Saturday, July 22, 2017

A STORY FROM BANDUNG

Here's my bed time stories part one


Let me tell you something,

Well, ada pepatah yang mengatakan jika kamu bertemu dengan pria yang mencuri perhatianmu dan dipertemuan ketiga dia menyambutmu dengan baik mungkin dia jodohmu. Beberapa awal bulan pertama kepindahanku ke Boga Group menjadi awal yang baru untukku, bukan hanya untuk memulai karir namun juga awal aku untuk membuka hati yang baru setelah bertahun-tahun aku teguh pada perasaanku sebelumnya. Tak kusangka pertemuan pertama kali saat pertengahan bulan Ramadhan tahun lalu sempat mencuri perhatianku tentang sesosok pria hitam manis yang duduk di depan mejaku namun tak memperkenalkan dirinya sama sekali dan masing-masing dari kita pun acuh tak acuh sampai saat kita berjalan keluar bersama hanya untuk sekedar mencari pemanis untuk berbuka puasa dan disitu aku mulai mengenalmu ketika kamu berbicara tentang Subang, Bandung dan Sunda yang membuat aku sedikit kaget dan merasa cocok berbicara denganmu namun kemudian semuanya berlalu.

Kali Kedua aku bertemu denganmu setelah hari Raya Idul Fitri dan sama-sama mengejutkan karena ternyata hari itu adalah hari terakhir aku bertemu denganmu dikantor. Lagi-lagi kamu duduk di depan mejaku sambil mendengarkan lagu dengan earphone dan tertawa manis menyapaku juga mengucapkan rayuan-rayuan gombal yang membuat teman-teman kantor bergidik mendengarnya namun aku suka karena kamu membuat aku tertawa sepanjang hari, obrolan-obrolan yang menyenangkan dan keingintahuan aku tentang hal yang meyebabkan kamu resign sampai berujung tentang rencana liburan ke Bali. Hari itu aku ingat sedang berpuasa syawal dan hadiah manis untuk berbuka puasa dari kamu yang membuat aku bahagia dan sedih karena aku tidak akan bertemu kamu lagi, menyenangkan saat itu aku pikir mempunyai teman baru lagi yang selera humornya baik dan dari pertama kali aku mendengar suara kamu itu yang aku suka. Lucunya saat itu kita bertukar LINE ID dan bukan telepon, mungkin saat itu kamu berpikir tak akan sampai sejauh ini berjalan denganku. Aku pun sama, karena kepulangan kamu kembali kerumah, karena kamu sudah punya pacar dan kamu pun sepertinya hanya ingin menggodaku saja sebagai teman.

Thanks Line yang menjadi tempat pertama kita untuk bertukar kabar, hanya sekedar mengucapkan terimakasih atas kudapan berbuka puasa yang manis dan mengucapkan hati-hati untuk perjalanan pulang yang panjang ke Subang. Selang berganti hari, ternyata kita sering bertukar kabar, berbagi cerita dan sedikit membuka hati. Entah dimulai dari mana masa-masa pendekatan itu tapi aku menyukainya, disela-sela pekerjaan yang begitu padatnya kamu hadir dengan penuh canda, Iya kamu memang benar satu-satu nya selama ini yang bisa men-distract pikiran aku dari kerjaan itu hanya kamu. Sampai suatu saat aku mulai kehilangan pesan-pesan itu dan merindukannya, ketika kita berdebat tentang jodoh/takdir/rencana manusia seakan beberapa kali membuat aku kalah dalam perdebatan itu. Saat itu bukan hanya kamu yang hadir dalam kehidupan aku tapi beberapa pria yang datang untuk mendekatiku namun tidak membuatku seperti bertemu denganmu, apalagi setelah kejutan kecil yang kamu lakukan ketika pertama kali kamu mengajakku untuk pergi nonton it was our first date.

Third times unbelievable, pesan line yang masuk ketika aku sedang ada event dan bertemu Imel di Bakerzin Plaza Indonesia tiba-tiba kamu mangajakku keluar, pertama kali kamu datang ke tempat aku dan pertama kalinya kita hang out. Mungkin jika kamu masih ingat film pertama kita “Ghostbuster” dari awal sampai akhir kita tidak berhenti tertawa, disitu pula kita banyak mengobrol saling mengenal satu-sama lain secara langsung. Rasanya tidak bisa tidur semalaman setelah itu dan ingin berulang setiap harinya, sampai saat sedikit gundah melanda ketika seseorang dari kehidupan lamaku muncul namun aku telah berprinsip jika suatu saat nanti aku bertemu dengan seorang pria yang memang serius denganku dan bukan hanya bermain-main timbul dan tenggelam, aku akan terima dia sebagai pasanganku at least dalam timeline yang aku buat untuk saling mengenal pribadi, keluarga dan jenjang yang lebih serius.

Memang sebelumnya aku sibuk dengan mengurus pekerjaan, mengejar semua wishlist yang ingin aku capai, memperluas networking dan akhirnya aku lupa aku punya hati. Hati yang memang kosong dari lama namun memiliki perasaan yang terpendam kepada seseorang sampai aku lupa bagaimana orang itu, mungkin kamu pernah menertawakan aku sebagai gadis yang terlalu melankolis jika kamu membaca postingan aku di beberapa tahun kebelakang. Tapi itu aku dan masih aku yang sama, terimakasih telah mengenalku lewat tulisan-tulisanku dan aku bersyukur mengenalmu dengan semua hal yang kamu ceritakan langsung kepadaku.

Then, we’re meet at Bali for the fourth times saat itu aku sedang liburan dengan 2 sahabatku Mba Rossa dan Imel, dengan bertanya-tanya akan kah kita bertemu di pulau ini? dan “Yes” kita pun bertemu. Masih teringat di pikiranku saat video call dengan kamu ternyata kamu sudah gondrong yaa, honestly memang kamu kebalikan dari semua tipe cowok yang aku masukkan kedalam wishlist, kamu masuk ke kategori “bad boy” tapi hati tetap melankolis juga I know that. Dua hari yang menyenangkan bisa keliling beberapa tempat di Bali, sampai akhirnya kamu mengutarakan isi hati kamu dan yang tidak aku sangka secepat itu kamu membuat isi hatiku berantakan. Langkah yang cukup berani dan entah saat itu keyakinan apa yang ada dihatimu, terpikir saat itu kamu hanya mencoba untuk mengetes aku namun setelah panjang lebar kita berbicara “I know you’re different”. Memang malam itu tidak cukup banyak bintang dilangit namun aku melihatnya di mata kamu seperti membangunkan hatiku dari tidur panjangnya. Pertemuan beberapa kali yang membuat hatiku terpaut dengan kamu dalam beberapa bulan ini menjadi cerita yang indah, konsep LDR yang kita jalani memang ternyata tidak bisa kita pertahankan lebih lama.

Memilih kamu sebagai pasanganku beberapa bulan ini memang menjadi tanda tanya banyak orang di sekitarku, belum lagi memang sebagian orang yang ada dilingkungan kerja aku pernah mengenalmu. Banyak persepsi yang muncul dari mereka, tentunya pernah kita bahas bersama. Setiap orang yang bertanya-tanya tentang aku dan kamu memang selalu ingin banyak tahu, sampai-sampai aku selalu mengutarakan kata-kata gombal yang manis hanya untuk sedikit berkilah. Biarkan pembicaraan orang lain yang meragukan aku dan kamu itu hanya terlewat selintas saja namun terkadang tersangkut di hati, apalagi tuan manise yang jadi komentator rasanya seperti ingin tutup mulut dengan slice cake. Masa-masa dimana saat pasangan lain bisa bertemu setiap harinya, kita hanya bisa video call dan saling telepon, aku tahu memang aku tipe gadis  yang payah berkomunikasi dengan pacar, bahkan aku bisa setengah hari sampai pernah seharian bahkan berhari-hari tidak menghubungi kamu. Jika alasannya pekerjaan memang sudah terdengar biasa, namun terkadang aku memang masih mempelajari ritme nya seperti apa. Dulu terbiasa sendiri, apa-apa sendiri, tidak perlu kasih kabar ini-itu kepada siapapun atau tidak jadi reminder untuk seseorang kecuali hubungannya dengan pekerjaan hihi. Namun karena ada kamu, aku membiasakan diri menjadi orang yang lebih terbuka secara personal, berkomunikasi dengan baik dan menerima kalau kita LDR. Sering membayangkan jika kamu ada disampingku setiap hari melakukan hal-hal yang biasanya orang pacaran lakukan, terlepas dari konsep pacaran yang kita pahami ternyata mungkin sedikit berbeda.

Walaupun jauh dimata tetapi dekat di hati saat itu, terimakasih kamu selalu menjadi penyemangat aku disetiap pagi nya. Aku mencoba untuk menjadi yang terbaik pula untukmu, sedih rasanya ketika aku tidak bisa menjadi orang yang bisa mendampingimu secara langsung. Terimakasih untuk selalu kembali ke Jakarta menemuiku, kejutan yang seringkali kamu berikan saat kita bertemu, moment-moment dimana kita masih bisa menikmati kencan di malam minggu walaupun aku selalu was-was ketika malam mulai datang dan kamu kembali ke kota kembang, kamu tahu saat aku menulis ini air mata ini berlinang tak tertahankan. Kamu selama ini yang memberikan aku kejutan tiba-tiba datang ke Jakarta saat siang atau di malam hari, mengobrol sampai pagi di restaurant cepat saji sampai pulang pergi Bandung – Jakarta – Bandung untuk aku dan kamu pun pernah bilang kenapa kamu melakukan hal ini supaya aku tahu kalau cuma kamu yang bisa melakukan hal ini untukku, itu yang membuat aku semakin tahu kalau kamu memang sungguh berarti.

Bandung memang kota yang indah dan salah satu kota yang ingin aku tinggali, namun tidak saat ini. Terimakasih telah mengenalkan aku ke beberapa sudut kota Bandung, namun memang aku belum mengenal banyak orang-orang disekelilingmu. Seperti yang aku takutkan aku belum siap memperkenalkan diri, sampai akhirnya aku benar-benar terbuka tentang semua hal yang aku tak pernah ceritakan kepada siapapun hanya kamu dan kamu menjadi pendengar yang baik untukku. Aku ingin menjadi penyemangat yang baik untukmu agar kamu bisa menjadi personal yang lebih baik bukan hanya untukku tapi untuk semua orang yang menyayangimu namun tampaknya aku terlalu berlebihan. Memang banyak perbedaan prinsip yang membuat kita berdebat, seperti yang kamu bilang ada hal yang dicocok-cocokkan agar terlihat sama. Kamu memang selalu membuat aku kalah dan mengalah juga takut kehilangan. Terkadang memang kamu tepikan aku seperti aku tak punya arti, namun aku sadar posisi aku hanya seorang pacar dan kamu punya kebebasan untuk menentukan keinginanmu selama kita belum terikat apapun. Masih ingat film La La Land, diakhir film aku menangis dan sedikit terdiam karena aku takut akan mengalami hal yang sama dengan kamu seperti ini.

Seperti lantunan lirik lagu yang pernah kamu nyanyikan “Should I give up or should I just keep chasing pavements”  akhirnya kamu menyerah terhadap semua ini setelah memberikan aku harapan yang tinggi ketika kamu mau mulai mengenal keluarga aku satu sama lain begitu juga aku. Aku tahu memang kita semua hanya bisa berencana dan siapa yang tahu dalam beberapa detik pun kita bisa berubah pikiran, aku harap semua ini bukan karena hal yang aku takutkan selama ini seperti yang pernah kamu alami sebelumnya karena aku percaya kamu berpegang teguh pada prinsip yang kamu yakini. Tuhan mempertemukan aku dan kamu dengan cara yang tidak pernah kita tahu dan seperti yang kamu bilang jika memang akhirnya aku tidak dengan kamu, tapi aku bahagia bisa berjalan selama ini dengan kamu.


See you from another stories :)


With Love,







DM



No comments: