Hello,
I came to a point where I needed solitude and just stop the
machine of thinking and enjoying what they call living, I just wanted to lie in
the grass and look at the clouds.
Let me tell something,
Tuhan
memang mengirimkan karunia nya lewat tangan-tangan lain
Aku
bersyukur bertemu kamu dan mereka dengan cara yang bukan main-main
Mengajarkan
aku dan kami para wanita untuk tetap terus berjuang meraih cita-cita
Bahkan
tak lupa untuk mengejar cinta
Here’s Resonation 2017
International Women Empowerment yang
pertama kali diadakan di Indonesia yang mengajak Perempuan Indonesia untuk
memiliki pandangan yang luas tentang semua hal, menyebarkan semangat kepada
perempuan Indonesia untuk berani menghadapi tantangan dan terus menggapai
cita-cita.
Nina Moran, Sophia Amoruso, Stephanie Kurlow and Johan Ekengard
Acara
ini merupakan konferensi tentang pemberdayaan permpuan yang menghadirkan banyak
narasumber baik dari dalam dan luar negeri (omg
! finally I can meet her Nina Moran). Diadakan di Jakarta tanggal 28 April
2017 di The Kasablanka Hall selama seharian penuh dengan berbagai macam
rangkaian acara yang menarik dari awal sampai akhir, di luar area pun terdapat
pameran foto dari Swedish Institute
yang sangat menarik karena foto-foto yang menggambarkan peran laki-laki dalam
mengurus keluarga selain itu banyak juga terdapat booth-booth dari para sponsor
yang menawarkan banyak informasi bermanfaat.
Pameran Foto by Swedish Institute
Para pembicara
yang hadir yang sudah ditunggu-tunggu banyak pasang mata, seperti Sophia
Amoruso (Pendiri Girl Boss dari Amerika Serikat), Stephanie Kurlow (Balerina
Berhijab Pertama di Dunia), Clair Deevy (Head of Economic Growth Initiatives
APAC, Facebook), Johan Ekengard (Development Engineer, Swedish Dad), Nina Moran
(Founder of Resonation), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable), Ashraf Sinclair
(Artist), Henry Manampiring (Penulis), dan puluhan wanita inspiratif
lain yang bergabung sebagai fasilitator maupun pembicara. Salah satu
Fasilitator yang ada di acara ini adalah Ibu Lisa Zen Purba pendiri Woven and
Leather yang sudah lama aku kenal semenjak bekerja di MRA Media, sampai saat
ini kami masih sering berkomunikasi untuk membicarakan beberapa project yang di
handle nya selama ini. Terimakasih Ibu Lisa untuk semua support dan arahannya, you’re so amazing mom!
Mereka semua
adalah orang-orang yang inspiratif dan sukses di bidangnya masing-masing, mampu
menghadapi tantangan dan terus berjuang menggapai cita-citanya. Ada hal besar
yang aku lewatkan saat itu, semua memang butuh pengorbanan dan itu yang aku
lakukan. Untuk menjalani 2 moment penting aku berpacu dengan waktu agar
semuanya bisa aku lakukan dan goals yang aku inginkan tercapai, saat itu aku
dihadapkan 2 pilihan untuk mengikuti
Technical Meeting di acara Jakarta X Beauty 2017 oleh Female Daily Network
( coming soon on my blog !) setelah memberanikan diri untuk apply mengikuti
kegiatan ini ternyata H-2 aku dihubungi by email karena telah terpilih menjadi
salah satu panitia di acara tersebut untuk handle di bagian Meet and Greet, What? Mungkin karena CV
yang aku ajukan dan portfolio lebih banyak di background event sepertinya (honestly, sebelumnya aku belum pernah
handle meet and greet, as always Press Conference/Talk show/Fashion Show etc..
God, it’s gonna be a different experience) Harapan besar bisa lolos untuk
handle make up class tapi Tuhan berkata lain.
Back to the
topic, salah satu persyaratan untuk bisa join adalah menghadiri TM di kantor
Female daily hari Sabtu jam 10 .00 – selesai which’s mean aku harus rela untuk kehilangan sesi Pembicara utama
di Resonation atau jika pilih salah satu acara
I CAN NOT ! Finally, Ibu Lisa menyarankan untuk tetap mengikuti TM dan
untuk sesi pembicara utama bisa ditonton ulang nanti, OMG tidak terpikirkan
sampai sana, Thank’s God. Finally, setelah registrasi ulang untuk kelas
Platinum selanjutnya mengikuti acara pembukaan dan langsung berganti tempat
untuk mengikuti TM JXB 2017 di Kantor Female Daily di daerah Pejaten (Thank’s GoJek for help me) setelah TM
selesai aku langsung kembali ke acara Resonation dan mengikuti sesi acara ke 2
dengan Facebook.
Untuk Sesi
Facebook Class ini mengangkat tema “Engaging
Content for your Facebook Page” by #SheMeanBusiness. Pada awalnya Facebook
merupakan jaringan social media terbesar yang dikenal banyak orang untuk
Entertainment namun dengan kemajuan teknoologi dan pembaharuan-pembaharuan yang
dikembangkan oleh Facebook kini kita bisa mengenal Facebook Page for Business, mungkin sebelumnya sudah ada yang
familiar dengan Instagram Business Profile yang bisa di link kan dengan akun
Facebook anda. Dalam sesi ini hadir Bapak Ajie Akhmad Managing Director
Southeast Asia Development Center yang membahas bagaimana saat perempuan
memulai bisnis online dengan membuat konten yang kreatif untuk customer dengan
tools yang tersedia di Facebook dan Insagram.
Tentunya sesi ini
sangat bermanfaat bagi aku yang sedang memulai untuk mengisi konten Facebook
page untuk bisnis, memang masih banyak yang perlu dipelajari kembali untuk
mengetahui apa masing-masing kegunaan tools di Facebook, tapi anda tidak perlu
khawatir bagi yang lebih aktif di Instagram hal ini bisa dibuat menjadi lebih mudah
dengan me-link kan akun instagram anda dengan Facebook page (Coming soon on my
blog!)
After That, masih ada satu sesi khusus untuk
mentoring dan melakukan refleksi yang ditemanni oleh para fasilitator, jadi
semua peserta yang hadir sudah dikelompokkan menjadi bagian-bagian kecil saat
registrasi. Terbayangkah anda hampir 1000 perempuan yang hadir di acara ini
dengan latar belakang yang berbeda, profesi, daerah dan mereka datang membawa
mimpi mereka yang terhenti. Para
fasilitator adalah wanita-wanita berprestasi Indonesia. Di sesi ini, peserta bisa
berbagi, saling menginspirasi, dan menemukan teman baru.
Dalam sesi ini aku dipertemukan dengan fasilitator Dr.Dorien Kartikawangi
M.Si. dari Universitas Atmajaya, untuk pertama kali nya kami mengenalkan diri
masing-masing dari Aisyah Mahasiswi Kedokteran UI, Felicia seorang entrepreneur
yang mejadi penerus bisnis keluarga nya dibidang automotif, Huggi seorang
corporate secretary, Naila seorang gadis penderita Lupus yang jauh-jauh datang
dari Bandung, Milla Ibu rumah tangga yang baru saja meninggalkan pekerjaannya
menjadi pramugari Garuda, Dhea seorang content writer dari Fashion TV dan Ibu
Sri seorang guru Bahasa Inggris. Satu pertanyaan simple dari Ibu Dorin, apa
yang membuat mimpi kalian terhenti saat ini? Semua mengutarakan pendapat nya
masing-masing dan aku merasa takjub dengan mereka yang masih mencari jati diri,
menekuni hal yang tidak disukai demi keluarga, meninggalkan keluarga dengan
mencari nafkah, menjalani kehidupan bahagia demi keluarga dan masih banyak hal
lainnya. Aku bersyukur berada diantara mereka setidaknya aku bisa berbagi
ketakutan dan saling menguatkan, banyak hal yang kita takuti diawalnya
sebenarnya belum tentu terjadi, jika kita percaya dan yakin bahwa keputusan
yang kita ambil akan menjadi langkah yang baik untuk memulai hal yang positif.
Menjadi perempuan yang sempurna memang hal yang sulit dilakukan, maka
dari itu kita berusaha mencari elemen-elemen pelengkapnya, wanita yang mengejar
karir atau yang memilih untuk menikah dan berumah tangga itu adalah pilihannya
yang paling terpenting adalah wanita yang terdidik dan tercerahkan baik dalam
hal agama dan duniawi karena dari peran wanita lah yang nantinya akan menjadi pioneer
generasi selanjutnya tentunya juga peran pria pun ikut serta. Dari sini aku
mulai yakin satu hal, jika aku yakin kepada hatiku untuk menjalani apa yang aku
inginkan semua akan dimudahkan jalannya, jika memang terjatuh biarkanlah karena
hidup tak selalu diatas. Hal yang paling menyentuh hati adalah ketika berbicara
pasangan ketika kita yakin untuk sama-sama mengejar mimpi dan cita-cita untuk
memulai segala sesuatunya bersama selalu akan ada jalan. Namun sepertinya Tuhan
berkehendak lain untukku saat ini.
Dear Mba Nina Moran,
Berlinang air mata
saat melihatmu berdiri diatas panggung
Aku tahu semua
perjuanganmu from nothing to something
Go Girl yang menjadi
buah bibir saat ini bisa berhasil menginspirasi
Jatuh bangun dan
caci maki kau anggap pujian
Semua tak akan
pernah berhenti karena masih banyak tujuan
Nina Moran seorang yang sangat aku kagumi dari mulai ide-ide nya bersama
saudari-saudari nya untuk mendirikan sebuah majalah yang kita kenal dengan Go
Girl benar-benar dimulai dari nol besar. Walaupun mereka hadir di dalam
keluarga berada dan mampu tapi tak menyurutkan untuk memulai impiannya dari
awal from nothing to something.
Di acara Resonation ini pun tidak hanya menghadirkan pembicara perempuan,
pembicara pria pun hadir untuk memberikan inspirasi. Mereka adalah pria-pria
yang selalu mendukung penuh pasangannya dalam berkarya dan mengejar cita-cita
namun tidak melupakan peran dan tanggung jawab masing-masing. Hadir Johan
Ekengard, Ashraf Sinclair dan Henry Manampiring sebagai pembicara mereka
mengemukakan banyak opini tentang perannya sebagai pendukung barisan pertama
istri-istrinya dalam meraih impian dan cita-citanya. Banyak polemic dan
pertanyaan yang menjadi perdebatan saat diskusi ini tentang bagaimana posisi
wanita dalam rumah tangga, bagaimanakah posisi karir sang istri jika lebih
tinggi dari suami bahkan membahas tingkat perceraian yang semakin tinggi karena
pasangan yang tak bisa saling berkompromi. Terlepas dari itu aku mengambil hal
postif bagaimana pun perjalanan aku selanjutnya memang tidak akan terlepas dari
peran pasangan yang akan menjadi pendamping hidup harus terbuka, jujur,
komitmen dan komunikasi (I know that but
I lose him before start everything).
Well, Acara ini memang sangat menginspirasi untuk perempuan-perempuan
agar tidak mudah meyerah pada tantangan, ketakutan dan halangan yang datang
untuk menggapai citat-cita. Gender bukan sebagai alasan untuk berhenti
melangkah, ketika mempunyai pasangan pun kita masih bisa berkarya namun tidak
lupa peran dan tanggung jawab masing-masing agar hubungan selalu berjalan
dengan baik dan seimbang.
Good things come to
those who wait, but greater things come to those who act !
See you on
Resonation 2018
With Love,
DM
Website : https://www.resonation.id/
Instagram : @resonationid
Dokumentasi by Me and Trivia
No comments:
Post a Comment