Friday, July 3, 2015

You Learn, I Learn



“Something has changed within me, something is not the same. I’m through with playing by the rules of someone else’s game..”

Dua bulan berlalu dari 23 tahun yang lalu..

Semakin banyak pelajaran yang telah aku dapatkan selama ini terlebih semenjak kejadian itu,  terkadang aku berpikir apakah Tuhan sudah tidak menyanyangi aku lagi dan dia memberikan aku hukuman yang tiada henti-hentinya. Tapi sejenak aku disadarkan oleh ucapan seorang sahabat yang berkata “.. yang telah kamu lalui saat ini adalah cara tuhan menunjukkan rasa sayangnya kepada kamu, karena Dia selalu memperhatikan kamu dari jauh dan Tuhan tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan umatnya. Stay Positive

Prioritas utama tidak lain adalah keluarga, mereka yang menjadi alasan pertama aku harus berhasil. Sebagai anak pertama dan perempuan satu-satunya peran aku lebih dari seorang anak, kakak, sahabat dan menjadi harapan keluarga, Mamah yang masih bisa mandiri mengurus anak-anaknya, she always happy but sometimes feel sadness.

Hey you my friend !

“Fake smile and vague words, there’s no truth  it’s an abomination, I don’t know.. don’t run away because you won’t be able to face it don’t deny, that is you”

Aku merindukan mereka, namun kini keadaannya memang sudah berubah. Mereka yang kini telah menjalani kehidupannya masing-masing beranjak pergi, dan aku kini memulai kisah baru dengan mereka sahabat baru. Waktu terus berputar dan aku menemukan mereka, mereka yang kini selalu mengisi hari-hari ku.. mungkin karena lingkungan sekarang dimana tempat aku berada dan sekarang mereka lah sahabat baikku. Bukan maksud hati untuk meninggalkan mereka yang sebelumnya pernah mengisi hari-hariku, tapi ada satu hal yang ingin aku lupakan dan aku harus memulai awal yang baru. Aku menyibukkan diriku untuk melupakannya, bukan untuk melupakan kalian. Kalian akan selalu tetap menjadi sahabat terbaik dan aku akan selalu mencoba menjaga itu.

You Learn.. You’ve got a friend !”

BAD NEWS ! BAD SITUATION ! BAD BLOOD !

Oh, dear..
Seperti rasanya jantung hampir berhenti, nafas mulai sesak dan rasa pening dikepala mulai menjalar..  BOOM ! Tiada hentinya semua terjadi bertubi-tubi, aku harus kehilangan manager terbaik selama ini di kantor, dengan beberapa PR yang belum terselesaikan bahkan bertambah. Sulit untuk menjelaskan bagaimana situasinya, semua begitu terjadi dengan cepat dari beberapa bulan yang lalu sepertinya segala sesuatu terlihat berjalan mulus namun kini semakin banyak kerikil yang di lempar. Siapa yang disalahkan? Bagaimana menyelesaikannya? Sampai saat ini pun masih aku cari tahu jawabannya dan apa pun yang aku lakukan akan aku selesaikan dengan tanggung jawab. Semua orang punya peranannya masing-masing dan bukan hal yang mudah menjalaninya jika semua berada dipundakmu, namun aku masih punya sebagian dari mereka yang masih peduli tentang kami.. mencari jalan keluar bersama, saling mendukung satu sama lain walaupun mungkin mereka sudah siap dengan pisaunya masing-masing.

Seseorang berkata kepadaku “apa yang terpikirkan akan buruk nantinya belum tentu seperti itu ketika kita telah menjalaninya nanti.. dan apa yang terlihat baik belum tentu baik ketika kita merasakannya” Aku sadar atmosfernya semakin memburuk saat ini, namun aku yakin akan ada titik terang untuk siapa pun yang berusaha dengan baik dan niat yang tulus. Tuhan tidak diam tapi menunggu.. karena kita hanya sebagian titik kecil di dunianya yang luas.


No comments: