Sunday, November 27, 2022

HATSUKOI

Hi Dear, 

Rasanya luapan emosi mendadak tercampur aduk setelah menonton series Drama Jepang “First Love” yang memang terinspirasi dari lagu Utada Hikaru dengan judul yang sama dan juga “Hatsukoi” pertama kali trailer muncul rasanya sudah tidak sabar untuk menonton dan akhirnya setelah release sukses membuat hati kacau balau di episode 8 walaupun akhirnya happy ending, rasanya ini film kedua yang aku membuat aku nangis tersedu-sedu setelah film The Theory of Everything nya Stephen Hawking. Jalan cerita yang berbeda tapi makna yang sama membuat orang yang kita cintai itu bahagia bersama atau tidak. Aku hanya bisa percaya itu sebagai sebuah cerita fiksi dari berbagai macam film yang aku tonton tapi pada kenyataannya tidak seperti itu banyak hal yang justru tidak masuk akal bahkan tidak bisa kupercaya, sebaik apapun manusia itu berbuat baik pasti ada hal yang mereka ingin baik itu rasa untuk memiliki atau untuk diakui. Akupun berusaha jadi orang yang bisa ada untuk mereka yang memang ingin aku lindungi dan berada disampingnya untuk suka ataupun duka. Namun, ketika hal itu berbalik kepadaku banyak hal yang tidak bisa kupercaya terutama rasa cinta yang tidak pernah aku bisa terima secara akal sehat yang hanya aku bayangkan ada di drama-drama. Ya, rasanya membicarakan hal tersebut lebih indah saat masa-masa saat sekolah. Seketika muncul pertanyaan siapa cinta pertama kamu? Rasanya aku pun tidak bisa menjawab nya.

Rasanya mengingat masa-masa sekolah yang berkilau dan manis tidak kutemukan kepingan ingatan itu walaupun dulu banyak hal yang indah bisa mengenal mereka. Apa kabar nya saat ini? pasti sibuk dengan keluarga masing-masing iya aku tahu walaupun masih sekedar tegur sapa di dunia online mereka tetap menghawatirkan kehidupanku, namun itu tidak banyak mempengaruhiku karena tidak ada bagiannya terdengar jahat tapi kenyataannya memang benar. Lain hal ketika sudah memasuki masa-masa kuliah dengan bertemu banyak orang yang punya mimpi-mimpi besar untuk mewujudkan bersama banyak hal walaupun bukan masa-masa yang berkilau tapi aku bersyukur bertemu dengan mereka yang membuka banyak padangan baru sampai akhirnya aku menutup hal itu. Entah sifat manusia yang memang selalu memanfaat situasi dan koneksi aku tidak ingin menjadi bagian dari hal itu, sehingga aku sulit untuk membedakan mana seseorang yang tulus atau memang mencari kesempatan. Sehingga aku memilih untuk tidak melibatkan emosi kedalam hubungan pekerjaan, sebesar apapun mereka mencoba mendobrak pintu yang sudah aku kunci rapat-rapat dan akhirnya kini hanya sebuah kenangan.

Cukuplah terbuai dengan cerita-cerita di drama, tapi jauh di kehidupan nyata hanya 1:1000 kemungkinan itu akan terjadi. Aku lupa bagaimana banyak hal-hal itu terjadi, aku mencoba untuk berpikiran positif untuk orang-orang yang peduli kepadaku bahkan untuk meyebut “kamu” yang memang ada untukku rasanya tidak seperti nyata dan hanya sebuah pernyataan. 

Begitu banyak hal yang menjad tanda tanya 
Sehingga begitu sulit untuk menemukan jawabannya
Baik benar ataupun salah semuanya tidak bisa diubah
Melanjutkan hidup adalah kata yang mudah 
Tapi untuk menjalaninya
Tidak pernah sesuai dengan kenyataannya

With Love, 



DM



No comments: