Monday, July 21, 2014

A Short Story From Germany : Dear Ludwigsburg City Never Sleep

Rest In Peace Prof. Dr. Stephan Buchloh

Sudah hampir 2 tahun aku memang tidak pernah bertemu dengannya, sebelumnya ada harapan kalau kami akan bertemu kembali karena akan ada rencana kunjungannya ke Indonesia. Disaat aku masih menyandang status mahasiswi tentunya aku masih sering berkomunikasi dengan dosen pembimbingku saat aku pergi ke Jerman yaitu Ibu Kurniawati, beliau memang sering menanyakan kepadaku bagaimana kabarnya Prof. Buchloh setelah dia memberitahu kami bahwa kunjungannya di akhir tahun 2013 itu dibatalkan karena ada suatu hal yang sampai saat ini aku tidak ketahui dan pada akhirnya kami pun mendengar kabar bahwa dia sudah tidak mengajar lagu di Universitas Ludwigsburg.

Sungguh sangat mengejutkan mendengar kabar tersebut, aku memang sering berkomunikasi dengan salah satu mahasiswanya saat mereka menemani kami di ludwigsburg yaitu Dorothee karena menurutku dia adalah salah satu mahasiswi Prof. Buchloh yang sangat ramah. Mungkin ada satu lagi yang lebih ramah yaitu Max atau Maximillian atau juga Emanuel Burloncito yang sangat menyenangkan walaupun terkadang kesan kaku melekat kepada dirinya tetapi dia baik hati dan selalu mau berbagi pengalamannya. Namun sayang dia tidak terlalu mengenal Prof. Buchloh dengan baik karena saat kami di Jerman dan aku berkenalan dengan Max dia hanya salah satu teman dari Hannah. Danke Prof. Buchloh sudah memperkenalkan kami juga memberikan aku teman-teman yang baru.

Cerita singkat ini mungkin sebuah cerita untuk melanjutkan beberapa artikel blog aku yang berakhir di kota Heidelberg dan belum berlanjut sampai sekarang. Entah kenapa aku pun merasa sedikit hilang memori di kota ini karena waktu disini terlalu singkat tapi banyak kenangan yang sangat sulit dilupakan karena beberapa teman yang aku kenal di Ludwigsburg sangat menyenangkan, ditambah lagi dengan beberapa tempat yang kami kunjungi bukan hanya Ludwigsburg saja tapi sampai juga ke Stuttgart dan akhirnya perjalanan kami berakhir di Munich.

Selama di Ludwigsburg aku dan teman-teman aku menginap di sebuah hotel yang bernama City Hotel, setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan dari Heidelberg menggunakan Bus khusus. Awalnya kami agak heran dengan hotel yang akan kami tempati karena lebih mirip rumah susun hihihi tapi ternyata hotel ini sangat nyaman, bersih, dan kamarnya lebih bagus dibandingkan dengan Ibis Augsburg atau tempat penginapan kami di Heidelberg. Selama di Ludwigsburg kami melakukan kunjungan ke PH Ludwigsburg dan mendapat sambutan yang sangat baik terutama oleh Prof.Dr. Stephan Buchloh yang khusus menyiapkan acara dari pagi-sampai malam untuk kami, oleh sebab itu tour guide kami Karin sering berselisih paham dengan Prof. Buchloh untuk mengatur jadwal kami selama di Ludwigsburg. Bukan hanya kegiatan di dalam kampus bahkan Prof. Buchloh pun ikut mengatur jadwal kami untuk dinner dan menikmati Night Life di Ludwigsburg.

PH Ludwigsburg merupakan salah satu kampus pendidikan  yang lebih berkonsentrasi di bidang pendidikan dan teknologi, bagaimana memajukan pendidikan dengan mensinkronisasikan kemajuan teknologi. Prof. Buchloh adalah salah satu dosen yang mengajar di jurusan pendidikan teknologi yang membahas berbagai macam media yang dapat digunakan dalam kemajuan pendidikan, mungkin untuk lebih detailnya akan aku jelaskandi bagian berikutnya mengenai PH Ludwigsburg. Kegiatan bersama Prof. Buchloh bukan hanya seminar dan mengunjungi kampusnya saja, kami pun diajak berinteraksi dengan mahasiswa dan mahasiswinya diantaranya Laura, Dorothee, Hana, dan ada beberapa orang yang aku lupa namanya karena beberapa dokumentasi harus aku cek kembali untuk mengingatnya (hahahaha maklum saat menulis ini, aku sedang dikantor) yaaaa untuk mengisi waktu dengan tulisan-tulisan pengingat sejenak :).

Kami pun diajak berkenalan dengan salah satu Professor Dr. Tek Seng yang ternyata keturunan Indonesia dan beliau memperkenalkan dirinya sebagai Arif :). Saat mengobrol dengan Prof. Arif kami sempat berbincang-bincang dengan bahasa Indonesia, dia menceritakan pengalamannya bagaimana bisa sampai mengajar di Ludwigsburg dan memilih untuk menetap di Jerman serta meninggalkan statusnya sebagai Warga Negara Indonesia. Tidak hanya sampai disitu Prof. Arif pun menemani kami berkeliling di PH ludwigsburg dan mengajak kami untuk makan siang bersama, ada kejadian yang sangat lucu saat kami khususnya aku, donna dan wint yang kemudian mengalihkan pembicaraan tentang para lelaki yang ada di universitas ini. Prof. Arif mungkin mengerti apa yang aku dan teman-teman aku maksud, sedikit kode kalau kita ingin mengenal beberapa mahasiswa tampan disini. Well, ternyata Ka Arif menyambutnya dengan baik, dia mengajak kami ke sebuah Hall dimana banyak para mahasiswa tampan sering berkumpul. Tempatnya lebih mirip dengan gedung olahraga dimana terdapat sebuah kolam renang dan alat-alat olahraga, mata kami seperti terbelalak melihat mahasiswa yang Charming berkeliaran disekeliling kami. Ka Arif mengajak kami untuk menikmati secangkir Coffe dan mengobrol ringan tentang apa yang dilakukan para mahasiswa di tempat ini. Adios just out of the record for us

Then, kami melanjutkan tour kecil kami di PH ludwigsburg dengan ikut masuk ke dalam kelas juga menyaksikan beberapa pameran dan gallery mengenai teknologi pendidikan. Tidak hanya itu ternyata Prof. Buchloh juga sudah mempersiapakan penyambutan kecil-kecilan untuk kami dimana kami mendapat sambutan hangat dari Rektor PH Ludwigsburg yang  ternyata pernah mengunjungi Indonesia  namun beberapa tahun yang lalu. Seperti kegiatan di kampus-kampus sebelumnya biasanya kami diberikan informasi mengenai PH tersebut dan dijelaskan dengan rinci perkembangannya. Yaa semacam menjelaskan semua isi dan bagian dari PH ludwigsburg, kemudian kami melakukan tanya jawab secara aktif. Perbedaan yang sangat mencolok di PH ini adalah salah satu Narasumber yaitu Prof. Buchloh begitu bersemangat bercerita dan mengajak kami diskusi sehingga tidak terasa sampai larut malam (hmm.. saat itu mungkin terasa membosankan, tapi ketika aku mengingatnya kembali singguh berharga perngalaman tersebut, beruntungnya aku masih menyimpan semua video rekaman saat itu) Malam itu ditutup dengan pemberian cinderamata dari PH. Ludwigsburg berupa mug cantik dan crayon unik. Hari itu berakhir sampai disini dan kami kembali ke penginapan, OMG kami hampir lupa jalan pulang dan saat itu kami seperti kumpulan bocah petualang yang nekat kembali ke hotel dengan berjalan kaki, sampai-sampai aku adalah orang yang paling sering mengeluh dan teman-teman aku hanya tertawa setidaknya kami bisa menikmati pemandangan kota malam di Ludwigsburg.

 

Next : Dinner, Night Life, Stuttgart and Say Good Bye !!

No comments: