Monday, March 24, 2014

Amazing Experience Part 2 : “ Let’s Make A Great History !!”


Happy Anniversary KHI 11th on 22 March 2014
Begin again..

Well, it’s time to guiding our guests from Jefferson Fellowship Program, dari semalam jantungku tidak berhenti berdegup kencang rasanya gugup untuk menghadapi hari esok. Saat pagi menjelang aku berdoa ketika sholat subuh semoga hari ini semuanya berjalan lancar dan akan memberikan manfaat yang besar untuk aku. Menuju Hotel Grand Melia dimana tempat para tamu kami menginap, tapi sebelumnya aku dan tim lainnya berkumpul di basecamp KHI dan bertemu beberapa teman baru ada Ka Anna sebagai koordinator team, tentunya sudah ada dimas, dan kemudian Ka Vera yang akan menjadi tour guide utama kami juga Ka Dila sebagai Fotografer. Briefing kami pagi ini membuka awal baru untuk perjalanan hari ini, menuju Grand Melia dan kami bertemu dengan Mas Aryo yang menjadi koordinator AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dari Indonesia sedangkan Ms. Elizabeth adalah koordinator dari JFP. Waktu berjalan dengan cepat, dan kekhawatiran sudah mulai muncul karena beberapa tempat yang akan dikunjungi batas waktunya sudah lewat. Alih-alih peserta kami masih Jet Lag dengan santainya mereka baru turun sekitar jam 10.00 padahal di jadwal kita sudah akan berangkat jam 08.30 ke SDN Menteng 01 untuk mengunjungi sekolah yang terkenal dengan sebutan “Sekolah Obama”.

Setelah tamu-tamu kami berkumpul semua walaupun sedikit merasa canggung dan kesal karena lamanya waktu menunggu, kami tetap memasang wajah ramah dan memulai pembukaan untuk acara hari ini dimulai dari Kang Asep dan kami memperkenalkan diri masing-masing. Tanpa banyak bicara ditempat kami langsung menuju destinasi pertama kami di Menteng, diperjalanan menuju kesana di dalam bis mulai beraksi Tour Guide Utama kita “Vera Hutasoit” oh god, she’s very fluent introduce KHI and little by little telling about History of Jakarta !! of course she worked at Panorama Tour after 4 years ago.. dengan cermat ka vera menjelaskan detail bagian kota Jakarta yang kami lewati dan aku berbaur dengan beberapa peserta lainnya juga Ka Dila. Tujuan pertama kami memang tidak memakan waktu lama untuk sampai kesana, kami berhenti di Taman Suropati dan berjalan kaki menuju SDN Meteng 01 dalam perjalanan aku berkenalan dengan beberapa peserta diantaranya ada Mrs. Chang Liu dari Beijing sambil berjalan aku bercerita tentang tempat ini yang aku ketahui dan dia sangat senang mendengarnya sambil beberapa kali mengambil foto di daerah Menteng ini, Ms. Chang pun menceritakan perjalanan dia sebelum datang ke Indonesia yaitu ke Hawaii. Oh dear, sayang sekali setelah kita tepat sampai di depan gerbang SDN Menteng 01 ini ternyata tutup dan tidak bisa dibuka karena ada miss komunikasi akhirnya kami hanya melihat dari luar dan memberikan penjelasan secara singkat kemudian kembali ke bis untuk menuju Masjid Istiqlal. Ada hal yang lucu ketika aku mengobrol dengan salah satu peserta dari India yaitu Mrs. Anupma Khanna, dia sangat semangat sekali bertanya mengenai pusat perbelanjaan di Jakarta dan dengan penegasan yang sangat jelas kalau dia tidak mau berbelanja barang bermerek terkenal seperti Channel, Luis Vuitton. Hey mam.. i know what you mean, tentu saja pasti yang diinginkan adalah khas indonesia bukan barang bermerek seperti itu, dan aku memberikan saran kepadanya untuk membeli batik khas indonesia dan dia sangat antusias mendengar batik sampai-sampai dia minta diantar ke tempatnya Whow.






Second destination is Masjid Istiqlal, The Most Large Mosque in South East Asian. Hmmm Believe or Not it was my first time i came here hihihi tamu-tamu kami sangat menyukai tempat ini dan tidak sabar untuk mendengar penjelasan mengenai Sejarah Mesjid Istiqlal. Disini kami tidak perlu repot-repot ikut menjelaskan karena sudah disiapkan juru bicara yang akan menjelaskan mengenai Mesjid Istiqlal ini setelah itu kami dipersilahkan duduk di ruang diskusi dan mengadakan diskusi ringan mengenai pluralisme agama yang ada di Indonesia. Saat sesi tanya jawab ini berlangsung begitu lama karena beberapa peserta sangat antusias bertanya terutama Mr. Max Fisher from USA, setelah acara diskusi selasai kami dipersilahkan untuk naik ke lantai dua dan memasuki hall utama yang sering dipergunakan untuk shalat berjamaah.. Allahuakbar tiada hentinya aku memuji kebesaranmu Allah SWT aku merasa kecil dihadapanmu, kusempatkan berdoa ditempat ini dengan harapan akan seering datang ketempat ini lagi untuk berdoa lagi i hope soo. Kami menyempatkan melihat Bedug yang ada di Masjid Istiqlal dan setelah itu berpamitan untuk menuju ke tempat selanjutnya. Tentunya kalian tahu kondisi jalanan jakarta jika sedang weekend apalagi di siang hari, wah tanda-tanda kemacetan sudah terlihat sedangkan sambil berpacu dengan waktu kami harus segara sampai ke Museum Nasional Sejarah, di tempat ini ternyata sedang diadakan seminar dan kami hanya bisa menjelajah sebagian tempat di museum ini. Ka Vera dengan lihai, cepat dan jelas menjelaskan beberapa bagian dari museum nasional ini dan dia sangat begitu cekatan tahu bagian mana saja yang penting dijelaskan sehingga waktu kami bisa digunakan dengan baik, Hey, Vera you’re very very proffesional ! vera menawarkan aku untuk menggantikan posisinya I’m not ready yet, saat ini aku masih berbicara satu sama lain bersama para turis rasanya masih canggung untuk berada di posisi vera dan tamu-tamu kami pun sudah sangat senang dengan vera Jadi aku masih harus banyak belajar dari dia.

It’s time to lunch.. kabarnya tempat makan siang kami berada di dekat kota tua yaitu VOC : Very Old Cafe dan ini Restaurant Chinesse, hmmm kebayang reaksi apa yang pertama ada di benakku, OMG pork !! tamu-tamu kami ternyata lebih suka memesan makanan vegetarian. Awalnya kami ragu untuk ikut makan ditempat ini tapi karena rasa tidak enak dan Mas Aryo sudah memesankan makanan untuk kami, akhirnya kami ikut makan disini dengan catatan memesan makanan yang aman-aman saja hehehe. Waktu memang terasa begitu cepat, tanpa terasa sudah hampir jam 3 dan beberapa tempat yang akan kami kunjungi pun terancam batal karena waktu nya sangat sempit sedangkan tamu kami harus kembali ke hotel jam 5 sore untuk mengikuti agenda selanjutnya. Akhirnya setelah berdiskusi dengan Mas Aryo, Mrs. Elizabeth dan Kang Asep kami memutuskan untuk tetap melewati Kota Tua, Museum Bank Indonesia dan Mandiri tanpa turun ataupun berfoto hanya mengenalkan sedikit mengenai tempat ini. Tamu-tamu kami sangat tertarik untuk untuk mengunjungi Monas dan Sarinah, akhirnya setelah terjebak macet dan kendaraan kami berjalan seperti layaknya siput, kami sampai di Monas. Dalam perjalanan mereka juga banyak menanyakan beberapa tempat dan juga kami menjelaskan beberapa gedung pemerintahan atau gedung bersejarah yang kami lewati.  
Here’s Monumen Nasional, tugu monas yang menjulang tinggi dengan puncaknya yang berlapis emas. Mungkin kalau aku sudah sering ke tempat ini jadi terasa normal-normal saja, tetapi bagi mereka begitu berkesan apalagi melihat keramaian di tempat ini dan begitu banyak orang yang menghabiskan waktu di sekitar Monas. Kami hanya berfoto disini tanpa masuk kedalamnya karena waktu berkunjung sudah habis, beberapa tamu kami ada yang menyempatkan membeli oleh-oleh seperti Ms. Fatai dari Tonga yang membelikan beberapa baju untuk sepupu-sepupu kecilnya juga Ms. Annum yang membeli Es Kelapa untuk diminum di dalam bis. Rasanya lucu dan menyenangkan menemani mereka jadi sedikit teringat ketika aku menjadi peserta study seminar Jerman dimana Ms. Carin yang menjadi guide aku kewalahan menangani kami yang seperti anak ayama yang berkeliaran mau lihat ini dan itu hihihihhi. Waktu sudah hampir mendekati Jam 17.00, kami bergegas kembali ke hotel dan dalam perjalanan walaupun kami tidak sempat mampir ke Sarinah setidaknya kami memperkenalkan Bangunan itu kepada mereka, Bundaran Hotel Indonesia pun menjadi objek yang menarik untuk diceritakan.
Sayonara !! tepuk tangan yang meriah mereka berikan kepada kami dan mereka sangat senang sekali dengan tour hari ini, sebelum masuk kedalam hotel kami menyempatkan bersalaman, bertukar kartu nama dan email, yang paling mengejutkan ketika beberapa peserta memberi kamu hadiah juga Ms. Hannah from Fillipina memberikab gelang yang sangat unik dan Mr. Saw Yan memberikan kami gantungan kunci yang sangat menarik. Farewell.. sangat menyenangkan dan begitu banyak pengalaman berharga yang aku dapatkan, kami menyempatkan untuk berkumpul bersama dengan menikmati coffe di starbucks tebet sambil mengevaluasi kegiatan hari ini. Pastinya aku pun tidak luput dari evaluasi hari ini, aku harus lebih berani tampil sebagai pemeran utama yang tentunya harus bisa meguasai dengan baik apa yang akan dijelaskan... Ayooo banyak belajar dan baca lagi dheaaaaa.
Untuk Vera yang membuat aku sangat bersemangat untuk menjadi lebih baik lagi, dengan sharing berbagai macam pengalaman dia selama ini tentunya itu adalah sebuah proses yang harus dijalani bukan instant. Selalu banyak membuka mata terhadap pengetahuan disekitar dan mengolahnya sebagi informasi !! I’m so lucky meet the super woman like you vera :)
I got the eye of the tiger, a fighter, dancing through the fire cause I am a champion and you’re gonna hear me roar.. !!!!

Amazing Experience : “ Let’s Make A Great History !!”


1 Maret 2014
I could make a story with my new experience and i could learning how to be brave and show your self .. and here i am with The Community of Indonesia History and Culture for the first time i have an amazing tour with Alliance Independence Journalisme”
Lets Start ...
Ayo GG !! omo.. disetiap malam menjelang sidang skripsi itu rasanya tidak pernah bisa tidur nyenyak dan selalu tidak bisa lepas dengan kerjaan baru di kantor dan online dari social media, mencari info-info menarik tentang dunia fashion dan musik namun aku agak miris ketika mengingat “Hey girl.. did you remember about your background education?” yup tentunya aku ingat untuk selalu mengupgrade istilahnya tentang isi otakku. Beberapa situs yang sering aku kunjungi adalah websitenya metro TV, twitternya sejarah indonesia dan akhir-akhir ini aku sering intip-intip blognya KHI as Komunitas Historia Indonesia yang selalu ikuti beritanya lewat twitter. Hoala !! once upon a time hihi ternyata ada lowongan untuk menjadi tour guide di KHI dengan syarat-syarat tertentu hmmm tertarik banget karena pada dasarnya yang buat aku kekeh (bahasa sunda) untuk belajar jadi tour guide adalah ngga mau kehilangan ilmu sejarahnya, selama belum menjadi ibu guru kembali dan masih menjalani kerjaan baru aku awalnya ingin menyambi belajar jadi tour guide.. yaa hitung-hitung freelance dapat ilmu, jalan-jalan dan punya kenalan lebih banyak :)
Damn..Damn..what should i do? Ternyata disalah satu persyaratannya haruslah menjadi tour guide kontrak, yasudahlah pupus harapan aku. Hanya ingin sekedar menanggapi informasi tersebut aku kirim email ke alamat yang tercantum dipendaftaran tersebut yang isinya hanya menjelasakan ketertarikan aku terhadap kegiatan komintas historia indonesia. Sudah lama aku mendengar KHI ini bahkan dimulai dari pertama masuk kuliah dimana senior-senior selalu bercerita dengan bangganya kepada seorang sosok almuni sejarah UNJ Asep Khambali yang menjadi pendiri komunitas ini, saat itu dan beberapa semester kedepan aku hanya mendengar nama beliau sering disebut-sebut untuk undangan di acara rutin jurusan kami yaitu Tetukarasa Ikasa, dan beberapa kali aku pun menyaksikan komunitas ini diliput beberapa TV swasta kegiatannya. Dari seringnya aku mendengarnya aku sangat tertarik namun apa daya untuk mengenal komunitas ini aku masih jauh untuk melangkah yupp mahasiswa semester-semester sibuk hehe dan akhirnya beberapa teman angkatan aku pun yang sudah terjun di dalam komunitas ini terlebih dahulu sebagai volunteer yaitu Dimas dan Rendi untuk anak-anak sejarah UNJ yang lainnya aku pun masi belum tahu. Dari mereka berdua aku melihat gambaran kegiatan komunitas ini secara dekat.. hihi stalking sedikit lah kegiatannya dimas bersama KHI dan dari pembicaraan Rendi sang motivator ini yang selalu menggebu-gebu semangatnya kalau berbicara tentang sosialisasi sejarah. “aku diam-diam suka KHI...” haha a.k.a sejarah, dan pernah ada kesempatan ketemu langsung dengan Kang Asep saat acara Tetukarasa Ikasa ke-30 tapi yaa hanya sekedar bertemu tanpa sharing apapun poor me .
Next story, sepulang kerja masih baris di antrian transjakarta yang panjangnya minta ampun, sambil mendengarkan musik tiba-tiba bbm berkali-kali masuk, yaa aku sih santai aja dalam keadaan seperti ini biasanya aku ngga akan pernah buka-buka hp sampai nanti masuk kedalam transjakarta. Yeay.. dapat posisi aman langsung duduk dan buka hp hmm sedikit kaget tumben dimas bbm.. dan isinya dimas menawarkan aku untuk menjadi tour gouide di KHI tanggal 1 maret dan dia butuh yang bisa bahasa inggris. “oh my god !!! this is a chance but i am afraid about my skill and you should know everything about history . .” diantara mau menolak dan terima itu adalah penggaluan terbesar selama perjalanan pulang apalagi ketika dimas bilang akan mendampingi turis mancanegara dari beberapa belahan dunia yang notabene adalah JURNALIS Wowwww... udah kebayang pasti harus smart banget itu. Dengan berbaik hati dimas memberikan beberapa nasihat untuk mencoba dan belajar lagi serta yang terpenting ketemu kang asep dulu untuk kesepakatan lebih lanjut, yupp akhirnya aku memutuskan untuk mengambilnya dengan catatan besar DON’T STOP READING !!! 
 
Beberapa hari kemudian aku bertemu kang Asep ditemani oleh Reni.. yupp kenapa aku mengajak dia karena ini adalah salah satu kesempatan Reni untuk mengenal sesuatu yang baru terlebih lagi Reni kuliah dijurusan Hubungan Internasional. Bertempat di Jl. Mesjid 2 No.6B Bendungan Hilir basecamp KHI, aku bertemu kang Asep dan tanpa basa-basi langsung membicarakan kegiatan tersebut karena saat itu kang Asep dalam keadaan kurang sehat jadi akut idak mau mengganggu waktu istirahatnya. Dalam pertemuan tersebut kang asep menjelaskan job desc dan memberi gambaran umum bagaimana pelakasanaannya dan yang terpenting selama 2 minggu kedepan aku harus mempersiapkan materi lebih matang, hampir tidak bisa berkata apa-apa mau mundur selangkah tetapi sudah maju tiga langkah sayang sekali jika kesempatan ini dilewatkan. Selama 2 minggu ini aku baca-baca kembali yaa walaupun tidak rajin ke perpustakaan saat waktu free di kantor aku searching materi dan mencari beberapa film di youtube mengenai beberapa temapat bersejarah yang akan aku kunjungi.
“and.. I will tell you something about Jefferson Fellowships program : Jefferson Fellowships program will explore democratic transition and nation-building in two Asian countries at different stages of democratic transition: Indonesia and Myanmar. Indonesia ended 32 years of authoritarian rule by driving out President Suharto in 1998 following widespread protests and economic paralysis caused by the 1997 Asian financial crisis. The country has undergone meaningful democratic reform but challenges remain such as battling corruption, strengthening bureaucratic institutions, and ensuring judicial independence. Like Indonesia, Myanmar has turned away from decades of authoritarian rule and embarked upon a bold process of democratic transition, but Myanmar also faces challenges, including: formulating and administering new policies, rebuilding a moribund economy, and consolidating peace in ethnic areas.
And they are the winners ...
  • Ahmady, Freelance, Harian Rakyat Aceh, Medan, Indonesia
  • Frank M. DENTON, Editor, The Florida Times-Union and Jacksonville.com, Jacksonville, Florida, USA
  • Fatai FAINGA'A, Senior News Reporter and Presenter, Tonga Broadcasting Commission (TBC), Fasi-Moe-Afi, Tonga
  • Max FISHER, Foreign Affairs Blogger, The Washington Post, Washington DC, USA
  • Tzu Chiang HUANG, Deputy, Central News Agency (CNA), Taipei, Taiwan
  • Moayyed Ali JAFRI, Correspondent, The News International Daily, Lahore, Pakistan
  • Anupma KHANNA, Senior Feature Writer, The Pioneer, Dehradun, India
  • Hashmatullah KOHISTANI, News Manager, Bokhdi News Agency, Kabul, Afghanistan
  • Hein Min LATT, Senior Editor, Eleven Media Group, Yangon, Burma
  • Chang LIU, Senior Reporter, Global Times, Beijing, China
  • Saw Yan NAING, Senior Reporter, Irrawaddy Magazine, Yangon, Burma
  • Jena STURGIS, Line Producer, Shepard Smith Reporting, Fox News/21st Century Fox, New York City, New York, USA
  • Hannah TORREGOZA, Reporter, Manila Bulletin Publishing Corp, Manila, Philippines
  • Shakir ULLAH, Senior Producer, Pakistan Broadcasting Corporation, Islamabad, Pakista
  • Holly YAN, Newsdesk Editor, CNN, Atlanta, Georgia, USA.


Note : program ini sedikit mengingatkan aku kepada kegiatan study seminar ke Jerman yang di dukung oleh DAAD dan itu yang menjadikan salah satu motivasi aku untuk mendapatkan pengalaman baru dengan mengikuti kegiatan ini. “ Let’s arround the world again ...”


To be continue...

Tuesday, March 18, 2014

WHAT'S MRA ?

"born to lead.."
"fun, fearless, female.."
"lifestyle magazine for women.."


siapa sih yang tidak asing dengan tagline diatas, kalau bukan pembaca setia majalah Cosmogirl, Cosmopolitan, Herworld !! This my story.. beberapa bulan setelah bergabung dengan MRA Grup di Divisi Printed Media begitu banyak pengalaman yang sangat menarik yang sudah aku dapatkan lingkungan baru dan relasi baru. 



Berada di posisi Marketing Communications yupp dimana banyak orang yang mengira di posisi tersebut adalah kegiatan jual-menjual !! But that's not true too.. kalau aku bisa deskripsikan sedikit seperti sebuah bagian divisi Event Organizer yang memperkenalkan Brand Majalah yang dinaungi dengan mengadakan beberapa event dengan beberapa klien yang tentunya sudah ternama. Hi ! My new family..



 Sebagian dari beberapa team Marcomm di kantor (Mba Rossa, Mas Tian, Yunus, Dhitoo, Ramdhan, Sendy and me)



photo class with Ranny

 WhiteBox on my celebration after graduation :)



yupp !! working time !!

Let me introduce our company and magazine ^^

PT Mugi Rekso Abadi merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan berbagai macam media-media terkenal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 dan sampai sekarang masih tetap berjaya dengan masing-masing divisinya, salah satunya Divisi Printed Media. (Click on Name Magazine and Read our Website )













Cosmo Pregnancy Indonesia









Cosmopolitan Men Indonesia


Esquire Indonesia



Hair Ideas Indonesia


Aesthetic Beauty Guide indonesia

Hoalla !! cukup banyak majalahnya, tetapi ini belum semua dan masih banyak lagi beberapa divisi MRA yang membawahi radio dan tenant lainnya. Menyelam sambil minum air istilahnya selama menjalani kerjaan disini harus banyak-banyak mengasah kemampuan diri loh, bukan hanya sebatas itu tapi tetap mengembangkan wawasan terutama yang berkaitan dengan disiplin ilmu. L'Historia

Adios ....