Sunday, July 23, 2017

HIS STORY

Here's my bed time stories part two


I am the kind of girl, who lives for poetry old and new
But in my heart the poems I loves most are only two
One is about me, the other is about you

Mulai darimana cerita ini berawal dengannya mungkin lebih tepatnya ketika aku menginjakan kakiku di bangku kuliah, ini bukan hanya sekedar cerita cinta, persahabatan atau pekerjaan tapi cerita dari bagian hidupku yang sebagian besar berwana abu-abu dan warna lainnya merupakan cerita yang aku buat sendiri untuk melanjutkan kisah hidupku yang terkadang kurang beruntung.

Aku menuliskan banyak kata bertahun-tahun untuknya dan untuk kalian yang mungkin bisa sampai ribuan kata jumlahnya sampai saat ini untuk mengutarakan semua apa yang kurasa, suka dan duka aku tuangkan dalam kata-kata yang bermakna. Mereka bilang aku pandai berbicara namun terkadang apa yang ada dihati tak pandai aku sampaikan, mereka bilang aku pintar memberi motivasi tapi terkadang hatiku pun terpuruk dengan keadaan sampai saat dimana aku tahu semua itu harus berubah.

Ada masa dimana aku harus yakin dan meneguhkan hati untuk meninggalkan semua perasaan yang aku punya, bersahabat lebih menyenangkan ketika semuanya terasa lebih terbuka walaupun terkadang melukai perasaan but time running fast and I choose for gone a little time then never come back. Once in a while, I know there’s something wrong with this situation and sometimes I think god send me a sign to remind me again what I did it was wrong and I’m back for trying to fix my relationship with all people.

I guess that’s what saying good bye is always like jumping off an edge. The worst part is making the choice to do it. Once you’re in the air, there’s nothing you can do but let go.

Aku pikir cerita aku usai sampai disini dengan nya dan aku mencoba mengenal orang-orang baru dan menjalin hubungan yang lebih baik dari sebelumnya, bukan berarti sebelum nya tidak baik mungkin hanya sedikit makna nya yang berbeda. Aku belajar untuk mengenal orang baru secara personal untuk memahami lebih dari sekedar teman bukan dari proses teman yang aku kenal bertahun-tahun dari biasa menjadi terbiasa sampai akhirnya menjadi bias tak terlihat. Untuk melupakan seseorang ada baiknya kamu mengenal seseorang kata seorang teman, aku tahu semua itu butuh proses namun semua itu dimulai dari percaya akan takdir Tuhan dan pilihan yang aku yakini semuanya ikut andil. 

Bagaimana rasanya ketika setiap bayangan orang yang kamu lihat bukan orang yang kamu sayangi ketika kamu sedang belajar untuk mencintai orang lain, should I give up or should I just keep chasing pavement? Percayalah ketika keyakinan kamu di dalam hati sangat kuat maka Tuhan akan membimbing kamu untuk memutuskan segalanya. Entah pertanda atau hanya canda belaka, menariknya ketika aku selalu berusaha menetapkan hati ada pertanda yang selalu muncul untuk menggoyahkan hati walau hanya sekedar pesan singkat.

I wanted to tell you that wherever I am, whatever happens, I’ll always think of you and the time we spent together, as my happiest time.

I’d do it all over again, if I had the choice. No regrets

Dan aku selalu kembali pulang kepada yang dikenang



With Love,





DM 

No comments: