Thursday, July 31, 2014

Hello Goodbye : How Long ..

Hi, dear..
"I'll just be your brother from now on."
he said slowly and looking at her with a hopeful expectation that she would be pleased, which made her want to scream that he was smashing her heart into pieces and he had to stop.
"That's what you wanted, isn't it?"
It took her a long time to answer, and when she did, her own voice sounded like an echo, coming from very far away.
"Yes," she said, and she heard the rush of waves in her ears and her eyes stung as if from sand or salt spray.
"That's what I wanted.”

But I don't know how long I will lie to myself..

Tuesday, July 29, 2014

Hello Goodbye : Never Enough

Aku ingin membencimu, aku berusaha membencimu.
Pasti segalanya akan jauh lebih mudah seandainya aku memang membencimu. 
Kadang aku mengira aku benar-benar membencimu tapi kemudian aku melihatmu dan aku...

Thursday, July 24, 2014

The Mortal Instruments

“Have you fallen in love with the wrong person yet?'

And i said, "Unfortunately, someone of the haven, my one true love remains myself."

..."At least," he said, "you don't have to worry about rejection"

"Not necessarily. I turn myself down occasionally, just to keep it interesting"

Truth or Dare : Say Something I'm Not Give Up For You

Maafkan aku untuk melupakan
Maafkan aku untuk menutup mata
Maafkan aku untuk menangis karenanya
Maafkan aku ternyata aku tidak bisa

Biarkan waktu menghapusnya
Biarkan ingatan ini terlelap
Biarkan aku menikmatinya
Biarkan aku menjadi kuat karenanya

Mungkin semua benar adanya
Mungkin kita memang tak sepadan
Mungkin Tuhan tidak menyatukan
Mungkin kita disini, tapi aku sendiri

Hampir semua kata tidak cukup
Hampir menyerah dengan segala pertimbangan
Hampir kehilangan semua rasa
Hampir aku tidak pernah mengenalnya lagi

Bukan kata yang beraturan
Tapi hati sedang merasa galau
Membuat semuanya kacau
Dan maknanya pun menjadi gamang..

BUT THE TRUTH EVERYONE'S KNOW

Wednesday, July 23, 2014

Where Rainbow End

It's funny because when you're a child, you believe you can be anything you want to be, go wherever you want to go. There's no limit to what you can dream. You expect the unexpected, you believe in magic, in fairy tales, and in possibilities. Then you grow older and that innocence is shattered and somewhere along the way the reality of life gets in the way and you're hit by the realization that you can't be all you wanted to be, you just might have to settle for a little bit less.

Or perhaps a variation of what you once wanted.

Why do we stop believing in ourselves? Why do we let facts and figures and anything but dreams rule our lives?

Tuesday, July 22, 2014

The Power of Leading

Berawal dari sebuah perjalanan aku dan teman-temanku dalam mengikut kegiatan Character Building Camp yang dibimbing oleh beberapa Dosen almamater kampus UNJ. Memberikan aku kesempatan untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai psikologi manusia, hubungan antar manusia, dan kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Beberapa buku sebelumnya seakan membuka aku mengenal luasnya dunia ini, dan memang benar sebuah pepatah yang mengatakan kalau ' buku itu adalah jendela dunia' tidak perlu susah-susah harus membaca buku biografi mengenai tokoh terkenal di dunia karena aku bisa mengenal satu persatu mereka mengenai kisah hidupnya di buku ini. Banyak nama tokoh terkenal yang tentunya sangat familiar namun tidak sedikit juga kisah yang menceritakan kebanyakan orang yang tinggal di belahan bumi bagian barat sana tentang kehidupan sehari-harinya.

Kisah-kisah mereka memang sangat inspiratif dan bisa membuat kalian sedikit tertawa, karena apa yang kita baca tidak jauh dari pola perilaku kehidupan kita sehari-hari. Mungkin saat itu kita tidak paham jika banyak teori yang melandasi semua perbuatan manusia, yaa walaupun kita pernah mengenyam mata kuliah Psikologi Pekembangan itu tidaklah cukup karena yang akan kita pelajari dan analisis adalah perkembangan psikologi banyak orang Whooaaaw.

Siapa yang tidak kenal Theodore Roosevelt, Abraham Lincolins, dan banyak orang tekenal dalam sejarah diceritakan dalam Buku ini, bukan menghilangkan rasa Nasionalisme ku terhadap Soekarno-Hatta dan pejuang lainnya BECAUSE buku yang aku baca memang translate dari pengarang Amerika XOXOXO but next times I will learning more deeply about History of Indonesia, Yes !

 So, this is summary from the book, read carefully friends :)

 
Teknik- Teknik Mendasar Dalam Menangani Manusia

1. Jangan Mengkritik, mencerca atau mengeluh

2. Berikan penghargaan yang jujur dan tulus

3. Bangkitkan minat pada diri orang lain (48)

 

Enam Cara Untuk Membuat Orang Menyukai Anda

1.Jadilah sungguh-sungguh berminat terhadap orang lain

2. Tersenyumlah

3. Ingatlah nama seseorang adalah hal paling mengesankan dan paling penting bagi orang itu dalam bahasa apapun

4. Jadilah pendengar yang baik, dorong orang lain untuk berbicara tentang diri mereka

5. Bicarakan minat-minat orang lain

6. Buat orang lain merasa penting dan lakukan itu dengan tulus (108)

 

Memikat Orang Lain Mengikuti Cara Berpikir Anda

1. Satu-satunya untuk memperoleh manfaat paling banyak dari perdebatan adalah menghindari perdebatan itu sendiri

2. perlihatkan respek terhadap pendapat orang lain, jangan pernah berkata “Anda Salah'

3. Kalau anda salah akuilah dengan cara cepat dan simpatik

4. Mulailah dengan cara yang ramah

5. Usahakan orang lain mengucapkan “ya,ya” dengan segera

6. Biarkan orang lain yang lebih banyak bicara

7. Biarkan orang lain merasa bahwa itu adalah idenya

8. Cobalah dengan sungguh-sungguh melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain

9. Bersimpatilah dengan ide dan hasrat orang lain

10. Imbaulah motif-motif yang lebih mulia

11. Dramatisir ide-ide anda

12. Lemparkan tantangan (193-194)

Menjadi Pemimpin

1. Mulailah dengan pujian dan penghargaan yang jujur

2. Beritahu kesalahan orang lain dengan cara tidak langsung

3. Bicarakan kesalahan anda dulu sebelum mengkritik orang lain

4. ajukan pertanyaan sebagai ganti memberi perintah langsung

5. Biarkan orang lain menyelamatkan muka

6. Pujilah peningkatan sekecil apapun dan pujilah setiap peningkatan. Jadilah “tuluslah dalam penerimaan anda dan murah hati dalam penghargaan anda”

7. Beri orang lain reputasi yang baik untuk mereka penuhi

8. Gunakan dorongan, buatlah kesalahan tampak mudah diperbaiki

9. Buat orang lain senang mengerjakan hal yang anda sarankan (238-239)

 
Carnegie Dale, Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain. 1993. Binarupa Aksara : Jakarta.

Dear all penjabaran diatas memang hanya berupa point-point pentingnya saja, namun jika kalian pahami maksudnya pasti akan mengerti, jika belum paham juga. BAIKLAH SEPERTINYA KALIAN HARUS MEMBACANYA JUGA :). burn baby burn baby ! Keep on fire

 “.. kita tidak bisa mengajarkan apa pun pada seseorang , kita hanya bisa membantunya untuk menemukannya sendiri dalam dirinya..” Galileo

Monday, July 21, 2014

A Short Story From Germany : Dear Ludwigsburg City Never Sleep

Rest In Peace Prof. Dr. Stephan Buchloh

Sudah hampir 2 tahun aku memang tidak pernah bertemu dengannya, sebelumnya ada harapan kalau kami akan bertemu kembali karena akan ada rencana kunjungannya ke Indonesia. Disaat aku masih menyandang status mahasiswi tentunya aku masih sering berkomunikasi dengan dosen pembimbingku saat aku pergi ke Jerman yaitu Ibu Kurniawati, beliau memang sering menanyakan kepadaku bagaimana kabarnya Prof. Buchloh setelah dia memberitahu kami bahwa kunjungannya di akhir tahun 2013 itu dibatalkan karena ada suatu hal yang sampai saat ini aku tidak ketahui dan pada akhirnya kami pun mendengar kabar bahwa dia sudah tidak mengajar lagu di Universitas Ludwigsburg.

Sungguh sangat mengejutkan mendengar kabar tersebut, aku memang sering berkomunikasi dengan salah satu mahasiswanya saat mereka menemani kami di ludwigsburg yaitu Dorothee karena menurutku dia adalah salah satu mahasiswi Prof. Buchloh yang sangat ramah. Mungkin ada satu lagi yang lebih ramah yaitu Max atau Maximillian atau juga Emanuel Burloncito yang sangat menyenangkan walaupun terkadang kesan kaku melekat kepada dirinya tetapi dia baik hati dan selalu mau berbagi pengalamannya. Namun sayang dia tidak terlalu mengenal Prof. Buchloh dengan baik karena saat kami di Jerman dan aku berkenalan dengan Max dia hanya salah satu teman dari Hannah. Danke Prof. Buchloh sudah memperkenalkan kami juga memberikan aku teman-teman yang baru.

Cerita singkat ini mungkin sebuah cerita untuk melanjutkan beberapa artikel blog aku yang berakhir di kota Heidelberg dan belum berlanjut sampai sekarang. Entah kenapa aku pun merasa sedikit hilang memori di kota ini karena waktu disini terlalu singkat tapi banyak kenangan yang sangat sulit dilupakan karena beberapa teman yang aku kenal di Ludwigsburg sangat menyenangkan, ditambah lagi dengan beberapa tempat yang kami kunjungi bukan hanya Ludwigsburg saja tapi sampai juga ke Stuttgart dan akhirnya perjalanan kami berakhir di Munich.

Selama di Ludwigsburg aku dan teman-teman aku menginap di sebuah hotel yang bernama City Hotel, setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan dari Heidelberg menggunakan Bus khusus. Awalnya kami agak heran dengan hotel yang akan kami tempati karena lebih mirip rumah susun hihihi tapi ternyata hotel ini sangat nyaman, bersih, dan kamarnya lebih bagus dibandingkan dengan Ibis Augsburg atau tempat penginapan kami di Heidelberg. Selama di Ludwigsburg kami melakukan kunjungan ke PH Ludwigsburg dan mendapat sambutan yang sangat baik terutama oleh Prof.Dr. Stephan Buchloh yang khusus menyiapkan acara dari pagi-sampai malam untuk kami, oleh sebab itu tour guide kami Karin sering berselisih paham dengan Prof. Buchloh untuk mengatur jadwal kami selama di Ludwigsburg. Bukan hanya kegiatan di dalam kampus bahkan Prof. Buchloh pun ikut mengatur jadwal kami untuk dinner dan menikmati Night Life di Ludwigsburg.

PH Ludwigsburg merupakan salah satu kampus pendidikan  yang lebih berkonsentrasi di bidang pendidikan dan teknologi, bagaimana memajukan pendidikan dengan mensinkronisasikan kemajuan teknologi. Prof. Buchloh adalah salah satu dosen yang mengajar di jurusan pendidikan teknologi yang membahas berbagai macam media yang dapat digunakan dalam kemajuan pendidikan, mungkin untuk lebih detailnya akan aku jelaskandi bagian berikutnya mengenai PH Ludwigsburg. Kegiatan bersama Prof. Buchloh bukan hanya seminar dan mengunjungi kampusnya saja, kami pun diajak berinteraksi dengan mahasiswa dan mahasiswinya diantaranya Laura, Dorothee, Hana, dan ada beberapa orang yang aku lupa namanya karena beberapa dokumentasi harus aku cek kembali untuk mengingatnya (hahahaha maklum saat menulis ini, aku sedang dikantor) yaaaa untuk mengisi waktu dengan tulisan-tulisan pengingat sejenak :).

Kami pun diajak berkenalan dengan salah satu Professor Dr. Tek Seng yang ternyata keturunan Indonesia dan beliau memperkenalkan dirinya sebagai Arif :). Saat mengobrol dengan Prof. Arif kami sempat berbincang-bincang dengan bahasa Indonesia, dia menceritakan pengalamannya bagaimana bisa sampai mengajar di Ludwigsburg dan memilih untuk menetap di Jerman serta meninggalkan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia. Tidak hanya sampai disitu Prof. Arif pun menemani kami berkeliling di PH ludwigsburg dan mengajak kami untuk makan siang bersama, ada kejadian yang sangat lucu saat kami khususnya aku, donna dan wint yang kemudian mengalihkan pembicaraan tentang para lelaki yang ada di universitas ini. Prof. Arif mungkin mengerti apa yang aku dan teman-teman aku maksud, sedikit kode kalau kita ingin mengenal beberapa mahasiswa tampan disini. Well, ternyata Ka Arif menyambutnya dengan baik, dia mengajak kami ke sebuah Hall dimana banyak para mahasiswa tampan sering berkumpul. Tempatnya lebih mirip dengan gedung olahraga dimana terdapat sebuah kolam renang dan alat-alat olahraga, mata kami seperti terbelalak melihat mahasiswa yang Charming berkeliaran disekeliling kami. Ka Arif mengajak kami untuk menikmati secangkir Coffe dan mengobrol ringan tentang apa yang dilakukan para mahasiswa di tempat ini. Adios just out of the record for us

Then, kami melanjutkan tour kecil kami di PH ludwigsburg dengan ikut masuk ke dalam kelas juga menyaksikan beberapa pameran dan gallery mengenai teknologi pendidikan. Tidak hanya itu ternyata Prof. Buchloh juga sudah mempersiapakan penyambutan kecil-kecilan untuk kami dimana kami mendapat sambutan hangat dari Rektor PH Ludwigsburg yang  ternyata pernah mengunjungi Indonesia  namun beberapa tahun yang lalu. Seperti kegiatan di kampus-kampus sebelumnya biasanya kami diberikan informasi mengenai PH tersebut dan dijelaskan dengan rinci perkembangannya. Yaa semacam menjelaskan semua isi dan bagian dari PH ludwigsburg, kemudian kami melakukan tanya jawab secara aktif. Perbedaan yang sangat mencolok di PH ini adalah salah satu Narasumber yaitu Prof. Buchloh begitu bersemangat bercerita dan mengajak kami diskusi sehingga tidak terasa sampai larut malam (hmm.. saat itu mungkin terasa membosankan, tapi ketika aku mengingatnya kembali singguh berharga perngalaman tersebut, beruntungnya aku masih menyimpan semua video rekaman saat itu) Malam itu ditutup dengan pemberian cinderamata dari PH. Ludwigsburg berupa mug cantik dan crayon unik. Hari itu berakhir sampai disini dan kami kembali ke penginapan, OMG kami hampir lupa jalan pulang dan saat itu kami seperti kumpulan bocah petualang yang nekat kembali ke hotel dengan berjalan kaki, sampai-sampai aku adalah orang yang paling sering mengeluh dan teman-teman aku hanya tertawa setidaknya kami bisa menikmati pemandangan kota malam di Ludwigsburg.

 

Next : Dinner, Night Life, Stuttgart and Say Good Bye !!

Sunday, July 13, 2014

Hello Goodbye : by my side

I just wanna hug you
I just wanna kiss you
I just wanna love you all my life
Want you forever right here by my side

Siapa yang menyangka aku tergila - gila
Dengarkan sekali lagi i love you
Tiada yang lain lagi cintaku telah teruji
Dengarkan sekali lagi
I want you forever here by my side

Friday, July 4, 2014

Hello Goodbye : Disappointed

Sedikit waktu yang kau miliki
Luangkanlah untukku
Harap secepatnya datangi aku
S’kali ini ku mohon padamu
Ada yang ingin ku sampaikan
Sempatkanlah

Hampa kesal dan amarah
S’luruhnya ada dibenakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu
Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa

Sedetik menunggumu disini, s’perti seharian
Berkali kulihat jam ditangan
Demi membunuh waktu
Tak kulihat tanda kehadiranmu
Yang semakin meyakiniku
Kau tak datang