Sunday, April 6, 2014

The Power of Thank You : Morning Sunshine




“..It's hard for me to say the things I want to say sometimes, there's no one here but you and me and that broken old street light. Lock the doors we'll leave the world outside all I've got to give to you are these five words tonight...” Thank You For Loving Me – Bon Jovi

Terimakasih sebuah kalimat yang sangat begitu sederhana tetapi memiliki makna yang sangat mendalam, kapan terakhir kali mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua? Sahabat? Pacar? Dosen? Bos? Tentunya setiap hari bahkan setiap orang yang tidak punya hubungan apapun (tidak saling mengenal) kita ucapkan terimakasih. Kepada setiap orang yang membenciku dan menyakitiku kuucapkan terimakasih. 



Memang benar kebahagiaan itu tidak dapat diukur dengan berapa banyak uang yang dimiliki, berapa banyak tas atau sepatu mahal yang kita punya apalagi berapa sering kita berkumpul dengan para sosialita atau sosialis. Hanya separuh kebahagiaan yang didapat dari itu semua, pernah merasa sangat BOSAN ketika kedua orang tuamu selalu menekanmu untuk segera lulus bahkan sekolah lagi? Atau Bos ditempat kerja sepertinya tidak menghargai pekerjaan yang kita selesaikan dengan susah payah.. Well, it’s time to open your eyes and broke the rule. Bukan menjadi pembangkang atau penghianat, tetapi saatnya make your move !!!

Dimulai dari kata sederhana yang membawa ketulusan untuk yang mengucapkannya dan yang menerimanya diiringi dengan senyum yang membawa orang yang melihatnya bahagia. Setiap hari kita bertemu dengann orang yang sama tapi terkadang tidak memiliki interaksi yang baik dan itu terasa sangat canggung, pernah suatu hari aku sangat merasa kesal terhadap pelayanan sebuah transportasi umum tentunya siapa yang tidak kenal TRANSJAKARTA yang menurut banyak orang termasuk aku tidak pernah mengalami perubahan pelayanannya, mulai dari jam tunggu datangnya bus sampai kondisi kendaraan yang sepertinya sudah sangat tidak layak. Sering mendengar banyak keluhan dari penumpang lain (termasuk aku yang selalu mengeluh dalam hati atau hanya sekedar mengupdate di status BBM) yang sampai hati memaki-maki petugas Transjakarta dengan kata-kata kasar dan kebetulan petugasnya saat itu wanita dan kemudian menangis. Kalimat apapun memang tidak akan membuat mood nya merasa lebih baik dan agak sensitif sepertinya jika berbicara dengannya, tetapi siapa sangka dengan mengatakan “ terimakasih mba, pagi-pagi sudah mau berdesak-desakan di dalam kendaraan ini dan sabar menghadapi perilaku penumpang yang emosinya labil (termasuk aku)..” memang bukan ucapan yang menyenangkan ketika dia balas berbicara “ yaah.. mba namanya juga kerja on board harus tahan banting apalagi kalau kondisi banjir, hujan dan kendaraan rusak.. siap-siap saja dimaki penumpang..”  tidak ada yang bisa mengendalikan situasi seperti ini, untuk aku yang setiap hari mengalaminya hanya cukup bersabar dan berusaha tidak menyalahkan apapun, karena sesuatu hal terjadi itu pasti ada alasannya dan cukup kita bertanya mencari kejelasan dan memahaminya. 

Setiap pagi selama perjalanan ke kantor tidak pernah absen untuk membangun mood lebih baik dengan mendengarkkan musik favorit, dan pasti sedikit membuka percakapan dengan petugas onboard “Thank you for pick me up everyday hihihihi...” . Sadar atau tidak disadari karena kita semua saling terkoneksi satu sama lain alangkah baiknya kita mulai membina hubungan yang lebih erat, apalagi dunia komunikasi saat ini semakin canggih Everything move so faster than a wind. Aku berlari secepat mungkin mengejar waktu, karena aku tidak suka banyak waktuku terbuang dengan hal yang percuma, kata orang INDONESIA itu bangsa yang penduduknya Ramah Tamah, mungkin secara umum yaa tapi secara khusus tidak juga hehehe karena terkadang banyak yang menjadi penjilat.  Hati-hati banyak musuh yang menikung banhkan menusuk dari belakang WASPADA.



Selamat Pagi, lantai 6 ya mba...” , “Mba Dhea apa kabar? ID nya jangan lupa yaa..” , “Pagi Mba Dhea ke 19 yaa..” . Badannya yang kekar, kumisya yang tebal bahkan pentungannya yang besar tidak menutupi ketulusan ucapan mereka (Satpam MRA dan Kosgoro) mungkin banyak orang yang berpikir memang tugas semua satpam seperti itu. Tapi jika itu memang sekedar tugas berarti mereka tidak ikhlas melakukannya? Pernahkah kamu merasa tertekan mengucapkan selamat pagi atau senyum kepada seseorang? Jika iya mungkin kamu harus pergi ke psikolog atau intropeksi diri jika tidak sepertinya aku yakin kamu baik-baik saja. Selagi berbicara dan senyum tidak dipungut biaya kenapa harus pelit untuk melakukan hal tersebut. Adanya perbedaan kasta Ops maksudnya jabatan terkadang menjadi penghalang untuk bersikap ramah karena hati-hati yang seperti aku bilang bisa-bisa kamu dicap penjilat, tetapi untuk hidup nyaman dan hati damai bersikap lebih baik untuk membuat orang disekeliling kita merasa nyaman kenapa tidak? Urusan suka atau tidak suka masalah belakangan yang terpenting The Power of Thank you for all people must be do it !!!

To be continue..

Tuesday, April 1, 2014

Congratulation for Celebration


D’ DAY OR DIE DAY
06 March 2014
It’s our last chance, to share the stage before we go.. our separate ways colleage wasn’t meant to last forever. It’s our last chance for us to shine and next raising bright future...”
Hey dhea ! akhirnya kamu lulus kuliah setelah 9 semester di Jurusan Sejarah UNJ. Bagaimana rasanya? “Huh.. kalau dibilang perjalanan 4,5 tahun ini menyenangkan.. tidak juga, membosankan? tidak sama sekali karena semuanya saling melengkapi dan menyempurnakan kekurangan dalam cerita perjalananku ini.” Akan selalu teringat jelas saat berjuang untuk mengikuti seleksi PMDK UNJ, MPA di kampus, bertemu dengan teman baru dan membangun hubungan baru dengan semua yang merubah aku menjadi seperti ini sekarang. Terimakasih dalam kata pengantar skripsi memang tidak akan cukup untuk aku sebutkan satu persatu terhadap orang yang sangat aku sayangi, banggakan dan membuatku merasa mampu. “ I Just wanna they know .. i love them so much more than i love my self.”

Beberapa akhir ini sebelum menjelang wisuda memang tidak begitu menyenangkan, dilanda begitu banyak keraguan, pekerjaan dan emosi yang semakin tinggi. Akhirnya karena kurang memperhatikkan kesehatan sekuat apapun bertahan tapi kenyataan berkata lain dan harus berakhir dalam keadaan yang mengerikan brbrbrbr, dua minggu sebelumnya kondisi fisikku memang sudah memberontak mulai dari sering flu, demam dan akhirnya alergi kulit yang sangat menyebalkan. Namun, aku tetap menjalankan aktivitas seperti biasa dengan lebih banyak meminum suplemen dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Sampai pada 3 hari menjelang wisuda, saat aku mengikuti kegiatan KHI dalam kondisi yang tidak 100% juga mengakibatkan aku tidak fokus dan sampai yang paling fatal adalah ketika aku makan-makanan ikan laut yaitu udang yang membuat badankku menjadi merah-merah gatal, bengkak dan demam. Hari senin aku masih sempatkan diri masuk ke kantor karena salah satu teman kantorku akan resign (Ramdhan) dan berencana untuk mentraktir kami satu team semua di restaurant favorit kami. Babo !!! (dalam bahasa korea artinya bodoh) salah memesan makanan karena makanan yang aku pesan mengandung ikan cakalang, awalnya tidak bereaksi apa-apa tapi saat menjelang pulang kantor ketika aku menyempatkan mampir ke Grand Indonesia untuk mengambil baju pesananku badankku sudah merasa tidak enak apalagi ketika seorang pramuniaga memberitahu aku jika wajahku terlihat memerah bintik-bintik.
OMG !! aku bergegas untuk segera pulang, dengan menggunakan sepatu berhak tinggi rasanya jalanan ini semakin berat dan sialnya aku keluar di pintu yang salah sehingga membuatku berjalan lebih jauh untuk sampai ke halte Transjakarta. Sesampainya di kosan rasanya sudah ingin berbaring di tempat tidur dan memejamkan mata, pagi menjelang malam tidur pun terasa tidak nyenyak ketika adzan subuh berkumandang AAAAKKKKKK saat mau ambil air wudhu kedua tangan sudah layaknya orang terkena campak, muka aku bengkak dan sepupu aku pun keheranan melihat keadaanku. Masih terpikir olehku untuk masuk kantor bergegas mandi dan siap-siap, ternyata itu bukan ide yang bagus lupa membawa bekal, transjakarta yang sedang gangguan membuat aku datang terlambat hampir 20 menit. Rasanya ingin teriak dan perlahan menangis, di kantor ada Pak Tori (Office Boy) yang berbaik hati untuk membelikan aku obat, bubur serta menyarankan aku untuk pulang istirahat dirumah. Keras kepala !!! masih terpikirkan untuk Event minggu depanm apa jadinya kalau sakit? Wisuda? Event? Haaaaahhhh tuhan tolong aku, sudah seperti mimpi buruk saat-saat itu. Asmen aku Mba Rossa tidak tega melihat keadaan aku seperti itu dan akhirnya mengizinkan aku untuk pulang terlebih dahulu setelah makan siang .. H-2 Wisuda harus bisa menjaga kesehatan. Dari jauh hari aku sudah mengurus surat ijin cuti wisuda, yaa apalah daya ternyata cuti itu berubah jadi ijin sakit selama 4 hari piewhhhhh jadi kebayang dong bulan ini gaji terpangkas hiksssss.
Pulang bukan membuat kondisi aku semakin membaik, cuaca saat itu sangat cerah dan panasnya membuat badanku semakin gatal. Berobat kedokter 24 jam dengan obat-obatan yang umum tidak merubah apapun, krim dari apotik dan apapun rasanya percuma. Masih punya kasihan terhadap kulit tubuhku yang bisa saja semakin merah kalau aku garuk karena gatanl-gatal yang menggila, keesokan harinya glasi resik pun batal aku ikuti.. dengan terpaksa sebelumnya aku tidak ingin mengabari kedua orang tua aku lakukan dan see mereka panik. Akhirnya Om Lilik yang turun tangan dan menyarankan aku untuk segara ke rumah sakit terdekat yupp Persahabatan untuk mendapatkan perawatan medis karena besok hari H wisuda dikhawatirkan kondisiku drop karena panas yang belum turun-turun. Tuhan cobaan yang begitu berat saat itu, dan aku hanya bisa memeluk si Angry Bird Kuning. Well, malam hari aku merasa baikkan dan minta segera kembali pulang karena rasanya aneh berada disini padahal sebenarnya aku memikirkan persiapan aku besok untuk wisuda... Kebaya, Sepatu, Make Up bla bla bla... 
The Day, setelah sholat subuh aku bergegas untuk pergi ke salon. Dokter mengingatkan aku untuk tidak bersentuhan dengan air telebih dahulu, Oh no !! tidak terpikirkan oleh aku untuk tidak mandi, masih tetap nakal dan mengabaikan perintah tersebut. Di salon pun aku mendapat giliran terakhir karena dua temanku di make up lebih sederhana, tapi aku lebih meminta tatanan rambut panjang aku ini terlihat berbeda. Teleponku berkali-kali berbunyi, kedua orang tuaku siap untuk menjemputku. Awalnya aku merasa senang karena si kecil akan ikut tapi tenyata mamah tidak membawa adik keciilku febry dikhawatirkan dia tidak akan betah sedangkan ryan sedang mengikuti ujian sekolah. Kemacetan semakin membuat aku gugup, make up yang kurasa tidak cocok untukku membuat mood aku menjadi semakin buruk ditambah gatal-gatal dan kulitku yang membengkak membuatk aku tidak percaya diri. Teman-temanku sudah menghubungiku bahwa acara sudah dimulai, yupp aku sudah pasrah saja sesampainya disana tidak mungkin aku berlari-lari dengan rok yang sempit ini serta high hells yang menyebalkan. Panitia dari jauh sudah memelototiku karena datang terlambat, hmm bisa dibilang aku benar-benar peserta terakhir di barisan aku. 
 
Senang rasanya menyapa kawan-kawanku yang sudah berada terlebih dahulu di barisan itu, saling menyapa dan mengucapkan selamat. Sebenarnya aku tidak terlalu fokus jadi hanya beberapa teman yang kusapa, entahlah mungkin sampai saat ini mereka kesal kepadaku. Acara demi acara berlangsung dan disaat pengukuhan kelulusan selesai aku dan teman-temanku menyempatkan diri untuk foto bersama.. Rasanya bahagia karena kita lulus bersama terutama teman-teman terbaikku Niar, Eneng, Ikina, Rendi, Fitri dan semua anak-anak sejarah 2009 tentunya beberapa senior aku juga. Shit !!Where’s my camera? Aku yang terlalu terburu-buru tidak menyiapkan kamera dan saat itu aku tidak menyimpan foto-foto itu hanya tersimpan di beberapa temanku. As you know, dalam keadaan berpose manis pun aku masih menggerinyit gatal-gatal di tubuhku. I GOT A BOY ! Ups no .. but I GOT FLOWERS Thank you so much my all my best friends for all fowers and surprise, setelah berfoto dengan Dekan FIS, bersalaman dengan Pak Abrar, Ibu Umasih dan Ibu Budi juga memeluk beberapa sahabat aku langsung meninggalkan mereka dan menghampiri kedua orang tua ku. Mereka memelukku dan meminta aku untuk langsung segera pulang saja dan istirahat, awalnya aku sedih karena belum bisa bertemu dengan teman-teman yang lain dan juga belum berfoto dengan keluargaku. Tapi keputusan orangtua adalah yang terbaik, akhirnya aku langsung bergegas pulang tapi di perjalanan setelah makan siang kami mampir ke studi foto and here we are.. photo studio sayangnya kedua adikku tidak ada jadi seperti foto anak tunggal hehehehe.

Dhea Maria Suryawan S.Pd sudah sah !!! selanjutnya masih banyak rencana yang harus aku lakukan dan itu akan membuat perjalanan hidupku semakin menarik. Wisuda sebagai simbol keberhasilan aku menyelesaikan 9 semester ini, belum ada sebagian aku menyelesaikan kehidupan aku selanjutnya masih terlalu dini jika aku merasa semua ini sudah selesai. Justru ini baru dimulai dan aku akan menjadi pemeran utama dalam cerita ini.

So I'm still wondering why it was ever a question, I should have learned my lesson I keep coming back like a heart attack. That's always breaking I can't let you vanish there's no magic when you're gone...”