Let me tell you something,
Well, ada pepatah yang mengatakan jika kamu bertemu dengan pria
yang mencuri perhatianmu dan dipertemuan ketiga dia menyambutmu dengan baik
mungkin dia jodohmu. Beberapa awal bulan pertama kepindahanku ke Boga Group
menjadi awal yang baru untukku, bukan hanya untuk memulai karir namun juga awal
aku untuk membuka hati yang baru setelah bertahun-tahun aku teguh pada
perasaanku sebelumnya. Tak kusangka pertemuan pertama kali saat pertengahan
bulan Ramadhan tahun lalu sempat mencuri perhatianku tentang sesosok pria hitam
manis yang duduk di depan mejaku namun tak memperkenalkan dirinya sama sekali
dan masing-masing dari kita pun acuh tak acuh sampai saat kita berjalan keluar
bersama hanya untuk sekedar mencari pemanis untuk berbuka puasa dan disitu aku
mulai mengenalmu ketika kamu berbicara tentang Subang, Bandung dan Sunda yang
membuat aku sedikit kaget dan merasa cocok berbicara denganmu namun kemudian
semuanya berlalu.
Kali Kedua aku bertemu denganmu
setelah hari Raya Idul Fitri dan sama-sama mengejutkan karena ternyata hari itu
adalah hari terakhir aku bertemu denganmu dikantor. Lagi-lagi kamu duduk di
depan mejaku sambil mendengarkan lagu dengan earphone dan tertawa manis
menyapaku juga mengucapkan rayuan-rayuan gombal yang membuat teman-teman kantor
bergidik mendengarnya namun aku suka karena kamu membuat aku tertawa sepanjang
hari, obrolan-obrolan yang menyenangkan dan keingintahuan aku tentang hal yang
meyebabkan kamu resign sampai berujung tentang rencana liburan ke Bali. Hari
itu aku ingat sedang berpuasa syawal dan hadiah manis untuk berbuka puasa dari
kamu yang membuat aku bahagia dan sedih karena aku tidak akan bertemu kamu
lagi, menyenangkan saat itu aku pikir mempunyai teman baru lagi yang selera
humornya baik dan dari pertama kali aku mendengar suara kamu itu yang aku suka.
Lucunya saat itu kita bertukar LINE ID dan bukan telepon, mungkin saat itu kamu
berpikir tak akan sampai sejauh ini berjalan denganku. Aku pun sama, karena
kepulangan kamu kembali kerumah, karena kamu sudah punya pacar dan kamu pun
sepertinya hanya ingin menggodaku saja sebagai teman.
Thanks Line yang menjadi tempat
pertama kita untuk bertukar kabar, hanya sekedar mengucapkan terimakasih atas
kudapan berbuka puasa yang manis dan mengucapkan hati-hati untuk perjalanan
pulang yang panjang ke Subang. Selang berganti hari, ternyata kita sering
bertukar kabar, berbagi cerita dan sedikit membuka hati. Entah dimulai dari
mana masa-masa pendekatan itu tapi aku menyukainya, disela-sela pekerjaan yang
begitu padatnya kamu hadir dengan penuh canda, Iya kamu memang benar satu-satu
nya selama ini yang bisa men-distract pikiran aku dari kerjaan itu hanya kamu.
Sampai suatu saat aku mulai kehilangan pesan-pesan itu dan merindukannya,
ketika kita berdebat tentang jodoh/takdir/rencana manusia seakan beberapa kali
membuat aku kalah dalam perdebatan itu. Saat itu bukan hanya kamu yang hadir
dalam kehidupan aku tapi beberapa pria yang datang untuk mendekatiku namun
tidak membuatku seperti bertemu denganmu, apalagi setelah kejutan kecil yang kamu
lakukan ketika pertama kali kamu mengajakku untuk pergi nonton it was our first
date.
Third times unbelievable, pesan
line yang masuk ketika aku sedang ada event dan bertemu Imel di Bakerzin Plaza
Indonesia tiba-tiba kamu mangajakku keluar, pertama kali kamu datang ke tempat
aku dan pertama kalinya kita hang out. Mungkin jika kamu masih ingat film
pertama kita “Ghostbuster” dari awal sampai akhir kita tidak berhenti tertawa,
disitu pula kita banyak mengobrol saling mengenal satu-sama lain secara
langsung. Rasanya tidak bisa tidur semalaman setelah itu dan ingin berulang
setiap harinya, sampai saat sedikit gundah melanda ketika seseorang dari
kehidupan lamaku muncul namun aku telah berprinsip jika suatu saat nanti aku
bertemu dengan seorang pria yang memang serius denganku dan bukan hanya
bermain-main timbul dan tenggelam, aku akan terima dia sebagai pasanganku at
least dalam timeline yang aku buat untuk saling mengenal pribadi, keluarga dan
jenjang yang lebih serius.
Memang sebelumnya aku sibuk
dengan mengurus pekerjaan, mengejar semua wishlist yang ingin aku capai,
memperluas networking dan akhirnya aku lupa aku punya hati. Hati yang memang
kosong dari lama namun memiliki perasaan yang terpendam kepada seseorang sampai
aku lupa bagaimana orang itu, mungkin kamu pernah menertawakan aku sebagai
gadis yang terlalu melankolis jika kamu membaca postingan aku di beberapa tahun
kebelakang. Tapi itu aku dan masih aku yang sama, terimakasih telah mengenalku
lewat tulisan-tulisanku dan aku bersyukur mengenalmu dengan semua hal yang kamu
ceritakan langsung kepadaku.
Then, we’re meet at Bali for the fourth times saat itu aku sedang
liburan dengan 2 sahabatku Mba Rossa dan Imel, dengan bertanya-tanya akan kah
kita bertemu di pulau ini? dan “Yes” kita pun bertemu. Masih teringat di
pikiranku saat video call dengan kamu ternyata kamu sudah gondrong yaa,
honestly memang kamu kebalikan dari semua tipe cowok yang aku masukkan kedalam
wishlist, kamu masuk ke kategori “bad boy” tapi hati tetap melankolis juga I
know that. Dua hari yang menyenangkan bisa keliling beberapa tempat di Bali,
sampai akhirnya kamu mengutarakan isi hati kamu dan yang tidak aku sangka
secepat itu kamu membuat isi hatiku berantakan. Langkah yang cukup berani dan
entah saat itu keyakinan apa yang ada dihatimu, terpikir saat itu kamu hanya
mencoba untuk mengetes aku namun setelah panjang lebar kita berbicara “I know you’re different”. Memang malam
itu tidak cukup banyak bintang dilangit namun aku melihatnya di mata kamu
seperti membangunkan hatiku dari tidur panjangnya. Pertemuan beberapa kali yang
membuat hatiku terpaut dengan kamu dalam beberapa bulan ini menjadi cerita yang
indah, konsep LDR yang kita jalani memang ternyata tidak bisa kita pertahankan
lebih lama.
Memilih kamu sebagai pasanganku
beberapa bulan ini memang menjadi tanda tanya banyak orang di sekitarku, belum
lagi memang sebagian orang yang ada dilingkungan kerja aku pernah mengenalmu.
Banyak persepsi yang muncul dari mereka, tentunya pernah kita bahas bersama.
Setiap orang yang bertanya-tanya tentang aku dan kamu memang selalu ingin
banyak tahu, sampai-sampai aku selalu mengutarakan kata-kata gombal yang manis
hanya untuk sedikit berkilah. Biarkan pembicaraan orang lain yang meragukan aku
dan kamu itu hanya terlewat selintas saja namun terkadang tersangkut di hati,
apalagi tuan manise yang jadi komentator rasanya seperti ingin tutup mulut
dengan slice cake. Masa-masa dimana saat pasangan lain bisa bertemu setiap
harinya, kita hanya bisa video call dan saling telepon, aku tahu memang aku tipe
gadis yang payah berkomunikasi dengan
pacar, bahkan aku bisa setengah hari sampai pernah seharian bahkan berhari-hari
tidak menghubungi kamu. Jika alasannya pekerjaan memang sudah terdengar biasa,
namun terkadang aku memang masih mempelajari ritme nya seperti apa. Dulu
terbiasa sendiri, apa-apa sendiri, tidak perlu kasih kabar ini-itu kepada siapapun
atau tidak jadi reminder untuk seseorang kecuali hubungannya dengan pekerjaan
hihi. Namun karena ada kamu, aku membiasakan diri menjadi orang yang lebih
terbuka secara personal, berkomunikasi dengan baik dan menerima kalau kita LDR.
Sering membayangkan jika kamu ada disampingku setiap hari melakukan hal-hal
yang biasanya orang pacaran lakukan, terlepas dari konsep pacaran yang kita
pahami ternyata mungkin sedikit berbeda.
Walaupun jauh dimata tetapi dekat
di hati saat itu, terimakasih kamu selalu menjadi penyemangat aku disetiap pagi
nya. Aku mencoba untuk menjadi yang terbaik pula untukmu, sedih rasanya ketika
aku tidak bisa menjadi orang yang bisa mendampingimu secara langsung.
Terimakasih untuk selalu kembali ke Jakarta menemuiku, kejutan yang seringkali
kamu berikan saat kita bertemu, moment-moment dimana kita masih bisa menikmati
kencan di malam minggu walaupun aku selalu was-was ketika malam mulai datang
dan kamu kembali ke kota kembang, kamu tahu saat aku menulis ini air mata ini
berlinang tak tertahankan. Kamu selama ini yang memberikan aku kejutan
tiba-tiba datang ke Jakarta saat siang atau di malam hari, mengobrol sampai
pagi di restaurant cepat saji sampai pulang pergi Bandung – Jakarta – Bandung
untuk aku dan kamu pun pernah bilang kenapa kamu melakukan hal ini supaya aku
tahu kalau cuma kamu yang bisa melakukan hal ini untukku, itu yang membuat aku
semakin tahu kalau kamu memang sungguh berarti.
Bandung memang kota yang indah
dan salah satu kota yang ingin aku tinggali, namun tidak saat ini. Terimakasih
telah mengenalkan aku ke beberapa sudut kota Bandung, namun memang aku belum
mengenal banyak orang-orang disekelilingmu. Seperti yang aku takutkan aku belum
siap memperkenalkan diri, sampai akhirnya aku benar-benar terbuka tentang semua
hal yang aku tak pernah ceritakan kepada siapapun hanya kamu dan kamu menjadi
pendengar yang baik untukku. Aku ingin menjadi penyemangat yang baik untukmu
agar kamu bisa menjadi personal yang lebih baik bukan hanya untukku tapi untuk
semua orang yang menyayangimu namun tampaknya aku terlalu berlebihan. Memang
banyak perbedaan prinsip yang membuat kita berdebat, seperti yang kamu bilang
ada hal yang dicocok-cocokkan agar terlihat sama. Kamu memang selalu membuat
aku kalah dan mengalah juga takut kehilangan. Terkadang memang kamu tepikan aku
seperti aku tak punya arti, namun aku sadar posisi aku hanya seorang pacar dan
kamu punya kebebasan untuk menentukan keinginanmu selama kita belum terikat
apapun. Masih ingat film La La Land, diakhir film aku menangis dan sedikit
terdiam karena aku takut akan mengalami hal yang sama dengan kamu seperti ini.
Seperti lantunan lirik lagu yang
pernah kamu nyanyikan “Should I give up
or should I just keep chasing pavements” akhirnya kamu menyerah terhadap semua ini
setelah memberikan aku harapan yang tinggi ketika kamu mau mulai mengenal
keluarga aku satu sama lain begitu juga aku. Aku tahu memang kita semua hanya
bisa berencana dan siapa yang tahu dalam beberapa detik pun kita bisa berubah
pikiran, aku harap semua ini bukan karena hal yang aku takutkan selama ini
seperti yang pernah kamu alami sebelumnya karena aku percaya kamu berpegang
teguh pada prinsip yang kamu yakini. Tuhan mempertemukan aku dan kamu dengan
cara yang tidak pernah kita tahu dan seperti yang kamu bilang jika memang
akhirnya aku tidak dengan kamu, tapi aku bahagia bisa berjalan selama ini
dengan kamu.
See you from another stories :)
With Love,
DM
No comments:
Post a Comment