Thursday, December 27, 2018

DHEA'S TRAVEL JOURNEY : RAIN RAIN RAIN AT NAMI ISLAND

Don't worry, no matter what is
It's doesn't matter, where you are
Throw away the temporal things
You can cover your ears for a bit

Secret Garden 

Hari ini cuaca di Hongdae sangat mendung dan kenyataan untuk bangun pagi memang sungguh berat mengingat aku bari saja tidur sekitar 3 jam, semua orang sedang bergegas untuk bersiap-siap melakukan perjalanan ke Nami Island. Wah, aku sudah bertanya-tanya kepada Ka Icha hari ini outfit yang cocok sebaiknya seperti apa karena aku belum begitu mengetahui situasi disana. Aku memutuskan tetap memakai sepatu boots karena sepertinya hari ini akan hujan sampai sore menurut ramalan cuaca dan tidak lupa memakai kaos heat tech dan membawa scraft, alih-alih supaya bisa foto OOTD di banyak spot dengan outfit yang berbeda aku pun menggunakan jacket dan kaos yang bisa aku mix and match menjadi 2 outfit that’s simple. Kami berangkat dari Apartemen sekitar pukul jam 08.00 pagi kemudian menjemput keluarga Donita di Hotel, baru saja mengeluarkan kaki sudah terasa suhu saat ini lebih dingin dibandingkan sebelumnya dan sudah mulai turun hujan.


Pulau Nami berjarak 63 km dari Seoul ke arah Chuncheon perjalanan kesana menghabiskan sekitar 2 jam dan selama perjalanan kalian bisa menikmati pemandangan yang indah dari pohon-pohon yang sudah mulai kuning dan berwarna merah. Sebelum menyebrang ke Pulau Nami aku dan yang lain nya berhenti di sebuah Restaurant yang kabarnya menjual masakan Ayam BBQ khas Nami Island paling enak di sekitar Nami maka dari itu mereka yang sebelumnya sudah sering kesini dan makan di restaurant ini menyebutnya “Ayam BBQ Nami” seberapa penasaran dengan masakan tersebut kami langsung mecoba nya. Pas sekali dengan cuaca hujan saat ini dan suhu yang semakin membeku. Saat kami masuk ke dalam restaurant ini sudah banyak pengunjung yang sedang makan, dan kami pun di berikan tempat dimana kami bisa duduk sambil meregangkan kaki alias lesehan. Olina membantu kami memesan makanan apa saja yang akan kami makan dan tidak menunggu waktu lama sekitar 10 menit satu per satu makanan pun sudah mulai di sajikan dari mulai Miso Soup, Kimchi, Acar dan akhirnya main course utama Ayam BBQ Nami. Selamat Makan !

Chicken BBQ Nami Island


Dalk-galbi : Makanan Korea yang populer yang dibuat dengan ayam goreng yang digoreng dengan tumis dalam saus berbasis gochujang dengan ubi jalar, kubis, daun perilla, daun bawang, tteok, dan bahan lainnya.


Setelah mengisi tenaga, aku berjalan-jalan keluar dan ternyata sudah turun hujan. Aku dan Ka Icha pergi ke supermarket terdekat untuk membeli payung, jas hujan dan hot pack untuk persiapan di Nami karena cuaca sudah semakin menggila. Sempat ada rencana untuk mengubah itenerary kami untuk tidak jadi ke Nami Island karena pertimbangan membawa baby-baby ini tapi itu berarti kami tidak akan ada kesempatan kembali lagi ke Nami di perjalanan kali ini, tapi karena perjuangan sudah setengah jalan akhirnya kami lanjutkan perjalanan kami. Dari Restaurant kami berjalan kaki menuju pelabuhan penyebrangan Dermaga Gapyeong, jangan lupa kalian juga harus mengambil Visa atau membeli tiket terlebih dahulu ya. Untuk memasuki kapal kalian harus mengantri dengan hati-hati, jadi ingat adegan film Third Charm saat mereka ada Trip ke pulau kurang lebih seperti itu perjalananya hihi. Tidak perlu waktu lama untuk menyebrang ke Pulau nami kurang ebih 15 – 20 menit, dari dalam kapal kalian bisa melihat pemandangan sungai Han dan pulau nya. Intermezzo, Pulau Nami sering disebut Pulau Buatan menurut situs KTOID pulau ini merupakan hasil pembangunan Bendungan Cheongpyeong yang di dalam area nya pun terdapat makam Jenderal Nami yang terkenal di masa Dinasti Joseon (Nah Loh, yang selama ini kita tahu hanya patung winter sonata).

Goblin Garden


Autumn at Nami Island 
For your information :

Operating Hours 
[Ferry Schedule]
07:30-09:00 (30 minute intervals)
09:00-18:00 (10-20 minute intervals)
18:00-21:40 (30 minute intervals)

Maximum Occupancy 
20,000-30,000 people

Parking Facilities 
Namiseom Dock Parking Lot (650 cars)

Parking Fees 
4,000 won

Admission Fees 
[Naminara Visa (Entrance Fee + Farry Fare]
General Rate: 13,000 won
Discounted Rate: 10,000 won
Special Rate: 7,000 won


Umbrella Girl


Sesampainya di Pulau Nami yang masih di sambut dengan gerimis, kami berlarian keluar dari kapal untuk mencari tempat berteduh sambil memakai payung dan jas hujan melihat ke kiri dan kanan dimana-mana pengunjung saling berkumpul dengan group tour nya. Karena hujan semakin deras akhirnya aku dan yang lainnya berpisah tempat. Pulau ini memang menarik, bagaikan di sebuah negeri yang menjungjung tinggi persahabatan antar negara di kira dan kanan jalan terdapat banyak ucapan selamat datang dalam berbagai macam bahasa dam juga bendera-bendera berbagai macam negara.

Apa Kabar?


Aku dan keluarga Donita juga Olin berjalan terlebih dahulu sambil mencari tempat atau coffee shop yang bisa disinggahi. Sayang sekali hari ini hujan, padahal banyak tempat duduk dan spot yang menarik yang bisa di tempati. Akhirnya kami berhenti di sebuah coffee shop dan sudah pasti ramai sekali, menarik nya karena kami membawa anak-anak kecil dan belum dapat tempat duduk kemudian sekumpulan eommoni menawarkan tempat duduk ke Svarga dan memberikan buah jeruk sambil tersenyum. Alhasil kita pun bisa duduk sambil menunggu hujan yang diperkirakan akan reda jam 3 sore menurut ramalan cuaca, wah sedih.

Yellow Mode


Things to do at Nami Island

Favorite Spot at Nami Island


Banyak hal yang bisa di lakukan di Nami Island jika kalian berada di waktu yang tepat, seperti :

  • Berkeliling menggunakan Sepeda “hmm itu pasti seru saat musim Spring atau Autumn, yang pasti saat cuaca dan suhu sedang bersahabat”
  • Mandatory Foto di Patung Winter Sonata “Wah kalau ini untuk mencapai patung nya saja kalian harus berjalan jauh terlebih dahulu, namun karena aku tidak terlalumengikuti drama korea ini jadi bukan termasuk bucket list yang harus di lakukan hihi”
  • Kuliner di Nami Island “ Nah, yang satu ini aku dan Donita lakukan hanya untuk cari tempat berteduh bukan untuk menikmati kuliner nya hihi, tapi ada mandatory yang ka Icha suggest yaitu mencoba Ice Cream Green Tea yang antriannya itu panjang sekali atau bakpau ogura yang dibuat dengan sepenuh hati Aw"





Bye Bye Bad Hair Day



Tidak terasa waktu pun hampir menunjukan jam 3 sore, walaupun hujan belum reda karena khawatir terlalu lama menunggu dan tidak bisa berfoto di beberapa spot akhir nya kami pun berjalan-jalan keluar dan meninggalkan anak-anak di coffee shop. Aku dan olina mencari spot foto terdekat yang bagus kemudian di susul donita, untuk kalian yang penasaran spot foto yang selalu menjadi tempat favorit di jamin kalian tidak akan bisa dapat foto dengan background tanpa ada orang karena hampir semua pengungjung berebutan ingin berfoto disana. How Lucky I am karena bantuan Ka Icha dan Olina akhirnya bucket list foto di Nami Island terpenuhi. 






Finally 


Too Crowded


Hujan pun sudah mulai reda, walaupun tidak ada cahaya matahari sore itu kami masih bisa melihat sillhoutte langit yang indah dan tentu nya pemandangan pohon-pohon di Nami Island. Tidak terasa menghabiskan waktu seharian di Nami Island, akhirnya kami pulang dengan membawa kenangan yang penuh air hujan hihi, seharusnya destinasi selanjutnya kita pergi ke Petit France namun karena sudah terlalu sore dan sudah tutup akhirnya kami kembali pulang ke Seoul. Selama perjalanan pulang tidak terasa aku bisa tidur selama perjalanan, mungkin karena kelelahan dan juga cuaca di Nami sangat dingin sekali. 


Feeling Good
Sesampainya di Apartement rasanya memang langsung ingin tarik selimut dan tidur, namun Ka Icha, Anna dan Tyas sudah merencanakan perjalanan malam selanjutnya yaitu Itaewon dan malam ini merupakan perayaan Halloween nya orang korea karena tanggal 31 Oktober tidak jatuh di hari weekend maka mereka merayakan nya di weekend terdekat. Seperti apa Halloween di Itaewon? It’s Amazing ! Euphoria mereka yang merayakan halloween tidak tanggung-tanggung mulai dari make up, custome, dan party dimana-mana. Semua orang lalu-lalang di jalanan dengan berbagai macam karakter, lalu kita? Aku dan yang lain malam ini memang jadi penonton dan berjalan-jalan ke club malam mulai dari yang fancy sampai makan tengah malam di Kedai Ramen yang paling ramai di kunjungi kalangan (?)

Halloween at Itaewon

Red Light




Itaewon memang merupakan daerah dimana banyak orang asing tinggal disini dan membuka bisnisnya, tempat ini juga disebut sebagai tujuan utama Pariwisata untuk Turis yang letaknya juga strategis antara Yongsan-gu juga dekat dengan Stasiun Seoul bahkan Myeong-dong. Jalanan Itaewon di penuhi dengan pertokoan, restaurant dan pub. Pengalaman yang menyenangkan menikmati Itaewon di malam hari sampai jam 5 pagi, untuk kembali ke apartemen pun kami pulang dengan taxi dan tertidur pulas sesampainya di Apartemen padahal Black harus pergi ke kampus pagi nya. Hwaiting melanjutkan perjalanan selanjutnya !

Cause we young
We don’t stay down
You gon’ feel it don’t worry
Even if the rain comes, we are the blue spring day
We gon’ make it
We gon’ make it alright

Mood Booster



See you on another stories

Annyeong 

Photo took by:

Dhea Maria Suryawan
Carolina Ajeng


Address :


Nami Island

1, Namiseom-gil, Chuncheon-si, Gangwon-do
강원도 춘천시 남산면 남이섬길 1




No comments: