Tuesday, December 18, 2012

A SHORT STORY IN GERMANY : AUGSBURG PART 4


Day 4 in Augsburg (Saturday, 10 November 2012)

“I know it's 5 in the morning, morning not sure who I'm calling, calling You haven't heard from me in some time, I hope you want it, want it, When you hear me talking, talking you know I've been out and is it OK I stop by..”
(Theme song : Lukas Graham – Drunk in The Morning)

Pagi yang lebih menyenangkan di banding hari sebelumnya, karena sepertinya hari ini kita tidak terlalu di kejar oleh jadwal yang padat. Masih tetap bangun pagi dan melaksanakan sholat subuh lanjut tidur kembali, tarik selimut sambil mendengarkan channel favorit VIVA Germany yang selalu bikin envy dengan acara yang membahas MTV EMA Frankfurt 2012. Ternyata kita hampir terlupakan untuk breakfast yang batas waktunya hanya sampai jam 09:30 am, akhirnya aku dan ula segera bergegas untuk bersiap-siap. Aaaaa tidaak !!! apa yang terjadi pada wajahku .. sudah beberapa hari ini memang terasa perih ketika terkena air, sepertinya iritasi karena setelah dari cuaca dingin yang cetar membahana kemudian mandi dengan air hangat, hampir semuanya teman-temanku merasakan hal yang sama. Pakaian yang digunakan hari ini sangatlah lumayan tebal karena kegiatan kali ini di lakukan di out door, semuanya sudah siap dari mulai sarung tangan, penutup telinga, mantel dan syal yang tidak pernah terlupakan. Waktunya sarapan pagi, nafsu makan yang selalu besar di sini tapi tidak pernah merasa kenyang, karena aku rindu masakan Indonesia yang kaya akan bumbu-bumbu spicy.. sambil mencoba untuk menyambungkan koneksi wi-fi yang ada di hotel agar bisa sedikit stalking di jejaring sosial, done !! sign in twitter dan facebook, cek time line serta update status.. tadinya sih sempat ragu mau sharing di jejaring sosial ..tapi whatever deh, apa yang mereka bilang dan apa yang mereka pikirkan, IT’S MY WORLD, what dou you want??? Sekitar 6 jam perbedaan Indonesia-Jerman, jadi ketika aku di sini sedang menikmati sarapan pagi di Jakarta sedang sibuk-sibuknya di siang hari. Tidak sedikit teman yang memberikan semangat dan motivasi kepada kami, Thanks yaa semoga tidak banyak yang bermuka dua #ops , aku rindu kaliaaaann ..

Guided tour Historical places of the city of Augsburg with Ms. Tan Ja Koeble, she pick me up at the hotel !!! you are so kind Tan Ja. Eins , Zwei, Drei , Vier, Fünf, Sechs, Sieben, Acht, Neun, Zehn, Elf .. as you know itu adalah kebiasaan Carin ketika kita akan mulai melakukan aktivitas atau apa pun hahaha lucu yaa, mungkin Carin khawatir jika ada salah satu dari kami yang tertinggal (I really miss that moment). I Know you were trouble febry, kamu menghilangkan kartu mensa card yang dipinjamkan oleh Jessica. Tan Ja juga sempat kebingungan namun setelah mendapat info dari temannya dia memberi tahu febry harus membayar 5 euro untuk mengganti kehilangan kartu tersebut, dan febry pun mau tidak mau harus menggantinya tapi ternyatabelum sempat membayar kartu tersebut ternyata terbawa oleh Sena di dompetnya, you are safe now. Berjalan di pagi hari di kota Augsburg sambil sedikit merelaksasikan badan, seperti yang sudah aku ceritakan bangunan di sini sangat indah dan arsitekturnya gaya khas Eropa punya hahah, melewati beberapa pertokoan yang sudah mulai buka satu per satu, toko roti yang menggugah selera dan wangi harumnya coffe dimana-mana serta kadang mata melirik ke area pertokoan aksesoris dan pakaian hmm dasar wanita
Tram- Tram yang lalu lalang masih tampak terlihat sepi, banyak orang yang berlalu lalang di jalanan dengan sepeda. Akhirnya kami berhenti di depan sebuah patung yang di sebut dengan The Three Magnificent Fountainsyang berada di  Maximilianstrasse patung ini juga dikenal sebagai "The Mile Imperial " dimana terdapat monumen air mancur indah dan patung perunggu berharga Augustus Fountain serta Mercury Hercules Fountain. Tidak jauh dari patung ini terdapat sebuah tempat ber sejarah lainnya yaitu “Schaezler Palace (1765-1770)” Sebuah kediaman dari seorang bangsawan dan bankir Liebert von Liebenhofen, di dalamnya terdapat ruang pesta kaya yang bergaya rococo (Rococo merupakan gaya Baroque abad ke  XVIII memiliki kesadaran estetika yang tinggi , dimana artistik lebih penting daripada lainnya kualitas manusia) yang paling penting saat ini di dalamnya terdapat sebuah galeri Barok Jerman yang masuk ke Galeri Negara Bavaria dimana terdapat banyak Lukisan indah Old Masters seperti Duerer, Holbein dan Cranach. Aku juga menyebut tempat ini sebagai Istana Pelangi karena di dalam istana ini banyak ruangan yang tembonya di lukis dengan warna-warni yang indah seperti Rainbow Cake, lukisan-lukisan karya pelukis ternama dan yang paling menakjubkan adalah ruang pesta yang memiliki ukiran di dinding serta atapnya yang berkesan mewah (katanya dulu ruang pesta ini sering di jadikan tempat berkumpulnya para bangsawan-bangsawan kaya dari Bavaria, haduhh jadi inget video klipnya Taylor Switf : Love Story seandainya ada pangeran yang mengajak dansa disini zZzZzz).

Berlanjut ke tempat berikutnya hanya ditempuh dengan berjalan kaki yaitu Fuggerei Museum: The Oldest Social Settlement in the world”  tempat ini didirikan pada tahun 1521 oleh Jacob Fugger seorang bangsawan yang kaya raya untuk rajin, seorang penganut Katolik Roma. Tempat ini merupakan perumahan sosial tertua  di dunia di dalamnya terdapat  67 rumah dengan 140 flat. Sewa tahunan adalah 1 Rhenish Gulden saat itu  ( sekarang harga sewanya kurang dari 1 euro). Di museum Fuggerei terdapat perabot asli yang dipamerkan dan menampilkan gaya hidup jaman dulu, di tiga kamar yang terdpat di Fuggerei ada barang yang telah diawetkan dalam kondisi aslinya. Pada tahun 2006 daerah ini dijadikan modern museum di mana kisah Fugger dan Fuggerei didokumentasikan dalam film, dengan papan teks dan gambar serta pameran. Ada satu tempat bersejarah lagi di dalam Fuggerei yaitu “Bunker of World War II” tak lama setelah Perang Dunia II dimulai, tempat penampungan serangan udara didirikan di Fuggerei. Banyak peninggalan bersejarah yang menggambarkan kondisi Fuggerei yang sempat hancur saat Perang Dunia II, sebuah pameran yang berjudul "The Fuggerei dalam Perang Dunia II - Destruction dan Rekonstruksi" menunjukkan nasib Fuggerei dan penduduknya pada masa Sosialisme Nasional dan dalam tahap rekonstruksi pasca-perang. Teks dan foto-foto, film dan suara serta pameran semua dokumen pemboman Augsburg selama Perang Dunia II juga ditampilkan ditambah dengan rekonstruksi Fuggerei dan kota Augsburg. Sampai saat ini The Fuggerei masih menjadi tempat tinggal bagi penduduk Augsburg terutama yang kurang mampu.
OMG !!! Tiba-tiba donna dan wintarsih teriak histeris “ Prof.Popp is here …!!” aku terkejut mendengar mereka dan melihat ternyata Prof.Popp juga datang ke tempat ini, aku kira pertemuan kami terjadi secara tidak sengaja. Tapi ternyata Prof.Popp memang sengaja meluangkan waktunya untuk menemui kami dan menemani kami jalan-jalan di Kota Augsburg. Setelah selesai mengunjungi The Fuggerei, kita berjalan menuju pusat kota bersama Prof.Popp dan Tan Ja, kami mampir sejenak ke sebuah Gereja yang disarankan oleh Prof.Popp. Gereja ini merupakan Gereja yang tertua di Augsburg dan kalian tahu suasana di gereja ini sangat menyeramkan dengan wewangian yang khas hehehe lantainya pun sangat dingin sekali ketika kita mencoba untuk berjalan tanpa sepatu wohooooo membeku kaku kaku deh. Untuk menuju tempat selanjutnya kami menyusuri beberapa jalan kecil dan besar yang ternyata sekarang sudah mulai cukup banyak orang berlalu-lalang, kami juga menemukan sebuah sungai atau lebih tepatnya kali kecil yang ada di antara gang kecil. Air yang mengalir masih sangat jernih dan bersih, wahh padahal ini di pusat kota yaa tapi kalinya masih bersih sekali. 

Tempat selanjutnya akhirnya sampai juga City Hall and Golden Hall  yang dibangun oleh Elias Holl antara 1615-1620 di sebut juga Renaissance City Hall. The Golden Hall terkenal megah, portal dimana langit-langit di tutup dengan lapisan emas dan lukisan mural. Tempat ini buka dari 10 am hingga 6 pm kecuali ketika ada acara pribadi, Gedung ini merupakan peninggalan sejarah pemerintahan Kota Augsburg. Perlu menaiki 3 lantai untuk mencapai ruang utama yang di sebut dengan Golden Hall, ketika kami sedang berada di sana kita bertemu dengan supporter bola Borussia Dortmund yang semalam baru saja menyaksikan pertandingan. Mereka sangat ramai sekali sampai menjadi pusat perhatian, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini kami pun foto bersama dengan mereka termasuk Prof.Popp. Kriuk ..Kriuk we are hungry, Carin mengingatkan kami untuk makan siang tapi karena waktu yang tidak begitu banyak kami disarankan untuk makan siang di Restaurant City Hall. Prof.Popp sudah menyediakan tempat untuk kami, dan dengan senang hati kami menerimanya. Carin yang menyarankan kami untuk memilih menu yang sama , you know menunya adalah menu anak-anak hahahah eitss bukan berarti makanannya bubur tapi hanya porsinya yang lebih small di bandingkan porsi makanan pada umumnya. Sayangnya kami duduk terpisah dengan Prof.Popp dan Tan Ja jadi tidak bisa sedikit pedekate hah??? Ups just kidding. Prof.Popp sangat baik dan perhatian sekali, dia menghapiri kami untuk bertanya apakah makanannya enak? Atau ada sesuatu yang kami butuhkan?? Huhuhuuu so sweet .. setelah itu dia juga memberi kami cinderamata yang manis dan makan siang kali ini sangat menyenangakan.

Farewell with Prof.Susanne Popp and Tan Ja Koeble, sedikit berat untuk berpisah dengan mereka yang sangat baik hati. Kami pun memberikan keduanya cinderamata dan mengucapkan terimakasih atas jamuannya selama di Augsburg. Take a Picture !!!! semoga bisa menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Setelah berpisah dengan mereka di City Hall ini waktunya Free Time in The Afternoon, Carin memberikan kami pilihan untuk menghabiskan waktu di sore hari, berbelanja di pusat kota, mengujungi katedral, atau beristirahat kembali ke hotel. Beberapa dari kami memilih pilihan yang berbeda. Donna, Sena dan Win pergi ke Katedral. Madito, Bimmo, Faisal dan Riski berjalan-jalan ke pusat kota. Aku, Ula , Febry dan Ibu Nia pergi berbelanja di Pusat Kota sedangkan Carin entahlah dia pergi kemana. Tapi yang jelas kita akan kembali berkumpul jam 19:00 pm di hotel untuk kegiatan selanjutnya. Pusat Perbelanjaan di Augsburg sangat ramai sekali dan banyak toko-toko yang cukup tidak asing namanya seperti Espirit, Zara, Guess, de el el. Satu hal yang membuatku tertarik adalah coat yang ada di H&M, tadinya udah mau beli itu coat tapi karena ingat perjalanan masih panjang jadi diurungkan dan mungkin bisa menemukan yang lebih bagus lagi di kota lain. Walaupun tidak jadi membeli Coat akhirnya malah jadi beli baju hangat yang lumayan cukup bagus, kami membelinya untuk di pakai disini atau pun ada juga yang di bawa pulang untuk oleh-oleh. Setelah beberapa toko yang kami datangi, aku pikir harganya memang hampir sama di Indonesia tetapi mata uangnya saja yang berbeda misalnya sepatu boots di Jerman berkisar harganya 30 euro keatas atau sekitar Rp.400.000,- sama hal nya ketika belanja di Indonesia sepatu boots harganya hampir sama. Memang kalau kita mau membeli sesuatu dan selalu di banding-bandingkan dengan kurs di Indonesia, aku rasa pasti akan selalu ada kata “ah.. mahal..” tapi memang begitu kenyataannya , SO ENJOY YOUR SHOPING hihihii. Sambil menunggu teman yang lain selesai berbelanja, kami menunggunya di Theater Augsburg yang ternyata ini adalah tempat yang akan kita datangi malam nanti. (Back to Hotel – Take a Rest – Prepare for watch Ballet and Mozart Orchestra).
Divertomento4Amadeus, A Ballet evening by, for and with Wolfgang Amadeus Mozart. Choregraphy by Kevin o’day at Augsburg Philharmonic Orchestra. Malam ini kami akan memnonton pertunjukkan Ballet dan Konser Mozart, sempat bingung juga sih dresscode nya apa? Tapi Carin bilang yang penting rapih dan sopan. Akhirnya beberapa dari kami memutuskan untuk memakai batik tapi aku lebih memilih menggunakan kemeja yang casual. Seharusnya kita sudah berada di gedung teater jam 7 karena di sini jika kita akan menyaksikan sebuah pertunjukkan Ballet dan Orkestra kita bisa menghadiri Pengenalan Jalan Cerita yang akan dimulai 30 menit sebelumnya. Hmmm.. lari-larian di malam hari menuju Teater Augsburg setelah sampai cukup kaget karena pertunjukkan ini banyak dihadiri oleh para lansia T.T whuaaaaa,, setelah mendapatkan tiket masuk kita langsung masuk ke dalam ruangan pertunjukkan. Ketika kita masuk ke dalam ruangan belum banyak orang yang hadir dan para pemain orchestra masih berlatih tapi setelah 15 menit kemudian mulai banyak orang yang berdatangan masuk. Shutzzz.. pertunjukkan segera di mulai, layaknya kita menonton di bioskop lampu perlahan redup dan ruangan menjadi gelap. Mulailah seorang penari muncul dan music pun mulai bermain, penari ballet yang lainnya muncul secara bersamaan.. mereka menari dengan indah dan luwes ditambah dengan penyanyi seriosa dan lantunan music Mozart. 30 menit kemudia sudah mulai mengantuk, 45 menit kemudian, hampir tertidur , 60 menit kemudian hoaaaam, 90 menit kemudian akhirnya berakhir. Standing Applause for all !!!! prokk..prokk..

Setelah Pertunjukkan selesai kami masuk ke ruang Gala Dinner yang ternyata semua isinya Oma dan Opa, whaaaaa.. ngga bisa cuci mata deh. Setelah hampir 15 menit kita di dalam ruangan tersebut, kami pikir pertunjukkan telah selesai tapi ternyata masih ada sesi pertunjukkan yang kedua aaarrrrgghh tidaaakkk, hahahha rasanya nano-nano wuihiii. Setelah masuk kembali, raut muka wajah teman-temanku sangat tidak karuan heheh, untngnya permainan sesi kedua ini tidak terlalu lama mungkin sekitar 45-60 menit. Pertunjukkan Ballet ini merupakan kegiatan yang sangat sering di tonton oleh warga Augsburg, karena mereka memang sangat menyukainya dan menghargai semua yang ditampilkan dalam pertunjukan itu baik drama, music dan traian sebagai bagian dari budaya mereka. Sama hal nya dengan kita mngkin, ketika kita menyaksikan ludruk, jaipongan, teater atau kesenian music angklung. Pertunjukkan ini sangat memberikan kami pengetahuan yang baru, belum tentu loh di Indonesia kita bisa menonton pertunjukkan seperti ini dengan harga yang tidak cukup murah alias mahal pastinya. Alhamdulillah , How Lucky I am here. Pertunjukkan selesai kami pun kembali ke hotel, ini adalah malam terakhir kami menginap di Augsburg dan besok kami akan menuju kota berikutnya yaitu Heidelberg. It’s time to Packing !! Packing ..

“I regarded the world as such a sad sight until I viewed it in black and white. Then I reviewed every frame and basic shape and sealed the exits with caution tape. Don’t refocus your eyes in the darkness and don’t remember this place unless. I describe all the things that you cannot see and we’ll unravel the mystery”

Next : Heidelberg "The Romantic City"

No comments: