Dear My Journey,
Wow, Finally I am a
bachelor of education history yippiii …
Hari ini
adalah hari dimana penentuan kuliah selama hampir 9 semester, sama seperti
sebelum-sebelumnya ketika menghadapi ujian nasional tapi yang ini beda yes !
you know lah.. SIDANG SKRIPSI.. kuliah
bergelut dengan mata kuliah yang sama sekali asing tentang sejarah, bertemu
dengan dosen-dosen sejarah yang keilmuan nya memang tidak diragukkan lagi, dan
teman-teman sejarah yang selama ini bersama dalam satu kelas yeay they are History Reguler 2009.
Walaupun kita tidak lulus bareng tahun ini tapi kita saling support agar mereka
bisa menyusul kami yang terlebih dahulu mengikuti ujian sidang skripsi term
pertama ditahun ini. Yaaa saat menulis ini aku sih udah pede bingits kalau kata
anak jaman sekarang, yaiya karena memang sudah selesai mengikuti ujian siding
skripsi dan dinyatakan lulus cielah S.Pd nihh.
Perjalanan
untuk meraih ini tidaklah mudah, masih teringat dalam memori yang begitu hampir
penuh tentang aktivitas sehari-hari kuliah di jurusan sejarah UNJ, yaa masa
transisi dari SMA menuju anak kuliah menuntut aku untuk lebih mandiri dan kerja
keras lagi dalam meraih prestasi. Awalnya aku memang merasa minder dengan
beberapa teman yang aku jumpai, tapi aku sadar jika bersiikap seperti itu tidak
akan membuat aku menjadi pribadi yang berkembang yaaa “BRAIN, BRAVE, BEHAVIOUR”
itu yang sudah aku pikirkan sejak awal aku memutuskan menjadi mahasiswa, BRAIN memiliki
makna kalau aku harus bisa memiliki kemampuan yang baik dibidang akademik dengan
mengoptimalkan cara belajarku dan selalu berusaha yang terbaik di dalam kelas,
yaa itu mindset anak semester awal makanya banyak yang bilang mahasiswa
kupu-kupu.. kuliah pulang kuliah pulang..
ya seperti itu karena semester awal
masih terpaku banget sama yang namanya kuliah itu harus rajin masuk dan rajin
kumpulin tugas hahaha bocoran dari senior juga sih katanya mau dapet A itu
gampang tinggal rajin rajin rajin … memang iya sih tapi itu hanya akan membuat
diri kita maju hanya sebatas disitu saja. Sudut pandang setiap dosen pun berbeda
dimana mereka memiliki penilaian masing-masing terhadap mahasiswa nya, maka
jangan heran kalau ada beberapa mahasiswa yang caper untuk dapat nilai bagus,
kalau untuk aku sih rasanya mau ketemu dosen saja masih gugup apalagi kalau
yang namanya masuk ruang jurusan sejarah itu anti mainstream banget deh namun
seiring dengan berjalannya waktu aku pun terbiasa dengan buka tutup pintu
jurusan sejarah apalagi kalau sedang menjadi PJ satu matakuliah dimana kita
harus bertanggung jawab dengan administrasi mata kuliah tersebut.
Lingkungan
baru, teman baru dan pelajaran baru itu yang membuat kita harus aktif untuk
bertanya dalam pergaulan, aku termasuk orang yang seperti itu, tapi kebanyakan
orang juga bilang aku sering jbjb istilah
anak gaul sekarang join bareng join bareng .. yaaa memang seperti itu, habis
beberapa teman yang aku kenal memang dari kalangan senior. Namun, bukan berarti
aku tidak bergaul dengan teman sekelas.. beruntungnya aku memiliki mereka yang
sampai saat ini pun masih menemani untuk persiapan wisuda. Punya beberapa
teman dekat namun kami saling bersahabat dengan semuanya, walaupun sayang aku
harus kehilangan seorang sahabat di semester awal Sundari Kintoko.. but i’m not sad cause i can meet ichun
everytime when i call her to hangout together. BRAVE !!! seperti lagunya
Sara Bareiless i wanna see you be brave..
yupp aku ingin menjadi seorang pribadi yang berani ! berani mengambil keputusan
alias ngga plin plan, berani menghadapi tantangan dan berani untuk melakukan
sesuatu yang tentunya positif. Saat berani memutuskan untuk menjadi anggota
BEMJ Sejarah diangkatan 2008 dimana saat itu hanya sedikit sekali anggota dari
angkatan 2009, berani melebur dengan senior yang sama sekali tidak begitu akrab
pada saat itu Hey That’s a process..
yupp benar sekali karena setelah masa kepemimpinan 2008 selesai angkatan aku
pun bisa memulai masa kepemimpinannya dibawah mas Aji Tri Wikongko dan
teman-teman aku yang kebanyakan dari Sejarah Reguler 2009.
Berani
untuk mengambil posisi Ketua Divisi Dana Usaha, yaaay mungkin karena aku
sebelumnya bergabung disini jadi aku melanjutkan keberlangsungan divisi danus
dengan anggota baru dari angkatan 2010 ada Maharini, Setya Valen, Firra dan
lain-lain mereka adalah anak-anak yang sangat mengasyikan dan bisa diajak
kerjasama untuk kegiatan dana usaha, kalau tidak ada mereka tentunya aku tidak
bisa menjalankan program kerja danus Thanks for helping me and
I miss when
we spent time
and laughing together. Berani untuk mengambil tantangan yang paling tidak akan
terlupakan yaitu ketika adakesempatan untuk mengikuti kegiatan Study Seminar ke
Jerman by DAAD dibantu oleh Dosen Ibu Kurniawati yang saat itu sedang mengampu
mata kuliah Sejarah Eropa Kontemporer dan bebearapa team awal, mungkin
sepenggal cerita mengenai kegiatan ini sudah aku ceritakan di part sebelumnya (kalau
ada yang berminat silahkan mampir hehehe) benar- benar tantangan yang sangat berat
untuk mengambil keputusan tersebut namun dengan pertimbangan yang matang dan
proses yang telah kami lalui akhirnya kami berhasil menjalankan kegiatan
tersebut dan itu akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan. Tantangan
yang begitu banyak menghampiri seiring dengan mulai masuk ke semestr akhir,
bagaimana harus menyelesaikan kegiatan PPL, mempersiapkan untuk kegiatan study
visit ke Jerman dan outline proposal ! whuppp benar-benar menurang pikiran,
tenaga dan emosi. Menjalani kegiatan freelance yang juga menyita waktu namun
tidak bisa ditinggalkan, semua itu adalah tantangan yang berat bagiku bagaimana
membagi waktu, tenaga, pikiran dan uang yang tidak mungkin terlewatkan. Terimakasih
Tuhan kau selalu memberikan aku rezeki yang berkecukupan dan mengingatkan aku
untuk selalu berbagi satu sama lain, itu yang membuat ak merasa bahagia disela
pikiran aku yang semakin keruh dengan melihat orang disekeliling kita bahagia
terutama keluarga.
BEHAVIOUR..
sebagai seorang perempuan tentunya kita harus punya tingkah lakuyang beradab
dan sopan terhadap siapa pun, apalagi kita yang mengenyam mata kuliah
pendidikan itu yang seharusnya bisa kita terapkan dalam perilaku kita di
kehidupan sehari-hari. Menjadi seorang guru adalah salah satu impian yang
menduduki tingakat pertama untukku, background keluarga besar dari mamah yang
mayoritas lulusan UNJ dan berkecimpung di dunia pendidikan. Masih teringat
jelas memori di masa kecil dimana aku selalu bermain sekolah-sekolahan
dibanding main dengan boneka barbie, aku selalu menjadi seorang ibu guru yang
hobinya menguntit buku-buku ajar mamah dan aku ambil untuk aku jadikan buku
pelajaran saat aku bermain bersama temanku dan itu sangat menyenangkan bahkan
yang menjadi muridnya adalah beberapa anak yang usianya 3 tahun diatas
aku(mungkin kalau aku bertemu dengan mereka dan flashback mengenai hal ini mereka akan tertawa lebar dan bercerita
ulang hahahaha jadi curhat) aduh sampai mana nih.. oh iyaa tingkah laku, tidak
mudah menjadi seorang guru yang harus sabar menghadapi anak-anak dengan tingkat
sekolah dan usia tertentu. Dari mulai semester 3 aku mulai menyambi menjadi
seorang freelance di sebuah lembaga bimbingan beajar dan itu bertahan sangat
lama danakhirnya banyak lembaga bimbingan belajar yang aku coba masuki satu per
satu, dari situ pun aku bertemu dengan berbagai macam anak dengan perilaku yang
wow amazing.. aku dituntut dengan cepat beradaptasi dengan mereka mulai dari
anak-anak TK, SD, SMP, SMA bahkan alumni yang mau tes CPNS pun aku sudah
merasakan bagaimana menghadapi mereka.
Always say hello,
smile and make
them comfortable while we learning
together at class, bukan hanya di lembaga bimbingan belajar
yang lebih berat ketika terjun di sekolah bagaimana menghadapi murid-murid,
guru-guru dan masih banyak lainnya yang menuntut kesabaran ekstra juga harus bisa
menjadi contoh yang baik dan benar bagi mereka. Intinya bagaimana menempatkan
diri kita pada tempatnya dengan sifat dan tingkah laku yang sesuai dengan norma
yang berlaku. Mengenal banyak orang di luar non kependidikan pun aku harus bisa
tahan untuk tidak tergoda terhadap hal-hal yang menyimpang, selalu ingat untuk
menjadi perempuan yang harus menghargai diri sendiri namun bukan menunjukkan
dengan harga yang tinggi. Open your eyes,
ears and heart to respect other people dhea....
Semua yang aku jalani masih belum bertemu
dengan kata akhir, selau awal.. awal .. awal dan awal untuk kita masuki dan
mulai menyelaminya. Seperti saat ini satu tahapan yang telah aku lalui
menyelesaikan sekolah sampai jenjang S1, tetap merangkai mimpi untuk melanjutkan
pendidikan dengan usaha dan kerja keras yang tiada henti.. dan aku selalu
percaya belajar bisa kita lakukan dimana saja asal sumbel belajarnya tepat..
Dunia ini adalah sumber belajar tinggal bagaimana kita membuka satu per satu
sumber tersebut dan menjadikan hal tersebut sebuah pengetahuan.
Alhamdulillah Sidang
Skripsi 23 January 2014
Bpk. Nurzengky,
Bapak Wisnu, Donna, Catur, Andri, Prof. Tuti, Ayu, Dhea, Bpk. Djunaidi, Bpk.Abrar.
Me and Donna
She’is my
partner for consuling to Dra. Ratu Husmiati as our DP II
Dare to dream, because
only by dreaming will you ever discover who you are, what you want, and what
you can do. Don’t be afraid to take risks, to become involved, to
make a commitment. Do whatever it takes to make your dreams come true. Always
believe in miracles, and always believe in you !