Tuesday, March 14, 2017

GRAB AND GIVE

Dear Grabbers,

Here's my journey with you

Untuk pertama kali nya mengalami kejadian ini, tepatnya kemarin aku melakukan visit store ke ONOKABE yang terletak di Alam Sutera. Setelah mampir sebentar ke Mall Gandaria City akhirnya aku memutuskan untuk naik Commmuter Line ke Alam Sutera dari Stasiun Kebayoran Lama - Stasiun Rawa Buntu. Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan sebelum berhenti di stasiun Rawa Buntu aku sudah bersiap-siap untuk memesan transportasi online yaitu Grab, akhir-akhir ini memang aku pengguna setia Grab karena Grab lebih memberikan promo yang menarik dibandingkan 2 opsi transportasi online lainnya. Tidak lama berselang 10 menit aku mendapatkan notifikasi bahwa driver akan segera sampai, langsung saja aku hubungi driver dengan menggunakan handphone kantor. Yupp untuk saat ini kebanyakan orang pasti memiliki lebiih dari 1 gadget termasuk aku, 1 untuk keperluan pribadi dan 1 lagi memang untuk keperluan kantor plus dimana aku menyimpan 3 aplikasi transportasi online yang sering aku gunakan.

and Then..

setelah sempat beberapa kali kontak by phone dengan driver inisial WH aku menentukan titik jemput di Halte Rawa Buntu, tidak beberapa lama kemudian setelah sampai di Halte aku bisa langsung mengenali plat mobil driver tersebut B 1876 S*C dengan waktu penjemputan pukul 13:01 langsung saja aku masuk kedalam mobil dan menyapa bapak driver, menyimpan tas laptop dan hanphone di sebelah kiri kursiku dan merapikan posisi duduk di dalam mobil. Selama diperjalanan driver tersebut ramah dan sopan, Perjalanan sekitar 30 menit aku sampai di onokabe sekitar 13:31 setelah memastikan end trip dan aku keluar sambil membawa barang bawaan. Yupps disini kesalahan di mulai, dari aku yang kurang teliti periksa kembali barang bawaan dan driver yang tidak mengingatkan ada barang yang tertinggal.

Berselang beberapa lama karena harus segera membuka email, check outlet dan training dengan keadaan kondisi badan yang kurang fit rasanya terasa berat hari ini. Setelah semuanya selesai sekitar jam 16.00 sore, aku segera berencana untuk pulang dan memesan kendaraan namun ternyata setelah aku cari handphone yang biasa aku gunakan untuk memesan transportasi online itu tidak ada dimanapun, aku coba telepon dan nomornya sudah tidak aktif setelah aku ingat terakhir aku gunakan untuk memesan grab dari Stasiun Rawa Buntu dan hanphone tersebut masih ada di dalam mobil driver. Oh My God, nomor drivernya pun tidak tercantum di receipt dan akhirnya aku memutuskan untuk segera telepon customer service namun beberapa kali nada sibuk dan akhirnya setelahh 10 menit bisa tersambung dan aku ceritakan kronologisnya.

Pelayanan dari Grab via Customer Service sangat lama, prosedurnya aku diminta untuk konfirmasi data menyebutkan nama, no telepon, email dan laporannya Saat pertama ditelepon aku minta dikonfirmasi untuk nomor telepon drivernya tapi mereka menyebutkan bahwa mereka harus minta izin terlebih dahulu dan akan diselidiki oleh tim terkait. Setelah pelaporan yang pertama, aku coba follow up satu jam kemudian namun hasilnya masih nihil yang ada server hanya menjelaskan pelaporan sebelumnya padahal yang aku tanyakan update setelah 1 jam ini. Tidak berhenti sampai disitu, aku pun mendownload kembali aplikasi Grab di Iphone dan langsung report an issue dari history trip setelah sampai dirumah aku pun coba kontak via social media by twitter. 

Jika melihat respon via twitter dari adminnya memang fast response namun jawaban mereka hampir sama semua, meminta konfirmasi nama, no telepon dan email by DM Twitter. Masih penasaran dengan dimana hanphone kantor itu, akhirnya aku check via google maps dengan check history google map dimana posisi terakhir on dan ternyata hanya berselang beberapa menit dari ONOKABE dan pemberhentian terakhir ada di Rukan Alam Sutera, tersentak kaget dan beberapa spekulasi muncul.

Setelah tertinggal lelap, jam 03.00 pagi aku terbangun dan check ada beberapa email masuk dari Grab jam 22:31 dari server bernama Desy yang menginformasikan bahwa dia sudah mengkonfirmasi driver dan hasilnya memang handphone tersebut tidak ada di mobil driver tersebut namun mereka menginformasikan nomor telepon driver yang bisa dihubungi. saat itu pun aku coba kontak driver tersebut via sms dan memang tidak ada jawaban, namun sekitar jam 5 subuh dia menghubungi saya by whats app menginformasikan kalau handphone saya sudah dia temukan di penumpangnya yang keempat setelah saya dan dia minta tebusan sebesar Rp.300.000 dan pengganti uang bensin Rp.250.000,- hmmm setelah aku minta konfirmasi siapa yang menemukan dan aku minta kontaknya untuk konfirmasi namun dia bilang lupa hmm let's think dari semua jawaban saat chatting driver ini.

Finally, aku pun meminta untuk Bapak WH ini datang ke kantor untuk mengembalikan hp saya, walaupun sebelumnya dia sudah hampir marah-marah telepon aku karena akun nya kena suspend dan kenapa aku tidak menghubungi dia langsung malah menghubungi Grab. First, i told you before that kalau handphone yang aku gunakan itu yang tertinggal di mobil bapak jadi bagaimana saya bisa menghubungi Bapak???? dan tujuan aku menghubungi Grab meminta bantuan untuk bisa menghubungi driver tersebut bukan untuk meminta suspend akun dan memang selama ini menggunakan transportasi online aku tidak pernah memberikan rating rendah kepada driver karena konsekuensinya memang cukup merugikan dari sisi driver kecuali memang kesalahannya sudah tidak bisa ditolerir, seperti memulai trip terlebih dahulu sebelum menjemput.

Aku pun bergegas ke kantor yang terletak di Grand Wijaya Centre untuk bertemu dengan Bapak WH sesampainya disana, aku segera kontak beliau dan meminta untuk datang ke kantor namun bapak tersebut meminta bertemu diluar. Setelah bertemu dengannya, dia menyampaikan keluh nya kalau dia sudah mencari keliling menemui penumpangnya dan menghabiskan waktu, belum lagi akunnya yang di suspend (kesannya disini aku seperti penjahat) namun hal yang aneh juga kenapa bapaknya mengambil keputusan sendiri kalau memang benar customer terakhir yang menemukannya dan meminta tebusan hmm kenapa tidak info pihak Grab nya atau ada mediasi lain. Jadi teringan juga ucapan Bapak WH sendiri orang Indonesia banyak akal nya Hah? antara simpati tapi malah jadi makan hati tapi harus berbaik hati begitulah.

Bapak WH mengajak aku untuk mengobrol di dalam mobil, dengan perasaan was-was namun dia ingin menunjukkan hp nya yang sudah dia temukan, sambil meminta aku untuk segera mengkonfirmasi pihak Grab untuk mengaktifkan akun nya kembali. Saat aku check handphone aku pikir sudah dalam keadaan mati karena low battery namun ternyata setelah dinyalakan kondsi battery masih 75% sedangkan terakhir aku ingat setelah di charge sekitar 80% logikanya kalau memang tertinggal sampai penumpang terakhir seharusnya hp sudah mati low battery mengingat hp itu memang cepat low tapi ini??? tidak mau berburuk sangka namun banyak hal yang tak lazim. Akhirnya aku menelepon customer sevice Grab untuk mengkonfirmasi laporan aku dan meminta untuk akun bapak tersebut di buka kembali dan segera pula dia menanyakan uang penggantinya. THE END

CS : Slow Reponse
Social Media : Fast Response
Driver : idk -.-

and everything has changed

No comments: