Sunday, August 23, 2015

for a better than never

Dini hari ini aku terjaga sampai matahari terbit
Mengingat betapa singkatnya waktu yang aku jalani
Namun terlalu lama waktu yang kutinggalkan untuk bersama kalian
Semua itu pilihan..
Ketika aku memilih untuk mencapai kebahagiaan untuk kalian
Tapi aku rela tidak punya waktu sehari-hari bersama kalian
Ketika aku memilih tinggal untuk kalian
Tapi tak ada apapun yang bisa aku berikan

Saat semua berada di titik kerumitan
Aku berusaha untuk tetap sabar dan ikhlas
Mencoba menghilangkan sedikit berat dikepala
Mereka disini yang bisa membuat tertawa dan menghargai aku ada
Mereka yang memberi warna lebih terang dalam hidup
Terkadang ada dari mereka yang menjadi sisi dibalik positive
Karena mereka bisa mudah datang dan mudah pergi

Tuhan memberikan kepercayaan lewat tangan lain
Memberikan tempat aku untuk bernanung mencari nafkah
Memberikan orang tersayang untuk menyemangati
Memberikan mereka untuk saling berbagi
dan selalu bersyukur memberikan ibu dan adik yang menjadikan aku untuk hidup lebih baik.

Sunday, August 9, 2015

Siapkah Aku Tuk Jatuh Cinta Lagi?

Jika jatuh cinta semudah mencairkan es menjadi air, mungkin tak perlu sulit untuk mendapatkan seseorang yang bisa mencairkan kerasnya hati. Mudah berkata jika menyukai seseorang karena parasnya namun sulit menyatakan cinta kepada seseorang karena hatinya, sulit menyembunyikan rasa rindu jika mengingat beberapa kenangan tapi mudah mengungkapkan benci untuk menutupi segala kenyataan tentang perasaan yang tersimpan.

"..pikirlah saja dulu agar tiada ragu, agar mulus jalanku melangkah menuju hatinya. Namun siapkah aku tuk jatuh cinta lagi? "

Monday, August 3, 2015

Wedding

“Your wedding completely changes the direction of your life, you know, no matter how greatly you desire it. I think that moment of doubt and faintness comes from all those imagined and now impossible futures all pressing in on you at once. It is your last chance to experience them, you see, and they all want to be lived at that moment.”