Aku mencoba menenangkan hati ku sebelum aku memberanikan berbicara tapi tak tertahankan saat semua hal terucapkan. Aku hanya bisa menangis diiringi suara hujan saat itu jam 11 siang disaat semua orang mencari tempat berteduh sambai memesan kopi. Isak tangis, canda tawa mengiringi pembicaraan kami lewat telepon dengan akhir yang memberikan semangat untuk hari yang lebih baik sesudahnya. 

Mungkin orang yang membaca dan mendengar cerita ku akan berpikir aku terlalu terbawa perasaan, ya memang betul tapi berapa banyak orang yang bisa menjaga perasaan itu ketika kamu hanya sendiri. Mereka bilang kamu tidak sendiri karena ada kami, tapi nyata nya semua kembali aku yang hanya sendiri menyelesaikan hal ini. Hati yang terdalam ku masih menyimpan setitik luka yang belum kering dan saat ini aku mencoba untuk menyembuhkannya. Mungkin saja aku bukan yang dulu lagi tapi aku mencoba untuk tetap kembali bangkit, semua tetap aku selesaikan dengan sebaik mungkin. Ketika semua orang beruntun untuk meminta ini itu kepadaku, tapi aku hanya bisa melakukan itu sendiri walaupun meminta bantuan kepada mereka tapi sebagian dari mereka tidak seperti yang diharapkan bisa membantu. Miris ketika aku memperjuangkan hal ini itu karena tanggung jawab dan rasa takut jika semua tidak bisa terselesaikan sedangkan orang lain tidak berpikir seperti itu, memang semua tidak bisa dipaksakan dan kembali kepada individu masing-masing tapi tidak ada sedikitkah ada rasa khawatir. Lagi-lagi semua kembali kepada pertanyaan siapa yang harus disalahkan, keadaan, orang atau system. Perlahan semua menjadi belenggu dalam hari-hari ku dan membuat mimpiku semakin menjauh. Begitulah akhirnya, malam ini aku hanya ingin mencurahkan apa yang kurasa.. hatiku selalu berusaha untuk menerima apa yang terjadi dan berbesar hati untuk esok yang lebih baik lagi. Biarkan hujan hari ini menghapus sendu yang ku rasa tanpa harus aku berkata



With Love, 





DM



No comments:

Post a Comment