Saturday, July 31, 2021

STORY TIME : MASIH (+Covid)

Hi, It’s me again

Hari ini aku mau mencurahkan apa yang ada dipikiran dan hatiku, sumpah ini rasanya campur aduk banget ! Tadinya aku pikir hari ini akan ada kabar baik setelah aku memutuskan untuk swab PCR setelah isoman 14 hari dirumah. Hari ini hari sabtu, aku pikir aku bisa rehat sejenak tanpa memikirkan pekerjaan tapi nyata nya ada saja yang mengganggu pikiran ku sehingga dengan terpaksa aku buka laptop juga, ops beda ya ! Ini walaupun aku buka laptop untuk menuliskan hal ini tapi aku sedang berlatih untuk membiasakan diri dan sambil menunggu handphone ku selesai di charge aku masih punya waktu untuk sedikit curhat. Oke kembali ke tadi pagi dimana aku sudah menjadwalkan dengan salah satu Klinik di Bogor untuk swab PCR dan nanti ada staff nya bernama Mas Asas yang datang langsung ke rumah untuk melakukan pengambilan sample. Jujur awalnya masih ragu, aku dapat rekomendasi klinik ini dari Ka Gita yang rumah nya di daerah Cilebut. Sebelumnya pun aku sudah mencari referensi beberapa rumah sakit atau klinik yang bisa melakukan home service swab tapi ternyata agak susah pasti alasan nya karena area nya tidak terjangkau (huhu sedih banget ya) atau ada minimum berapa orang yang harus di swab. Nah setelah tanya langsung ke Mas Asas dan aku konfirmasi juga ke Ka Gita kalau memang terpercaya aku jadwalkan hari ini sekitar jam 10 pagi untuk swab PCR. Oiya, untuk harga nya Rp.900.000,- sudah termasuk biaya home visit hmm kalau di Jakarta ini baru biaya PCR nya saja hehe seperti yang aku lakukan di Rumah Sakit Pondok Indah.

Singkat cerita setelah Mas Asas datang untuk mengambil sample, aku juga sdikit mengobrol ternyata di Bogor itu memang masih jarang untuk Home Service yang menjangkau area aku. Nah, kenapa aku ambil PCR yang notabene lebih mahal dari Swab Antigen karena aku memang make sure bahwa CT Value yang ada di tubuhku sudah normal. Masih banyak memang yang memperdebatkan kalau angka CT Value itu tidak selalu menjamin kamu terbebas dari virus tapi karena aku khawatir dengan keluarga terutama Mamah hal itu menjadi pertimbangan untuk ku. Hasli PCR nya nanti akan keluar di hari yang sama sekitar maghrib, aku pun melanjutkan aktivitas ku dan ternyata tidak terasa waktu begitu berlalu dengan cepat dari jam 10 pagi kemudian jam makan siang lalu jam 5 sore dimana aku sudah masuk ke area comfort zone tempat tidur dengan laptop kantor juga menyelesaikan deadline content yang lain (sumpah ini buat sakit kepala lol)

Hujan pun tidak disangka turun di sore hari bahkan sampai saat ini aku sedang menulis ini sekitar jam 10 malam, setelah mengirimkan preview revisi konten dan sholat maghrib belum saja aku membuka mukena ku kemudian menerima whats app dari Mas Asas mengenai hasil PCR Aku hari ini dan kaget banget ternyata hasil nya masih positif di CT angka 38. Panik dan lemes banget, yang pertama aku langsung menginfokan anak-anak Tutu, team anti bullying kemudian aku chat beberapa teman-teman aku yang sudah Isoman 14 hari dan setelah PCR hasilnya negative. Mendengar banyak semangat, motivasi, saran dan informasi mengenai obat-obatan aku terima dengan baik termasuk saran yang unik dari COO aku yang ternyata juga saran dari Dokternya jadi aku percaya ya Pak hehehe. Setelah itu baru aku memberitahu Mamah dengan langsung menelepon nya, aku memberikan informasi dan pengertian “I’m okay mom, just wait a moment please !” sedih sih sebenarnya karena kasihan mamah dan adik-adikku yang masih mengungsi di rumah saudara ku dimana mereka memang bilang kalau sudah tidak nyaman. Apalagi aku kasihan mamah yang setiap haru harus pulang pergi mengantarkan makanan, atau jika butuh sesuatu yang harus diambil dari rumah dan bahkan beberapa tanaman yang sedang dia rawat pun menjadi terbengkalai. Aku ingin segera sehat dan sembuh supaya semua orang tidak aku repotkan lama-lama tapi memang masih butuh waktu beberapa lama lagi. Inginku benar-benar tidak memikirkan hal pekerjaan, istirahat total tapi seperti yang aku bilang sebelumnya ada beberapa tanggung jawab yang tidak bisa dilepaskan. Bahkan saat tadi aku chat dengan salah satu atasan ku dia masih info selagi masih ada whats app masih bisa kerja dirumah hmm ya walaupun concern nya yang penting sudah ngga demam, tapi mental saya yang demam Pak huhu.

Aku pasti sembuh, iya aku percaya tinggal waktu yang menjawab semua nya. Lumayan loh kalau harus beberapa kali PCR karena harga nya itu ngga murah saying bisa beli Nendoroid 1 pcs huhu (beneran ini aku postponed buat beli Nendoroid Kambe Daisuke buat test PCR yang pasti nya lebih penting huhu) Biar cepat sehat, biar cepat buat konten anime, supaya bisa fokus kerja dan supaya bisa menentukan pikiran yang jernih untuk langkah selanjutnya.

Oke, waktunya istirahat karena ini sudah mau jam 22.30 harus tidur cepat supaya imun nya meningkat. See you next story !



With Love, 





DM

Tuesday, July 27, 2021

STORY TIME : IT IS IMPOSSIBLE NOT TO BE RESPONSIBLE

Halo, It’s me again

Rasanya baru kemarin aku mencurahkan isi hati tapi ternyata sudah beberapa hari yang lalu, aku pikir akhir pekan kemarin bisa ku lewati dengan sedikit tenang tapi ternyata tidak sama sekali dimana semua orang terburu-buru mengejar deadline. Thanks god, saat itu kondisi aku masih lebih baik di banding hari ini tapi ternyata mungkin itu juga yang memicu akhir nya aku drop kembali dengan gejala meriang dan batuk-batuk sampai saat ini. Awal nya aku kira itu gejala biasa saja tapi semakin sore tenggorokan terasa sakit dan menjelang maghrib ketika mengambil wudhu badan ku langsung merinding seketika aku merasa badan ku hangat, seketika kebodohan ku muncul dimana aku menyimpan thermometer? Sampai akhirnya hilang begitu saja. Malam minggu aku masih berkutat dengan team designer dan operasional berdiskusi untuk konten selanjutnya, disaat aku berpikir kasihan mereka semua tetapi semua orang menanggung beban yang sama tentu nya. Sempat aku berpikir, seharusnya aku bisa saja diam seribu bahasa tapi lagi-lagi rasa tanggung jawab yang tidak bisa di lepas “Kalau bukan aku yang reminder siapa lagi?” masing-masing orang punya tugas nya juga. Sedih memang rasanya, bukan sekali dua kali seperti ini. Apa yang membuat aku bertahan, celotehan mereka di tengah malam yang masih bisa menghiburku dan membuat ku tersenyum.

Damn ! Minggu pagi aku terbangun dengan kepala semakin berat bahkan ke kamar mandi pun aku tak sanggup, check saturasi saat itu masih aman dan akhirnya pun memutuskan untuk tidak mandi. Pagi-pagi mamah sudah mengantarkan sarapan, setelah sarapan aku pun langsung berjemur kemudian istirahat sebentar entah badan ini lemah dan lesu tidak seperti biasanya. Tiba-tiba ada ajakan meeting online yang tidak bisa aku tolak, karena memang sudah urgent sekali. Bang ! akhirnya di sore hari tiba-tiba mual dan akhirnya aku langsung minum air hangat dengan madu dan rebahan sebentar, rasanya mau check laptop untuk lihat content besok tidak sanggup tapi notification handphone terus berbunyi tiada henti. Okay, pelan-pelan yuk bisa di tambah dengan beberapa informasi yang harus tetap aku blast karena aku PIC dari program partnership yang sedang berjalan. Senang memang waktu terasa cepat berlalu tapi entah badan ini terasa ngilu, aku memutuskan tidur cepat hari itu.

Senin pagi aku kira kondisi ku mulai membaik, tetapi batuk nya semakin parah sementara obat dari puskesmas habis dan obat yang aku beli sendiri pun rasanya tidak mempan. Aku masih tidak percaya kenapa kondisi aku malah seperti ini, tapi memang mental dan fisik aku sepertinya sudah mencapai batasnya. Jujur ketika buka handphone atau whats app emosi dan sensi beberapa orang yang bicara tentang pekerjaan tanpa basa-basi langsung bombardir ini itu, ya mungkin memang karena aku juga yang melayani nya atau karena apa? Kan semua itu kembali “Kalau bukan aku siapa lagi?” Apa aku harus buat pengumuman “Saya Sakit Covid, Mohon jangan di ganggu” benar itu memang hak tapi sesak ketika ada yang bilang “Paling gejala ringan, paling cuma demam biasa..” Hey anda mungkin mau merasakan lagi? Kondisi fisik setiap orang berbeda-beda apalagi dengan kondisi mental yang juga sangat pengaruh dengan proses penyembuhan. Bagaimana mau cepat sembuh kalau kondisi mental nya di serang terus, aku yang bertahan untuk kuat pun akhirnya menyerah.

Aku putuskan untuk menutup sejenak beberapa hal, walaupun ternyata semuanya tidak berjalan semestinya karena lagi-lagi TANGGUNG JAWAB yang harus diselesaikan. Sampai saat hari ini aku pun masih bertanya-tanya apa yang salah dari semua ini? Sistem kah? Manusia kah? Keadaan kah?

Aku berharap mereka orang-orang yang peduli terhadapku dan juga mereka yang masih berjuang untuk survive dari keadaan ini selalu sehat dan semangat, seperti yang aku bilang sebelumnya kalau sakit seluruh dunia yang repot, tapi dunia itu belum tentu mau kamu repotin karena beberapa orang tidak mau tahu kamu sakit atau ngga yang penting tugas kamu selesai.

Demikian sesi curahan hati kali ini, karena sesungguhnya takut ini penyakit hati lebih baik dikeluarkan saat ini. Tetap semangat ya ! Melakukan hal dengan akal sehat dan waras adalah jalan ninja ku, kalau sakit berarti ngga bisa hehe

See you on next story



With Love,





DM



Friday, July 23, 2021

STORY TIME : A DAY IN MY LIFE NO PART :)

Halo Dear,

Aku pikir hari ini aku bisa bernafas lebih ringan tanpa ada beban yang membuat segala sesuatu nya menjadi berat. Alhamdulillah aku beryukur walau pun hari ini mendung tapi kondisi fisik ku semakin membaik namun memang lain hal dengan kondisi mental, maka dari itu aku awali dengan berdoa dan banyak bersykur atas apa yang aku miliki saat ini. Teringat semalam ketika akan tidur, tiba-tiba semua orang di group di hebohkan dengan campaign besok sampai akhirnya aku pun terjaga beberapa saat. Syukurlah tidak jadi insomnia, kalau sampai itu terjadi pagi ini rasanya mungkin aku ingin makan manusia. Yuk bisa yuk olahraga walaupun matahari nya masih malu-malu untuk muncul, sarapan pagi ini seperti biasa diantarkan Mamah dari rumah Ibu. Baru saja meninggalkan handphone sebentar sudah begitu banyak whats app berdatangan, aku check sebentar dan ternyata mengharuskan aku buka laptop saat itu juga. Dalam keadaan normal seperti biasa, sudah hal umum laptop akan stand by bahkan sebelum mandi dan berangkat kerja ke mall lalu semenjak WFH aku biasanya setelah bangun pagi kemudian pergi absen sekitar jam 8 pagi kemudian kembali bersih-bersih dan kerja dari rumah start jam 9 pagi dimana kondisi pikiran masih fresh sampai akhirnya menjelang makan siang dan tidak terasa matahari sudah hampir terbenam bahkan terkadang sialnya aku melewatkan jam sholat dan cemilan (jangan ditiru ya menunda lapar apalagi menunda sholat). Dalam keadaan yang masih normal dan sehat aku rasa masih bisa aku tolerir tapi ketika saat sakit mungkin hati setengah terhimpit ingin melakukan segala sesuatu nya dilemma akan kepentingan kamu sendiri untuk istirahat atau pekerjaan yang tidak bisa di back up oleh teman sejawat.

Aku berhenti sejenak untuk menyeimbangkan pikiran, oke harus bersih- bersih dulu karena kamar yang bersih merupakan awal yang baik untuk membangun mood sambil mendengarkan musik favorit. Setelah selesai yuk bisa yuk ikhlas dan semangat untuk check pekerjaan, aku sadar semuanya sedang bekerja keras untuk saling membantu di kondisi yang sulit saat ini bahkan mulai dari level bawah sampai level atas. Tapi lagi-lagi mengingat wah dari mulai beberapa weekend lalu bahkan sampai aku terkonfirmasi + Covid belum ada waktu benar-benar lepas dari pekerjaan kecuali memang waktu nya makan dan tidur mungkin saat mandi pun masih terpikirkan “kerjain yang mana dulu ya, buat apa dulu ya..” Ahh itu sudah biasa setiap hari nya. Terkadang aku masih merasa berkecil hati dimana aku menjalankan posisi seperti Marketing Manager tapi dengan jabatan yang berbeda di depan nya, memang banyak yang bilang “Yaudah cuma jabatan ini.. gpp yang penting ilmu nya..” tapi jujur itu terasa berat dimana ketika yang lain menikmati benefit sesuai jabatan nya aku masih disitu-situ saja namun aku memang sadar mungkin karena kemampuan aku memang belum bisa sampai disitu atau entah lah bagaimana orang lain menilainya. Beberapa bulan yang lalu sempat terkejut ketika beberapa orang baru yang ternyata cara kerja nya jauh dari aku, mungkin masih menyesuaikan tapi ternyata dari mereka yang lain pun berbicara sama. Ingin ku abaikan tapi ketika semua nya berhubungan dengan pekerjaan aku, aku merasa tidak terima.. sumpah !! Let’s positive thinking yuk, mungkin karen pintar dalam berbicara atau berbahasa kamu bisa bertahan. Sedangkan yang kamu lakukan dari 0 sampai multitasking melakukan ini itu dapat ucapan terimakasih sudah alhamdulillah.

Aku senang dengan apa yang aku lakukan saat ini, bagaimana membawa sebuah brand menjadi lebih dikenal di kalangan orang banyak dan mempertahakan hal tersebut dengan memikirkan beberapa ide yang inovatif dan kekinian. Tapi, disaat yang bersamaan aku harus mengurus kebutuhan hal-hal kecil outlet yang memang penting juga, belum lagi handle customer complaint, submit menu delivery, urusan partnership bank dan e-wallet, ditambah koordinasi dengan principle juga sub franchisee. Semuanya dalam satu pikiran yang membuat rumit, banyak ke khawatiran yang selalu terlintas khusus nya koordinasi 3 dunia persilatan ini hmm. Belum lagi yang berhubungan dengan Bank dimana harus mengurus perhitungan budget jangan sampai over budget bahkan jangan sampai telat di bayar untuk itu tugas tambahan jadi debt collector juga hehe. Setiap hari nya to do list terus membludak (wah aku baru sadar sudah beberapa bulan aku tidak membuat checklist di buku catatan kecil ku per hari nya) cara tercepat langsung buat word di memmo laptop atau langsung buat draft email. Harapan untuk bisa lebih berkembang bisa diambil memang dari banyak hal yang aku lakukan tapi entah kenapa aku merasa itu tidak ada hanya rutinitas itu-itu saja bahkan ide yang ada tidak berkembang lebih baik bahkan ketika banyak yang tidak setuju. Loh ini jadi mau cerita apa ya? tadi nya aku mau tulis A day in my life ala ala Tiktokers tapi kok malah curhat ya !

Jadi bagaimana campaign hari ini? Alhamdulillah lancar semoga bisa tersampaikan kemana-mana, mungkin semua orang sudah lelah tapi yang sehat tetap harus semangat supaya yang sakit ngga makin sakit #loh ! Seperti hiburan hari ini I Will Survive, yes we will survive.. Sedih dalam kondisi seperti ini bahkan lihat handphone dan laptop lama-lama langsung cenat-cenut kepala. Waktu nya sholat maghrib, seperti biasa ketika aku menuliskan hal ini jam free untuk charge handphone yang dari tadi on buat Wi-Fi. Semangat yuk tetap semangat supaya besok lebih baik, tidur cukup dan istirahat.. Oiya besok Sabtu yaaa saat nya laporan ke Satgas dan Nakes yang ada disini untuk check kondisi kesehatan. Eh tapi keinget ada revisi menu Isoman Batch 2 huhuhu

See you tomorrow





With Love,





DM

Thursday, July 22, 2021

STORY TIME : ISTIRAHAT TAPI MANA SEMPAT? TETAP SEMANGAT !

Halo Dear,

Hari ini cerita selanjutnya sumpah benar-benar sangat tidak terduga, ya walaupun setiap hari nya banyak kejadian yang memang tidak pernah terduga.

Mau berkeluh kesah tapi sadar kalau semua ini untuk tetap bertahan tapi terkadang pikiran ku semua menjadi kacau balau, mungkin memang karena dalam kondisi yang tidak fit jadi segala sesuatu nya terbawa sensi dan emosi. Tapi sesungguhnya semua itu juga di sebabkan karena interaksi dengan beberapa orang hari ini yang sungguh membuat aku tidak habis pikir untuk berkata “kok bisa ya?”

Pagi ini memang sangat mendung sekali, aku bangun pagi-pagi karena mamah sudah bilang sebelumnya kalau dia akan mengantarkan sarapan aku sekitar jam 7 pagi sambil mengambil beberapa barang yang diperlukan dari rumah. Baru saja menyalakan handphone langsung masuk notifikasi permintaan meeting jam 9 pagi, wah rasanya nano-nano sih disaat kepala masi berat dan berusaha untuk menghilangkan gejala anosmia rasanya tidak mau lihat handphone dulu tapi mengingat ada beberapa pesan urgent yang belum aku balas satu per satu untuk yang dirasa penting terlebih dahulu. Ini kebiasaan yang memang susah di hilangkan pagi-pagi di tempat tidur karena kelamaan check whats app (bukan nya main social media) langsung buka laptop karena ada hal yang harus di check dari e-mail. Okay, dhea saat nya mandi !!! bahkan pagi itu pun gorden kamar belum aku buka satu per satu, ruangan tamu masih gelap dan lampu luar masih belum di matikan sedangkan mamah sudah mengingatkan berkali-kali untuk segera mengambil makanan yang dia tinggalkan diluar. Perlahan aku segera ke kamar mandi, kalau pagi hari memang agak sulit membiasakan memakai masker karena akhirnya di kamar mandi akan basah jadi biasanya aku pergi mandi dan bersih-bersih kemudian setelah itu langsung semprot disinfektan semua ruangan. Setelah semua nya beres, sambil sarapan roti terlebih dahulu karena jam e-meeting sudah sangat mepet dengan badan yang tiba-tiba flu mungkin karena habis mandi dan suara agak sedikit berat sehingga aku memutuskann utuk menyimak pembicaraan di e-meeting yang sebenarnya dari kemarin sudah aku siapkan content calender dalam 2 minggu terakhir ini memang khusus membahas delivery tapi memang sangat disayangkan karena semalam report sales perusahaan anjlok maka dari itu pagi ini diadakan meeting darurat untuk mengubah strategi campaign yang harus naik siang ini juga di social media.

Pernah kah kalian memikirkan sesuatu rencana yang dirasa segala sesuatunya akan berjalan lancar karena telah mempersiapkan brief yang matang, “iya pernah” tapi ternyata tidak semudah itu apalagi kalau urusan nya melibatkan banyak kepala. Lagi-lagi dimana banyak hal yang harus di double check terlebih soal menu dan harga yang memang semua ini adalah urusan operasional karena pasti terkait cogs kami tidak bisa memberikan promo yang instant kecuali memang beberapa menu existing yang bisa digunakan untuk promosi. That’s why mengapa kerja di F&B itu pastinya melibatkan banyak divisi dan juga sistem yang harus digunakan harus bisa mencakup dan dimengerti oleh semua orang, mungkin kalau situasi nya tidak serba mepet biasanya aku membuat timeline untuk program atau project yang akan di jalankan tapi untuk saat ini tentu tidak memungkinkan. Okay, setelah menguras pikiran untuk koordinasi dengan team operasional dan design “OMG, aku pun lupa sarapan untuk minum obat” pagi hari biasanya aku minum sekitar 5-6 obat dan vitamin maka dari itu asupan sebelum nya harus maksimal bukan hanya sekedar roti lapis. Thank’s mom for give me delicious food everyday ! Sejenak aku tinggalkan laptop, bahkan handphone yang belum di charge untuk sarapan dan minum obat yang telat banget sekitar jam 10.30 hmm.

Lanjut untuk check brief design promo yang shock banget pas di preview pertama kali karena jauh dari brief yang sudah diberikan, PANIK NGGA? Ngga sih cuma kesal aja dan sungguh menghabiskan tenaga buat revisi yang salah nya berkali-kali padahal sudah di informasikan sebelumnya. Kejar-kejaran dengan waktu sambil douuble check beberapa hal yang urgent di email sungguh rasanya buat sakit kepala apalagi kalau ada yang tiba-tiba telepon buat ngomong lama saja ngga sanggup. Mungkin hal ini seperti nya biasa saja tapi sunggu itu berat untuk aku yang harus memikirkan ini dan itu, terlebih lagi ada yang tidak sesuai guideline atau ada yang minta buru-buru serba cepat wah pokoknya runyam sekali di pikiran. Kalau memang kembali ke peraturan harusnya yang + Covid melakukan isoman dan tidak bekerja, aku pikir sepertinya tidak berlaku. Secara ucapan “kamu harus ini yaa.. itu yaa..” kurang lebih meminta kerja secara halus atau ada juga yang bahkan terang-terangan. Ya tuhan bagaimana mau sembuh dengan cepat yang ada mungkin kalau ngga kuat mental dan iman bisa sekarat (jauhkan dari hal tersebut) yuk stay positif !

Beberapa jam kemudian revisi juga belum selesai dan sudah lewat jam makan siang, panik ngga ! iya baru mulai panik setelah akhirnya drama yang berkepanjangan selesai jam 3 sore semuanya DONE. Iya selesai ! tapi tunggu dulu itu tidak mungkin karena masih banyak yang menunggu jawaban harus ini dan itu, minta ini dan itu ya tuhan seketika langsung drop dan pas check saturasi oxygen ternyata 94% ini beneran PANIK !! Akhirnya langsung matiin handphone dan latihan proning position, istirahat sejenak dan jauh-jauh dari handphone.

Sore ini akhirnya keadaan mulai membaik, aku menuliskan hal ini di jam 17.00 ketika handphone sedang di charge dan internet off. Salah satu metode aku untuk menghilangkan rasa stress dengan mengeluarkan apa yang ada di hati dan pikiran, tidak tega kan ya marah-marah sama orang lain atau malah orang yang ngga tahu apa-apa kena imbas nya lebih baik aku bercerita disini.

Baiklah waktunya untuk sholat maghrib dan malam ini harus benar-benar istirahat !

Semangat semuanya, semoga banyak hal-hal baik yang terjadi di esok hari dan tetap berharap supaya ada keajaiban datang. Ganbatte Kudasai !



With Love,





DM

Wednesday, July 21, 2021

STORY TIME : POSITIVE THINKING WHEN YOU GET +COVID 19

Halo semuanya, akhirnya bisa juga memulai tulisan ini dengan diiringi suara rintik hujan yang tiba-tiba datang di sore hari. Hari ini adalah hari ke-4 aku melakukan isoman dirumah karena + Covid-19 setelah PCR hari sabtu tanggal 17 Juni 2021. Jadi semua cerita nya berawal dari awal bulan lalu yang akhirnya membuat aku terdampar di dalam segala kebingungan dan situasi yang tidak menentu tapi kalau semua dirunut kembali semua berawal dari naiknya kasus + covid di Jakarta terlebih lagi setelah lebaran dan munculnya jenis varian virus baru yang bermutasi lebih ganas dan cepat penyebaran infeksinya. Sedikit ingin bercerita, semoga kalian yang mampir untuk sekedar membaca awalnya saja tidak bosan, karena jujur aku lebih nyaman menyampaikan apa yang ada di pikiran di hati ku saat ini lewat tulisan ini.

Sekitar pertengahan bulan Juni lalu memang semua media di gencarkan dengan meluasnya penyebaran Covid 19 di semua wilayah Indonesia tentunya salah satu nya pasti Jakarta yang tingkat mobilitas nya tinggi sekali, mungkin banyak orang mengira karena ada nya vaksinasi membuat mereka akan kebal terkena virus ini sehingga banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Semua kembali normal? Ya tentu saja siapa yang tidak mengharapkan semua keadaaan kembali normal bisa hang out atau staycation kemana-mana tanpa perlu khawatir terinfeksi bahkan wisata ke luar kota pun ramai di lakukan beberapa teman ku, Ahh betapa iri nya hati ini mereka bisa pergi tanpa beban walaupun aku tidak tahu sebenrnya bagaimana kehidupan mereka di dunia nya mungkin sama juga seperti aku yang tidak bisa lepas dari kerjaan kalau bukan karena masuk ICU mungkin ya (amit-amit ya tuhan).

Mengingat aku dan teman-teman satu kosan pun punya rencana untuk liburan ke Labuan Bajo di awal bulan Juli saat itu tiba-tiba semua nya menjadi serba khawatir, apakah aman jika aku pergi? bahkan aku pun sempat terpikir untuk membatalkan trip tersebut karena khawatir dengan situasi penyebaran covid yang semakin tinggi setiap hari nya. Ada sedikit pikiran konyol saat itu di benakku, pergi dan tidak nya aku kalau memang nanti akan ada salah satu teman ku yang terinfkesi setelah nya itu pun akan membuat ku seperti sama saja bisa terkena dari kontak erat. Hmm siapa sih yang mau sakit atau terkena virus ini? Tentu nya tidak ! akhirnya dengan membulatkan tekad aku tetap ikut melakukan perjalanan ke Labuan Bajo karena walaupun aku cancel dana yang sudah aku bayarkan tidak bisa di refund, mungkin kalau tiket pesawat masih bisa tetapi hanya beberapa persen saja yang akan dikembalikan. Ditambah dengan situasi mental health aku yang benar-benar sudah lelah dengan pekerjaann kantor yang segala sesuatu nya di handle sendiri karena tidak ada yang membatu, walaupun ada mereka pun mengerjakan tugas nya masing-masing. Setiap pagi aku bangun dengan semangat mengucapkan “Selamat Pagi, hari ini harus bisa !” ahh gila nya aku bahkan di saat mandi pun aku masih memikirkan email apa yang harus aku kirim setelah di draft semalam bahkan terkadang sarapan pun aku lupa karena pagi-pagi sudah e-meeting. Mungkin yang mereka pikir WFH atau kerja dari rumah hal yang menyenangkan, tentu tidak bagi ku malah aku sendiri bahkan tidak punya waktu untuk rehat sejenak, sering kelewat waktu makan atau sholat kalau bukan dari aku sendiri yang berhenti. Ya, begitulah rutinitas WFH yang terkadang buat sakit pinggang dan insomnia.

Okay kembali ke akhirnya aku cuti sejenak rencana nya meninggalkan pekerjaan sebentar, tapi Tuhan memang punya rencana lain disaat aku sedang cuti pemerintah mengeluarkan peraturan PPKM dimana Mall akan tutup sementara waktu. OMG, semua mengubah perjalanan aku saat itu mulai dari meeting mendadak di tengah laut sampai saat aku tracking masih on zoom meeting. Sumpah ini perjalanan yang tidak akan aku lupakan entah aku bersyukur atau tidak yang pasti berat saat itu hati dan berpikiran untuk berpikir jernih, di saat semua signal menghilang dan weekend semua kerjaan di tuntut serba cepat dan instant juga hadirnya boss baru yang masih adaptasi dengan team. Tangisan yang tidak akan aku lupakan sambil melihat sunset “cobaan apa lagi ini” mungkin mereka yang berpikir aku enjoy melakukan perjalanan ini tentu nya sama sekali TIDAK ! Kalau bukan teman-teman yang menyemangati saat perjalanan untuk mecoba enjoy mungkin aku akan diam di kapal atau bisa-bisa lompat ke laut saking pusing nya. Sampai perjalanan pun berakhir aku masih sibuk mengkoordinasikan keputusan-keputuan PPKM yang menyebalkan itu, belum lagi koordinasi dengan banyak orang dan double check semua design. Heyy, partnership siapa yang pegang? Tentu nya ini bukan multitasking lagi tapi super multitasking. Ingat-Ingat ngga boleh down, tetap semangat supaya imun ngga turun dan drop apalagi kena virus, hal itu yang selalu aku tanam di otakku karena kalau sudah sakit repot sendiri dan aku tidak mau menyusahkan orang lain pasti akan panjang urusannya. Take a deep breath for a moment..

Setelah pulang dari cuti, aku pikir semua akan baik-baik saja ternyata permasalah muncul satu per satu bukan hanya masalah pekerjaan tetapi hal ini menjadi lebih serius ketika salah satu teman ku + terkena Covid 19 dari salah satu karyawan nya yang kemungkinan terpapar dari beberapa hari sebelumnya. Teman aku terkonfirmasi sekitar tanggal 06 Juni lalu satu hari setelah nya tanggal 07 satu orang teman aku + juga hasilnya karena kemungkinan terkena dari kontak erat yang pertama, mulai dari sini kita yang satu rumah mulai was-was dan siaga. Mulai dari segera lapor ibu kos, swab antigen dan mulai membiasakan diri kembali memakai masker dikosan, jujur memang sebelumnya jarang banget pakai masker di kosan kecuali sedang sakit dan kalau di tanya prokes tentu nya aku juga tidak acuh karena sadar kalau aku banyak melakukan aktivitas diluar maka dari itu setelah pergi dari luar saat kembali ke kosan sebelum masuk ke kamar pasti cuci tangan, semprot disinfektan luar dan dalam serta jangan lupa membuang masker di tempat sampah. Okay, mulai saat itu semuanya lebih di perketat dan karena sering semprot disinfektan lama kelamaan penciuman hidung juga tidak terasa nyaman karena aroma nya sangat menyengat yang membuat aku terbiasa juga memakai masker. Terlepas dari mulai meningkatkan prokes, dikosan juga di semprot disinfektan seluruh area dan saat itu aku kebetulan adalah jadwal nya untuk vaksin hari Jumat tanggal 09 Juli 2021, tapi baru saja mau masuk tol tiba-tiba dapat info kalau vaksin nya diundur karena PPKM akhirnya putar balik langsung kerja di mall PIM karena di kosan hari ini mau di semprot disinfektan dan baru bisa pulang sekitar sorean.

Mulai hari itu pun semua semakin menggila dikejar kerjaan, launching delivery apps yang benar-benar seperti magic! Ya, begitulah culture disini bangun project sehari semalam juga bisa asal kuat mental dan batin. Weekend pun berlalu dan siklus pekerjaan semakin luar biasa menggila bahkan tak kenal waktu, iya semua itu memang untuk buat kami bertahan di kala PPKM yang semakin membuat kondisi perusahaan semakin terjepit. Lagi-lagi situasi tidak berpihak baik kepada ku, saat nya vaksin kedua pun di jadwalkan kembali hari Rabu 14 Juli 2021 dengan semangat agar semua to do list terselesaikan aku pun menyelesaikan vaksin tahap kedua tersebut dan hasil nya dengan kondisi yang ternyata lebih berat dari vaksin pertama, badan terasa agak pegal dan lemas terlebih lagi beberapa hari ini aku terkena flu kalau setelah mandi terasa seperti habis tenggelam berenang. Yuk, positif thinking semoga semua ini effect dari vaksin bukan yang lain, tapi setelah konsultasi dan cari informasi ada baiknya aku segera melakukan PCR dari rentang waktu setelah kontak erat kedua ku ada yang + covid. Jujur, entah kenapa memang dillema pertama saat itu aku masih belum sanggup bagaimana jika hasilnya + dan banyak sekali yang aku pikirkan harus isoman dimana, bagaimana nanti info keluarga dan bagaimana bisa survive bukan karena sakit nya tapi karena beban mental nya. Beberapa hari ini teman-teman dan keluarga memang rutin menanyakan kabar karena kontak erat ada yang + dan bagaimana keadaan isoman, ya aku jawab “I’m okay but...” tidak semua hal bisa aku ceritakan terutama keluarga dan Mamah yang sering panik kalau telepon. Yes, aku anak perempuan yang hampir 30 tahun dan masih beruntung punya orang tua yang care banget (sumpah ini nangis sambil ngetik) paham banget perasaan mamah yang khawatir banget kalau ternyata anak nya sakit dan ngga ada yang urus (iya, aku nya pura-pura kuat aja supaya ngga khawatir) tapi setelah mendengar mamah nangis suruh pulang karena takut menyesal, seketika aku langsung takut dan memutuskan besok PCR ke Rumah Sakit sekalian mengungsi terlebih dahulu karena hari Jumat kosan akan disemprot disinfektan lagi. Aku menginap di Park 5 satu hari saat itu, check-in setelah maghrib karena menghabiskan waktu kerja di kosan terlebih dahulu. Beberapa hari belum keluar rumah ternyata agak kaget juga karena banyak jalanan yang di tutup alhasil gran yang aku pesan tidak bisa pick up dan aku memutuskan untuk naik taxi. Hmm bahkan sesampainya di hotel pun, aku masih langsung bergegas buka laptop dan melanjutkan pekerjaan sampai tengah malam, masih gugup besok mau PCR tapi harus dipastikan supaya tidak khawatir.

Akhirnya keesokan pagi nya setelah check out, aku langsung book test PCR Drive Thru di RSPI, karena drive thru aku lebih memilih menggunakan taxi dan tidak perlu menunggu lama hanya sekitar 15 menit antri dan kembali ke kosan. Masih belum ada siapapun dan aku segera bersih-bersih dan rapih-rapih di kamar, sempat terpikir kalau hasilnya same day dan + apa malam ini juga aku harus out dan pasti bakal berat banget bilang ke semua orang. Dalam beberapa hari terakhir memang aku tidak banyak interaksi dengan banyak orang tapi tetap saja ada beban berat apalagi aku tidak mungkin bisa stay atau isoman di kosan sedangkan kalau pulang ke bogor aku khawatir dengan mamah dan adik-adik yang belum di vaksin (pokoknya campur aduk perasaan). Menjelang malam setelah sholat maghrib akhirnya aku pun mendapatkan email dengan hasil “positive detected” Ya Allah rasanya lemas banget dan langsung tarik nafas dalam-dalam yang pertama dilakukan langsungg aku chat Halodoc untuk konsultasi dan meminta resep obat karena setelah aku check untuk fasilitas yang di berikan pemerintah NIK aku belum terdaftar sebagai pasien + Covid. Setelah konsultasi selesai dan menunggu beberapa obat yang aku pesan, aku memberi tahu kontak erat terdekat ku Alika dan Tria kemudian memberi tahu Mba Eka pemilik kosan aku karena pasti harus laporan ke Satgas setempat (jujur aku ini ngga enak banget padahal hari itu baru selesai di disinfektan dan akhirnya mba eka menjadwalkan untuk di disinfektan ulang setelah aku pergi) semua memang harus di komunikasikan supaya tidak ada yang salah paham dan alhamdulillah tanggapan dari mereka support aku supaya bisa tetang positif thinking.

Hal yang berat itu memberi tahu orang tua, apalagi mamah tipe orang yang panik. Alhamdulillah setelah memberi tahu dengan penjelasan, kalau “Alhamdulillah masih sehat dan gejala ringan” tidak ada kepanikan tinggal bagaimana harus mencari solusi untuk isoman. Itulah peran penting keluarga yang paling utama selalu ada ketika kita kesusahan (sedih deh kalau baca lagi whats app mamah) Aku yang berusaha untuk tidak merepotkan orang lain tapi akhirnya merepotkan juga hehe. Kembali ke pesanan obat yang ternyata susah di cari saat itu akhirnya aku hanya bisa menyiapkan beberapa vitamin dan 2 jenis obat yang hanya aku bisa tebus di halodoc. Akhirnya sekitar jam 11 malam aku mendapat whats app dari Kemenkes untuk mengisi data dan bisa mendapatkann obat gratis dari pemerintah, setelah aku mengikuti prosedur nya aku pun memilih untuk meminta dikirim ke rumah. Keesokan pagi nya sampil packing aku masih berusaha mencari beberapa jenis obat yang mungkin aku bisa pesan tapi ternyata masih sulit dan akhirnya sesampainya di rumah aku pun di bantu oleh Satgas Kampung yang menanyakan jika ada hal yang diperlukan. Sesampainya di rumah aku tidak sama sekali kontak langsung dengan orang rumah, mamah dan adik-adik sudah langsung pindah ke rumah saudara aku yang jaraknya memang tidak jauh dari rumah. Alhamdulilah semua nya support, hari pertama di rumah langsung bersih-bersih dan rapih-rapih sebisa mungkin tidak terlalu banyak menggunakan peralatan lain nya di rumah dan hanya menggunakan ruangan kamar saja untuk beraktivitas bahkan peralatan makan, solat dan alat mandi sudah mamah siapkan (padahal aku juga sudah siap-siap berasa pindahan dari jakarta hehe) selama isoman dirumah jadwal makan memang teratur hmm yaiya secara setiap 3x sehari selalu dikirim makanan dan diingetkan untuk minum obat. Iyaa supaya cepat sembuh, tapi ya tetap saja istirahat yang paling penting untuk membangun imun yang lebih baik. Tapi kembali lagi terkadang ada beberapa hal yang benar-benar tidak bisa di tolerir dan memberikan waktu aku sejenak untuk beristirahat (you know what??) aku masih tetap mencoba berpikiran positif dan semangat membagi waktu untuk menyelesaikan hal-hal itu diantara kepala aku yang mulai pening dan batuk yang mulai muncul. Perjalanan hari-hari masih panjang dan memang tidak terasa jika kita banyak melakukan hal, tapi saking banyak nya juga stress muncul kembali justru berpotensi membuat imun menjadi turun. Hanya diri sendiri yang bisa membatasi hal tersebut, mencoba untuk tidak peduli tapi akhirnya dikerjakan kembali. Kesehatan mental yang perlu diperbaiki dengan kondisi fisik yang juga harus di perhatikan, semoga kalian mengerti. Tidak ada itu yang namanya Isoman Netflix and Chill atau Gabut, benci akutu yang bilang seperti itu.

Wah, sudah mau jam 20.30 saja nih. Waktu nya istirahat, sedikit mengintip beberapa pekerjaan yang sebentar-sebentar mention Ibu, Kaka, Mba, Neng...

Tetap semangat menuju sehat !!

Masih banyak cerita-cerita lain nyaa

See you !





With Love





DM