Wednesday, January 3, 2018

DHEA'S TRAVEL JOURNEY : JOGJA AKU PULANG

This year, I hope there will be even more happines, lots of holidays and just having a good time, really. Plus dancing in the sea, singing at the mountain and learning to fly, as they are all things I want to do. I won't be restricted by age

Sunset at Puncak Becici, Mangunan Imogiri


Senang rasanya bisa pulang ke kota mu (Jogjakarta) setelah bertahun-tahun lamanya, walaupun terasa asing dan masih ingin lebih banyak waktu lagi untuk menjelajah banyak sudut kota ini. Perjalanan ini dimulai bahkan ketika aku dan teman-teman a.k.a Rani dan Imel masih menghabiskan waktu liburan di Bali dan kami sudah membicarakan untuk rencana liburan akhir tahun yang sebelumnya menjadi rencana untuk melewatkan akhir tahun 2017.

Honestly, saat menulis cerita tentang ini diluar kamar sedang bergeming suara kembang api, terompet, dan breaking news tentang HAPPY NEW YEAR 2018. Alhamdulillah tahun baru 2018 dimulai dengan menulis masa lalu, ops ! seharusnya seperti tahun sebelumnya aku sudah menulis kilas balik di tahun sebelumnya dan resolusi di tahun 2018. Nah, Why? Payah tahun ini rencana nya mau latihan menulis untuk lebih baik lagi tapi kebanyakan buat report kantor hehehe.

Okay, Let’s back to my holiday journey

Pertengahan tahun lalu aku dan teman-teman ku sudah membicarakan tentang planning untuk liburan ke Jogjakarta, tema liburan kali ini adalah ingin menjelajah hutan dan wisata kota jogja. Kami sudah membagi tugas untuk mengurus job desc masing-masing (masih kebiasaan seperti handle event) kali ini aku bertugas untuk mengatur transportasi mulai dari searching and browsing tiket pesawat, kereta dan mobil walaupun pada akhirnya kami putuskan untuk berangkat menggunakan Kereta Api karena harga tiket pesawat yang lumayan seharga tiket pulang pergi Bali. Selain itu kami pun ingin mengulang kembali rasanya experience menaikki kereta malam yang umumnya menghabiskan waktu lebih dari 6 jam untuk perjalanan lintas provinsi. Tanggal keberangkatan kami putuskan mencari hari libur atau tanggal merah di sela-sela weekend dan ternyata ada beberapa pilihan bagus di bulan Desember namun karena pertimbangan pekerjaan yang masing-masing kami sedang lakukan akhirnya tanggal yang menurut kamu tepat berada di tanggal 30 November – 04 Desember 2017 dimana terdapat 1 hari tanggal merah di tanggal 1 Desember sehingga kami tidak perlu mengambil cuti beberapa hari.

“Some people long for a life that is simple and planned tied with a ribbon
Some people won't sail the sea 'cause they're safer on land to follow what's written”


Pagi memang memberikan pelajaran untuk kami menjadi orang yang lebih disiplin dan menghargai waktu. Terkadang aku memang sangat berat untuk melakukan perjalanan di pagi hari tapi terkadang juga aku suka susasana di Pagi hari ketika perjalanan sudah dimulai saat udara masih dingin, jalanan masih sepi dan situasi orang-orang di stasiun kala itu. Well, sedikit berimajinasi apakah perjalanan ini akan seperti cerita-cerita di FTV? Hahaha lupakan saja. Keberangkatan kami dimulai di stasiun Pasar Senin dengan menaiki kereta Bisnis Fajar Utama pukul 06:15 sampai di stasiun Yogyakarta pukul 14:35 yang menghabiskan kurang lebih 8 jam perjalanan, nah terbayangkan 9 jam di kereta mau melakukan hal apa saja mulai dari tidur, baca novel, nonton drama korea, youtube, non stop playlist lagu, sampai kami bertukar tempat duduk untuk sekedar bercanda-canda dan menghabiskan cemilan kecil yang kami bawa. Se-mati gaya itu kah? No ! cukup terbayar dengan beberapa pemandangan yang indah bisa aku lihat di samping jendela, memang pemandangan pematang sawah yang biasa aku lihat di depan rumah tapi ini beda dari biasanya.

Hi gilrs, akhirnya kami sampai di stasiun Yogyakarta ! tidak banyak berubah terakhir kali aku datang kesini dengan teman kuliah yang saat itu pun liburan yang sangat dadakan dan random tapi terlaksana. Namun untuk kali ini liburan rasa AADC 2, walau kami bukan Cinta, Milly dan Karmen yang sahabatan dari masa SMA tapi kami 3 orang perempuan yang sahabatan karena profesi dan itu yang menjadikan kami selalu ngga bisa move on kalau ketemu dan cerita-cerita masa lalu.

We're happy free confused and lonely in the best way, It's miserable and magical oh yeah
Tonight's the night, when we forget about the heartbreaks, it's time...”


Cuaca kota Jogja saat itu mendung dan cukup membuat kami sangat lapar dan memutuskan untuk mencari tempat makan sebelum ke hotel. Kami memutuskan untuk pergi ke tempat Soto Kadipiro yang tempatnya tidak jauh dari Stasiun Tugu. Tempat makan ini cukup terkenal dan banyak orang yang ingin mencicipi masakan disini, kami memesan soto ayam ditemani dengan lauk-pauk dan kudapan yang cukup banyak. Ini sajian yang luar biasa, melihat 9 jam perjalanan kami tidak sama sekali makan berat dan sekalinya ketemu makanan berat jadi bar-bar hahaha

Soto Kadipiro Mandatory


Tempat kami menginap selama di Jogja hanya 1 tempat berbeda saat kami menginap di Bali, sejujurnya aku pun masih belum jatuh hati dengan kota ini karena masih belum terbayang seperti apa tempat yang akan kami kunjungi nantinya walaupun sudah terbiasa melihat di social media istilahnya itu “belum kena di hati” hahaha kecuali tempat yang satu ini yang memang sedang hangatnya jadi perbincangan banyak orang, influencer bahkan beberapa teman yang sudah pernah menginap di tempat ini.

WELCOME TO YATS COLONY



Ca Room


YATS COLONY bertempat di Jalan Patangpuluhan No.23 tidak cukup menghabiskan waktu lama untuk sampai ke tempat ini, tempatnya sangat strategis dengan pusat kota dan berada di pinggir jalan namun memang tidak begitu terlihat karena gate depan yang hampir mirip bangunan di sebelahnya yang ternyata hanya rumah-rumah biasa. Cukup familiar dengan beberapa tempat yang aku lihat di tempat ini, yes karena sudah banyak spot foto-foto di social media yang sudah terekspose. Hotel ini dari luar memang sangat terlihat sederhana, namun satu kata yang mewakilkan dari keseluruhan tempatnya yaitu INSTAGRAMABLE mulai dari area lobby sampai lorong-lorong yang kami lewati menuju kamar yang akan kami tempati.


Untuk tipe kamar yang kami tempati adalah Ca Room dengan rate yang bisa kalian lihat di Traveloka hihi, fasilitasnya lumayan oke pada umumnya dan view nya langsung menghadap kolam renang. Lagi-lagi rasa malas mulai datang saat liburan kalau sudah sampai hotel hanya mau tiduran sambil nonton tv dan ngga berasa ternyata udah mau maghrib. Rencana hari ini setelah sampai hotel kami akan jalan-jalan ke Malioboro dan sekitar alun-alun keraton Jogjakarta dan kebetulan hari ini sedang ada acara tahunan Pasar Malam Sekaten, Imel yang excited untuk datang ke tempat ini sudah beberapa kali bercerita tentang bagaimana tempat tersebut, hmm yang aku pikirkan sama seperti pasar malam pada umumnya kalau tradisi di tempat aku tinggal biasanya pasar malam ini selalu ada saat malam takbiran Idul Fitri sampai beberapa hari setelah itu.

Jajanan di Pasar Malam Sekaten 


Luar biasa, untuk menuju alun-alun saja banyak jalanan yang ditutup karena mengantisipasi kemacetan dan para penduduk yang berencana untuk datang kesana dianjurkan untuk berjalan kaki. Well, pengalaman pertama kami dimulai disini naik becak motor, wah serius ini pertama kali aku naik becak lagi setelah mungkin lebih dari 10 tahun belum pernah naik becak yang dulu nya di kayuh oleh kaki sekarang sudah dimodifikasi dengan motor. Berjalan kaki di sekitar jalanan menuju alun-alun tidak terasa membosankan karena banyak sekali hal-hal menarik yang aku lihat, mulai dari beraneka ragamnya jajanan pasar, orang-orang berebutan untuk membeli pakaian yang harga nya murah dan barang-barang yang mulai dari anak kecil sampai orang tua cari ada disini. Dari kejauhan sudah mulai terlihat banyaknya wahana permainan yang sangat fantastis dengan ukuran yang besar, cahaya lampu yang sangat kemilau dan suara riuh teriak orang-orang yang menaiki wahana tersebut.


Wahana Biang Lala


Untuk mencapai area wahana permainan tersebut memang dibutuhkan perjuangan, melewati kerumunan banyak orang yang sedang berbelanja dan kami pun hampir terpisah karena begitu padatnya orang berlalu-lalang. Semua terbayarkan ketika sampai di depan sebuah Bianglala raksasa yang begitu ramai antriannya begitu juga dengan wahana lainnya, setelah kami berkeliling-keliling akhirnya kami memutuskan untuk menaiki satu wahana yaitu Ombak Banyu yang antriannya juga begitu ramai padahal sebelumnya kami masih ragu apakah ingin mencoba Rumah Hantu ala Sekaten atau mini kora-kora yang mengingatkan kami akan Dufan. Setelah membeli tiket antrian seharga Rp.10.000 kami bisa memasuki antrian bergerombolan dengan yang lainnya. Ini mengingatkan aku akan masa-masa kecil di rumah sebelum Lebaran biasanya aku dan sepupu-sepupu selalu datang ke pasar malam dan menaiki wahana ini. Di sekaten ini belum ada ekspetasi apa-apa karena aku pikir wahana yang kami naiki tidak seperti di Dufan hmm ternyata cukup menarik dan membua kami tidak berhenti bertriak dan tertawa saat berada di atas Ombak Banyu ini ditambah lagi ketika teknisi nya berteriak “Arjuna putar lagi ombaknya” dan beberapa orang ada yang melemparkan uang untuk mereka termasuk Imelda.

Hari ini adalah hari terakhir Pasar Malam Sekaten dan beruntungnya tidak hujan karena mulai pagi tadi di Jakarta sampai Sore di Jogja langit tetap mendung, sambil menikmati wedang ronde dan jajanan pasar yang kami beli kemudian kami kembali berkeliling dan sejenak terhenti di Keraton yang sedang ada acara semacam perayaan dan ada yang menyebutkan juga bahwa hari ini tidak hujan di Jogja karena ada pawang hujan yang menjaganya. Nah, percaya tidak percaya setelah acara tersebut selesai kemudian hujan turun dan kami pun jadi berteduh di sebuah pondok Bakso Malang padahal maksud hati ingin mencari angkringan disekitar alun-alun. Hujan tidak turun terlalu lama, dan kami bisa kembali berjalan keluar alun-alun untuk kembali pulang namun perhatian kami masing-masing tertuju pada buah-buahan yang dijual sepanjang jalan OMG aku tergiur dengan salak pondoh that’s a little things but makes me happy tapi lain hal nya dengan dua sahabat aku yang lain langsung memutuskan untuk stop di sebuah mobil bak terbuka yang menjual durian. Durian yang di beli dengan harga murah tapi kualitasnya luar biasa, karena ingat tidak boleh mengkonsumsi durain terlalu banyak Rani dan Imel berjanji kalau besok kami harus kembali ke tempat ini untuk makan durian lagi. Rasanya puas memulai hari pertama ini dengan sederhana tapi membuat kami merasa bahagia, setelah kembali ke Hotel tidak lupa juga bersyukur dan berdoa untuk cerita esok yang lebih baik.  

Friends buy you food, Best friends eat your food

Pagi yang aku suka di YATS COLONY, menikmati sarapan yang sederhana tapi yang membuat spesial nya adalah sajian jamu yang membuat kami semangat memulai hari. Rencana hari ini kami akan menghabiskan waktu seharian diluar untuk berkunjung ke beberapa tempat, jadi kami tidak terlalu lama-lama di hotel karena jemputan kami sudah menunggu. Awalnya kami berencana seharian explore daerah wisata Mangunan namun karena semalam hujan dan ada berita longsor beberapa jalan banyak yang ditutup bahkan tujuan kami ke Kaliurang pun batal sehingga kami memutuskan untuk ke Bukit Rhema dan wisata Candi Borobudur kemudian kembali ke Malioboro. Hari petama Di Bulan Desember memang selalu membuat aku mengingat beberapa cerita yang tidak bisa aku lupakan walaupun mungkin sebagian orang sudah melupakannya “I’d go back in time and change but i can’t..” aku hanya ingin menatap jalanan, sungai dan bukit di sepanjang jalan mungkin juga sedikit menahan rindu tentang perjalanan lama itu.












Bukit Rhema, Gereja Ayam


Tampak Depan yang menyerupai Ayam



Pemandangan Bukit dan Gunung disekeliling Bukit Rhema


Mahkota Gereja Ayam


Finally kami sampai di Bukit Rhema atau banyak orang yang menyebutnya “Gereja Ayam” tempat ini memang sebelumnya di bangun untuk gereja dan bentuknya bukan menyerupai ayam melainkan burung Merpati saat ini rumah ini disebut sebagai Rumah Ibadah untuk semua agama bahkan ditempat ini disediakan tempat untuk berdoa. Untuk mencapai gereja ini berbeda dengan cerita di AADC 2 dimana kalian melihat adegan Rangga dan Cinta yang melewati bukit untuk mencapai tempat ini dan gereja ini pun digambarkan masih sangat seram dan untuk mencapai puncaknya menaiki tangga yang lumayan sempit dan curam. Memang ada beberapa adegan di film itu yang benar tapi berbeda juga dengan kenyatannya, untuk mencapai tempat gereja ayam ini mobil pengunjung harus parkir di area bawah dan untuk naik ke atas pengunjung di bebaskan untuk berjalan kaki atau menaiki Jeep seharga Rp.15.000 untuk pulang pergi dan tiket masuk masuk seharga Rp.5.000 dimana harga tiket itu termasuk untuk paket jajanan tradisional yang bisa ditukarkan di dalam ( and you know ketika kami mau tukarkan kupon nya, kami harus mengantri sekamir 34 orang, okay bye!). Semua spot memang harus mengantri untuk mengambil foto, mulai dari bagian depan gereja yang berbentuk ayam ini, area dalam lantai dua dengan pemandangan bukit dan gunung, bahkan sampai ke atap mahkota ayam. Untuk mencapai mahkota ayam ini hanya dibatasi 8 orang yang bisa naik keatas, saat itu angin sedang kencang-kencangnya dan hujan pun mulai turun akhirnya kami pun tidak bisa berlama-lama diatas dan memutuskan untuk turun dan kembali ke aula. Di dalam aula ini pun terpampang banyak foto-foto tentang proses pambangunan geraja ini bahkan saat foto shooting AADC 2 pun ada disini, setelah puas berkeliling di area dalam kami melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur.

Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah


Sisi lain Candi Borobudur


Pemandangan disekitar Candi Borobudur



























Intermezzo : ini pertama kali nya aku berkunjung ke Candi Borobudur setelah sebelumnya berkunjung ke Candi Prambanan, hmm sebagai alumni mahasiswa pendidikan sejarah ada rasa tersipu malu karena baru pernah berkunjung ke tempat ini. Dulu selama mengajar aku selalu bersemangat untuk menjelaskan tentang Sejarah Indonesia, dan itu yang membuat aku bangga kuliah di pendidikan Sejarah karena aku bisa belajar lewat karya lisan dan tulisan bukan hanya untuk sekedar membaca dan menghafal namun untuk mengajarkan mencintai Indonesia lewat sejarah nya.


Untuk masuk ke Candi Borobudur, pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk seharga Rp.40.000 lalu kami menaiki kereta untuk mencapai area Candi Borobudur. Pengunjung saat itu sangat ramai sekali karena hari ini termasuk hari libur sehingga jumlah pengunjung menjadi meningkat dan sesungguhnya aku kurang begitu nyaman dengan suasana yang begitu ramai ketika berkunjung ke suatu tempat itu sebabnya selama liburan panjang aku jarang menghabiskan waktu diluar kecuali di mall ops curcoll. Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi wisata yang masih banyak dikunjungi dari berbagai macam wisatawan, hampir disetiap sudut candi terdapat banyak orang dan sangat disayangkan ketika melihat banyak wisatawan yang duduk-duduk sembarangan diatas arca dan tidak menjaga kebersihan padahal sudah diingatkan oleh petugas. Kami menghabiskan waktu mengelilingi beberapa sudut Candi Borobudur, berfoto kemudian menikmati senja disini. Tidak menghabiskan waktu berlama-lama di tempat ini karena hari mulai sudah gelap kemudian kami kembali turun ke bawah dan kembali ke parkiran seperti biasa sambil melewati jalanan kami di serbu banyak sekali pedagang souvenir yang menawarkan barang dagangannya dengan harga yang murah karena tidak tega dan memang lumayan cukup murah kami masing-masing membeli buah tangan untuk dibawa pulang.



Kembali ke pusat kota, mandatory yang belum kami penuhi adalah makan di tempat angkringan dan akhirnya setelah perjalanan dari Magelang kami sampai di Angkringan dekat stasiun Tugu. Disini banyak sekali berbagai macam angkringan yang membuat berbeda adalah angkringan yang menjual Kopi Jos semacam kopi yang ditambah dengan arang. Setelah puas mencicipi berbagai macam jenis sate tusukan dan nasi kucing plus jahe hangat kami kembali ke Hotel untuk beristirahat. Hari ini memang tidak terlalu banyak destinasi yang kami kunjungi karena banyak kejadian yang tidak terduga karena cuaca yang tidak mendukung.

If you are feeling some December blues, or even depression, don't fight it. Instead, do something for yourself be reflective. Let the emotions exist and be encouraged that, like me you can get to a better place but it can take time.

Pagi selanjutnya kami menghabiskan sarapan pagi dan setengah hari di hotel, untuk bermain becak, sekedar mengobrol di Entertain room dan bermain di kolam renang setelah itu kembali ke Malioboro untuk menikmati sore di Alun-alun karena masih ada yang ingin membeli durian di tempat sebelumnya. Namun pertama-tama kami mencicipi kudapan di Pasar Beringharjo yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan-jalan di sekitar malioboro lagi – lagi mata tidak bisa tertahankan kala melihat kue-kue hangat yang baru saja dibuat oleh penjual. Ini hari jajan sedunia dimana kami tak bisa menahan rasa ingin membeli semua cemilan dan makanan ringan itu beda dengan rasa menahan ketika ingin membeli pakaian atau aksesoris. 



Icip - Icip di Pasar Beringharjo





Puas icip-icip di Malioboro kami menuju wisata selanjutnya yaitu Taman Sari yang terletak di daerah Keraton sesampainya disana memang kami belum beruntung karena terlambat datang sehingga gate masuk sudah ditutup. Akhirnya guide lokal yang tinggal di sekitar area ini memandu kami melewati rumah penduduk untuk mencapai area yang masih bisa dilihat walaupun sudah tutup. Kami melihat area pemandian, masjid dan sampai ke reruntuhan area Taman Sari ini.

Taman Sari, Keraton Yogyakarta


Area Pemandian Taman Sari


Imelda got a nice spot at Taman Sari


Senja pun mulai menyapa, seketika itu pun kami meninggalkan area Taman Sari untuk menuju Tempo Gelato yang tempatnya berada di daerah jalan Prawirotaman Tempatnya sangat menarik dan ramai sekali dengan pengunjung, disini kami diwajibkan membayar terlebih dahulu untuk pilihan menu gelato yang akan kami pilih setelah itu kami bisa mencoba langsung rasa dari masing-masing gelato. Harga nya cukup murah untuk 1 cone dengan 2 gelato yang berbeda rasa kami hanya perlu membayar Rp.25.000 kami menghabiskan malam disini sambil memutuskan akan makan malam dimana seperti quotes yang mengatakan “Eat dessert first” yes we did it. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke tempat makan angkringan yang berada dekat hotel dimana tempat itu pun terdapat banyak yang menjual durian dengan harga murah dengan kualitas luar biasa. Sesampainya kami disana, kami terlebih dahulu makan berat padahal hanya Mie dan setelah itu berpindah ke tempat durian. As you know Imelda dan Rani berhasil menghabiskan 3 buah durian hmm atau lebih yaaa hahaha dan aku hanya asik menonton. Yupp malam ini ditutup dengan pesta durian dan kembali lelap sambil menonton film horror. Boo !

Tempo Gelato


Rasanya tidak ingin bangun cepat-cepat kali ini, karena ini hari terakhir kami menginap di YATS COLONY, setelah sarapan seperti biasa kami menghabiskan waktu di kolam renang dan berkeliling mencari spot foto yang bagus alias OOTD. Hotel ini jauh dari kesan mewah tapi homey, mulai dari lorong-lorong menuju kamar dan area di depan pool. Let’s check it out !

Good bye YATS, We’ll be back soon


Play at Window





Tempat santai untuk sekedar mengobrol atau meeting



Rani's Mandatory spot


Terimakasih Pagi Sudah Menjemput Malam Yang Menepi



My Favorite Spot "Lorong Waktu"




Mural Rabbit on The Wall







We Say Good Bye








Ciao !

Selanjutnya kami menuju wisata Mangunan di daerah Imogiri, sebelumnya kami pun mencari tahu apakah daerah tersebut sudah dibuka atau masih ditutup karena longsor. Walaupun ada yang menyebutkan area ini sudah aman dan bisa dilewati sebenarnya kami masih ragu namun karena beberapa kali tempat yang kami jadwalkan sebelumnya gagal dikunjungi sebab jalanan masih ditutup. Setelah melewati perjalanan yang lumayan panjang, dengan jalanan berliku-liku bahkan kami beberapa kali berputar dan muncul di tempat yang sama akhirnya kami sampai di daerah Mangunan. Tempat pertama yang kami datangi adalah Rumah Seribu Kayu Negeri Dongeng, tempat ini juga sering disebut dengan “Rumah Hobbit”, lumayan menyegarkan mata dengan melihat hutan-hutan pinus.

Rumah Seribu Kayu, Negeri Dongeng Mangunan



Chills !




Have a good time !









Namun ada yang lebih menarik ketika kami sampai di Puncak Becici dan melihat Senja yang luar biasa, sungguh langit ciptaan Tuhan yang begitu Indah saat itu pun aku jatuh cinta kepada langit.Hanya ingin menghabiskan waktu menatapnya dan merenung tentang semua yang telah terjadi, sedetik kupejamkan mata dan tak tertahankan menitihkan air mata entah bahagia atau kesedihan yang pasti saat itu semua bercampur aduk. Selain menghabiskan waktu bersama Imel dan Rani, aku pun bertemu dengan Tyo yang kebetulan juga sedang berlibur di Jogja bersama teman kantornya. Tak terasa suara adzan pun berkumandang ternyata kami bertiga adalah orang terakhir yang berada di ujung puncak ini kemudian kami pun segera turun dan kembali ke parkiran.


Puncak Becici, Mangunan Imogiri



Meet Him Before Sunset


Sunset at Puncak Becici


Perjalanan menuju pusat kota memang menyeramkan karena di sepanjang jalanan ini belum ada penerangan, karena kami belum makan malam akhirnya sebelum ke stasiun kami mancari tempat makan yang tidak terlalu jauh karena kereta kami akan berangkat jam 22.00, teringat rekomendasti Tyo untuk mencoba Ayam merecon akhirnya kami memilih tempat tersebut. OMG kami semua kaget dengan rasa pedas dari Ayam Merecon ini semacam Kuah sambali di tambah dengan ayam suwir hahaha.

Checklist Checklist semua barang bawaan, oleh-oleh dan kenangan. Sedih rasanya belum puas keliling kota Jogjakarta, apalagi ternyata ketika hari terakhir aku baru tahu bahwa sahabat aku Miftah pun sedang berlibur di Jogja padahal kami bisa ikut main-main dikebun Pamannya hehe.Well, perjalanan kami pun berakhir di Stasiun Tugu menuju Gambir, selamat malam dan selamat tidur menikmati malam di Kereta. Alhamdulillah sampai dengan selamat and wake up ! selamat kembali ke Ibu Kota


“One of the great things about travel is that you find out how many good, kind people there are.” — Edith Wharton



See you again on my next travel journey !




With Love,





DM






List Destination
  • Soto Kadipiro : Jl. Wates KM.2 No.37, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
  • YATS COLONY : Jl. Patangpuluhan No.23, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55251
  • Keraton Yogyakarta : Jalan Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Pasar Malam Sekaten Yogyakarta
  • Bukit Rhema Gereja Ayam : Gombong, Kembanglimus, Borobudur, Karangrejo, Borobudur, Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553
  • Candi Borobudur : Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
  • Angkringan Gareng Petruk : Jl. Margo Utomo No.30, Gowongan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233
  • Jalan Malioboro
  • Taman Sari : Komplek Wisata Taman Sari, Taman, Patehan, Kraton, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133
  • Tempo Gelato : Jl. Prawirotaman No.43, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55153
  • Wisata Alam Seribu Batu : Jalan Hutan Pinus Nganjir, Mangunan, Dlingo, Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55783
  • Puncak Pinus Becici : Gunungcilik RT. 07 / RW. 02, Muntuk, Dlingo, Muntuk, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55783
  • Bakpia Pathok 25 : Jl. AIP II KS Tubun Blok NG I No. 504, Kadipaten, Kraton, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55132
  • Ayam Merecon Stasiun Tugu
  • Stasiun Tugu Yogyakarta

Photo by :
Personal Documentation



























































































No comments: